Kota Padang Sangat Strategis Dijadikan Center of Gravity

BentengSumbar.com --- Sebagai narasumber pada Seminar Senior Official Meeting (SOM) IORA yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang, Senin (22/12), Kolonel Laut (P) Rahmat Eo Raharjo menjelaskan, melihat posisi Kota Padang yang strategis berada di pesisir pantai Barat Sumatera, Kota Padang dinilai sangat strategis untuk dijadikan center of gravity dalam hal pengamanan di wilayah pantai barat Sumatera sampai dengan Samudera Indonesia.

Dikatakannya, faktor yang menjadikan Pantai Barat Sumatera sebagai pusat kekuatan titik strategis, antara lain adalah banyaknya lintas laut yang dilakukan oleh kapal asing baik itu yang keluar masuk ke wilayah Sumatera Barat maupun yang hanya melintasi perairan Pantai Barat pulau Sumatera menuju tujuannya tidak menutup kemungkinan melakukan pelanggaran. Namun hingga saat ini kapasitas pelanggaran yang terjadi sangatlah kecil sekali.

Selain itu, ungkap Kepala Staf GUSPURLABAR ini, kondisi laut yang terbuka, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pelanggaran batas laut negara Indonesia oleh kehadiran Angkatan Laut negara asing. Dengan kondisi ini negara asing bisa saja melakukan pelanggaran batas laut secara sembunyi untuk mendapatkan data-data yang mereka perlukan.

Ditegaskannya, hingga saat ini masih belum ditemukannya pangkalan aju, pos pengamat dan pancaran gelombang elektromagnetik Angkatan Laut negara asing di pulau-pulau terluar wilayah perairan pantai Barat pulau Sumatera. Hal ini dikarenakan bahwa di tiap-tiap pulau terluarnya telah dihuni oleh masyarakat dan juga sudah adanya unsur TNI/Polri yang bertugas.

Sementara itu, di wilayah perairan pantai Barat Sumatera yang merupakan perairan yang sangat terbuka, luas dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang berada di daerah tersebut adalah Lantamal II Padang beserta pangkalan-pangkalan di bawah jajarannya sebagai Kolak/Satlak Komando Armada Barat merupakan bagian dari komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

Ditinjau dari sisi strategik Lantamal II berperan melaksanakan penggalangan, pelibatan dan pembinaan seluruh komponen pertahanan yang berada di wilayah kerja Lantamal II untuk mendukung operasi matra laut unsur-unsur Armada/Satuan Operasional, agar dapat secara efektif melaksanakan tugas baik operasi militer untuk perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP) dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI di wilayah Sumatera bagian Barat.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejak awal sudah berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan kelautan Indonesia seperti di masa lalu. Indonesia yang hampir 70%-nya adalah wilayah laut menurutnya bisa membuat Indonesia jaya dan makmur.  Presiden juga menggaungkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Tol laut merupakan strategi untuk menghubungkan antara wilayah-wilayah yang berada di seluruh nusantara sebagai media atau jalur komunikasi dan perdagangan yang merupakan kebijakan pemerintah guna pemerataan pembangunan, yang diwujudkan dengan membangun infrastruktur pelabuhan dan penyeberangan.  Dengan infrastruktur pelabuhan dan penyeberangan yang memadai dan terkelola dengan manajemen yang efisien, maka nantinya arus barang dan jasa serta orang akan lebih baik. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News