BentengSumbar.com --- Sebagai anggota Komisi II DPRD Kota Padang, Emnu Azamri mendesak Walikota Padang untuk mengangkat Direksi PDAM dari kalangan profesional. Hal itu ditegaskannya ketika dikonfirmasi BentengSumbar.com, Rabu siang (4/2/2015) di ruangan Komisi II Gedung Bundar Sawahan.
"Orang politik atau berbau-bau politik jangan sampai duduk di jajaran direksi PDAM Kota Padang, jika kita ingin PDAM berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). Direksi PDAM harus lah dari kalangan profesional, sebab yang namanya perusahaan itu orientasinya provit, mesti dikelola orang-orang profesional," cakapnya.
Secara prosedur, Pemko Padang harus memberitahu Komisi II tentang calon Direksi PDAM yang akan diangkat. Namun tetap saja pertimbangannya profesional, bukan politis. "Orientasinya memang provit, karena dia perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan PAD," tegasnya.
Jika PDAM dipimpin orang politik atau berbau-bau politik, maka tujuannya sudah jelas. "Saya yakin, orang politik tak secanggih orang profesional dalam bekerja dan mengelola PDAM. Karena ada pengaruh politik, dan politik itu pengaruh kepentingan, sedangkan kepentingan berdasarkan pengaruh kelompok koloni seseorang yang akhirnya akan merugikan perusahaan, sebab akan terlalu banyak kebijak-kebijakan politis dalam mengelola perusahaan," ungkapnya.
Ujung-ujungnya, ujar Emnu lagi, PDAM akan menjadi sapi perahan. Jika sudah demikian, maka provit yang diharapkan tidak akan tercapai. "Kita mendesak walikota menetapkan calon direksi tersebut harus murni orang profesional," tutur politisi Partai Gerindra Kota Padang ini. (by)
"Orang politik atau berbau-bau politik jangan sampai duduk di jajaran direksi PDAM Kota Padang, jika kita ingin PDAM berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). Direksi PDAM harus lah dari kalangan profesional, sebab yang namanya perusahaan itu orientasinya provit, mesti dikelola orang-orang profesional," cakapnya.
Secara prosedur, Pemko Padang harus memberitahu Komisi II tentang calon Direksi PDAM yang akan diangkat. Namun tetap saja pertimbangannya profesional, bukan politis. "Orientasinya memang provit, karena dia perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan PAD," tegasnya.
Jika PDAM dipimpin orang politik atau berbau-bau politik, maka tujuannya sudah jelas. "Saya yakin, orang politik tak secanggih orang profesional dalam bekerja dan mengelola PDAM. Karena ada pengaruh politik, dan politik itu pengaruh kepentingan, sedangkan kepentingan berdasarkan pengaruh kelompok koloni seseorang yang akhirnya akan merugikan perusahaan, sebab akan terlalu banyak kebijak-kebijakan politis dalam mengelola perusahaan," ungkapnya.
Ujung-ujungnya, ujar Emnu lagi, PDAM akan menjadi sapi perahan. Jika sudah demikian, maka provit yang diharapkan tidak akan tercapai. "Kita mendesak walikota menetapkan calon direksi tersebut harus murni orang profesional," tutur politisi Partai Gerindra Kota Padang ini. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »