Khalil Rela Tidur Dikantor KAN Demi Suksesnya Acara Pengukuhan

Khalil Rela Tidur Dikantor KAN Demi Suksesnya Acara Pengukuhan
BentengSumbar.com --- Banyak cerita dibalik suksesnya pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji, Sabtu (10/1/2015). Cerita seru sekaligus menegangkan, yang mencerminkan dinamika berfikir Anak Nagari Pauh IX.

Tak salah, jika ada sebagian kalangan beranggapan, jika Pauh IX merupakan daerah neraka bagi pejabat yang bertugas di daerah tersebut. Termasuk bagi calon kepala daerah, dan calon legislatif, yang mengambil daerah pemilihan Kuranji-Pauh. Betapa tidak, mulai dari masa penjajahan sampai saat ini, dinamika politik Kuranji menjadi indikator peta politik Ranah Bingkuang. Bahkan, Belanda angkat kaki dari Ranah Minang, menurut catatan sejarah, karena susahnya menundukan perlawanan masyarakat Pauh IX Kuranji.

Demikian juga dinamika dalam berorganisasi. Mesin organisasi selalu panas, karena organisasi dijadikan ajang latihan berlogika dan memimpin dalam cakupan yang lebih luas. Termasuk FKAN sendiri, sebagai organisasi yang berada di bawah koordinasi dan binaan Kerapatan Adat Nagari (KAN), FKAN terus 'bergolak' demi mengasah cara berfikir Anak Nagari demi kemajuan kampung halaman. Termasuk pada saat pengukuhan pengurus baru kemaren, dinamika tersebut terus berjalan, bahkan usai pelantikan sekali pun.

Namun, mungkin tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya aktor intelektual di balik kesuksesan acara pengukuhan pengurus Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX, Kecamatan Kuranji Kota Padang yang sempat terancam batal gara-gara akan dikukuhkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Sabtu (10/1/2015).

Adalah Zamri Yahya, Wakil Ketua FKAN menolak keras pengukuhan dilakukan oleh Gubernur Sumbar. Alasannya, FKAN merupakan lembaga otonom yang berada dibawah binaan KAN. Lagian, jika pengukuhan dilakukan gubernur justru akan merendahkan wibawa gubernur. Pasalnya, FKAN adalah organisasi setingkat Nagari, kalau toh mau dikukuhkan pemerintah, maka yang mengukuhkan seharusnya camat, bukan gubernur.

Bahkan, Zamri Yahya mengancam memboikot pengukuhan. Namun, kekerasan hatinya mampu diluluhlantakan oleh M Khalidi Al Khair alias Khalil alias Candra Caniagoo. Berkat kesigapannya dalam membaca situasi, sejumlah anak nagari Pauh IX yang awalnya berencana tidak akan hadir pada acara pengukuhan pengurus FKAN tersebut, akhirnya berhasil “dijinakkannya”.

Sebut saja misalnya, Zulhardi Latif, Iswandi Muchtar, Zaharman dan Yandri Hanafi. Keempatnya merupakan putra asli Kuranji yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Padang. Termasuk menjinakkan Zamri Yahya yang merupakan teman “seperguruannya”.

“Beda pendapat dalam sebuah organisasi itu hal biasa. Yang penting, bagaimana alek Anak Nagari Pauh IX ini diselamatkan terlebih dahulu. Masalah yang lain bisa diselesaikan secara internal dengan kepala dingin,” ungkap Khalil, sebagaimana dikutip www.sumbarzone.com (Group Bara Online Media), di sela-sela kesibukannya membantu panitia pengukuhan pengurus FKAN Pauh IX.

Menurut Khalil, dari faktor usia dibanding pengurus FKAN Pauh IX lainnya, dirinya memang termasuk paling muda. Namun dalam berpikir dan bertindak, ia tidak mau ikut-ikutan dengan yang tua-tua yang terkesan lebih banyak memperturutkan ego dan kepentingan pribadinya masing-masing.

“Kalau masing-masing kita saling memperturutkan ego, saya yakin acara pengukuhan FKAN Pauh IX ini tidak akan jalan. Oleh sebab itu, marilah kita kesampingkan dulu ego pribadi itu sejenak demi menjaga nama baik kampung halaman tercinta ini. Percayalah, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan,” ajak alumni Fakultas Syari’ah STAIN Bukittinggi tersebut sambil tersenyum.

Bagi putra Sungai Sapih Kecamatan Kuranji tersebut, jabatan atau pun pangkat dalam sebuah organisasi sosial tidaklah terlalu penting. Sebab, kemampuan seseorang tidaklah terletak pada jabatan yang dipegangnya. Namun bagaimana dia bisa menjalankan amanah yang diberikan dengan baik tanpa harus mengharapkan pujian dari orang lain.

“Bagi saya, berorganisasi ini anggap saja beribadah. Terserah orang mau menilai apa pada kita, yang penting kita ikhlas menjalankannya,” ucap Rang Sumando Piaman tersebut seraya memberikan pandangan.

Bahkan Khalil rela tidur tiga hari tiga malam di kantor KAN Pauh IX untuk mempersiapkan acara pengukuhan sematang mungkin. Dia tidak ingin acara pengukuhan tersebut gagal atau mengecewakan. "Bersama Lurah Koronggadang, Irwan, saya mempersiapkan acara ini secara matang. Mudah-mudahan pak Lurah Koronggadang mendapat perhatian dari Pemko Padang," cakapnya.

Di lain pihak, Ketua FKAN Pauh IX, Evi Yandri mengakui, peranan Khalil dalam suksesnya acara pengukuhan pengurus FKAN Pauh IX memang cukup besar dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain cekatan dan pintar melakukan lobi-lobi, Khalil juga terkenal sebagai anak nagari yang “saulah” (cocok) dalam bekerjasama dengan siapa pun.

“Bukan bermaksud meremehkan peranan kawan-kawan yang lain, jujur saya akui kalau tak ada Khalil, belum tentu acara ini berjalan seperti yang diharapkan. Makanya, saya merasa kehilangan kalau tak ada dia,” puji Evi Yandri. (bom)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »