![]() |
WakoMahyeldi ajari Bule memasak rendang. |
BentengSumbar.com --- Lomba Marandang Massal 2014 juga diikuti oleh Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah. Dia berkali-kali mengusap mata ketika terkena asap tungku rendang.
“Ternyata marandang membutuhkan perjuangan berat. Selain melawan asap, kita dituntut untuk bersabar serta mempersiapkan bumbu yang pas agar menghasilkan rasa randang yang lezat. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari proses marandang ini. Dalam perspektif rumah tangga, kita semakin menghormati istri atau ibu kita yang selama ini sudah berusaha membuatkan randang bagi keluarganya,” ujar Wako.
Dengan diadakannya festival marandang massal ini, maka gezah kuliner yang dinyatakan terlezat di dunia ini akan semakin terangkat dan lebih kesohor. Ia juga mengapresiasi keterlibatan Rang Mudo (anak muda). Itu artinya, tradisi kuliner yang fenomenal ini akan dapat diwarisi oleh kaum muda.
“Festival Marandang Massal ini merupakan kegiatan untuk melestarikan seni budaya masakan khas Minangkabau yang merupakan bagian dari kepariwisataan,” ujar Walikota yang sedang getol berjuang mewujudkan Kota Padang yang bersih, baik bersih lingkungan maupun bersih dari maksiat,”tutupnya.
Festival Marandang Massal ini, Menurut Kepala Disbudpar Dian Fakri, selain sebagai upaya untuk melestarikan kuliner khas Minangkabau, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk sosialisasi tentang kebersihan.
"Kebersihan sebagai penunjang kepariwisataan, maka kita melakukan pemanfaatan sampah kayu limbah, dan kayu yang berserakan di pantai untuk bahan bakar marandang ini," sebut Dian.
Ia berharap masyarakat lebih menyadari pentingnya kebersihan ini dalam mendukung kemajuan pariwisata. "Sekaligus kita sampaikan tentang program Padang Bersih yang dicanangkan Walikota berikut sanksi perda terhadap pelanggarannya," tutup Dian. (du)
“Ternyata marandang membutuhkan perjuangan berat. Selain melawan asap, kita dituntut untuk bersabar serta mempersiapkan bumbu yang pas agar menghasilkan rasa randang yang lezat. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari proses marandang ini. Dalam perspektif rumah tangga, kita semakin menghormati istri atau ibu kita yang selama ini sudah berusaha membuatkan randang bagi keluarganya,” ujar Wako.
Dengan diadakannya festival marandang massal ini, maka gezah kuliner yang dinyatakan terlezat di dunia ini akan semakin terangkat dan lebih kesohor. Ia juga mengapresiasi keterlibatan Rang Mudo (anak muda). Itu artinya, tradisi kuliner yang fenomenal ini akan dapat diwarisi oleh kaum muda.
“Festival Marandang Massal ini merupakan kegiatan untuk melestarikan seni budaya masakan khas Minangkabau yang merupakan bagian dari kepariwisataan,” ujar Walikota yang sedang getol berjuang mewujudkan Kota Padang yang bersih, baik bersih lingkungan maupun bersih dari maksiat,”tutupnya.
Festival Marandang Massal ini, Menurut Kepala Disbudpar Dian Fakri, selain sebagai upaya untuk melestarikan kuliner khas Minangkabau, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk sosialisasi tentang kebersihan.
"Kebersihan sebagai penunjang kepariwisataan, maka kita melakukan pemanfaatan sampah kayu limbah, dan kayu yang berserakan di pantai untuk bahan bakar marandang ini," sebut Dian.
Ia berharap masyarakat lebih menyadari pentingnya kebersihan ini dalam mendukung kemajuan pariwisata. "Sekaligus kita sampaikan tentang program Padang Bersih yang dicanangkan Walikota berikut sanksi perda terhadap pelanggarannya," tutup Dian. (du)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »