BentengSumbar.com --- Kehadiran penghulu baru di setiap kaum menjadi bagian penting untuk memperkuat kepemimpinan ninik mamak yang ada di nagari. Hai itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat H Muslim Kasim Datuk Sinaro Basa ketika malewakan gala Zukirman Dt Rangkayo Mulia di Kenagarian Koto Tinggi, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu (22/2).
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim menyerukan masyarakat Sumatera Barat untuk berkomitmen mengimplementasikan "filosofi" ABS-SBK yang saat ini hanya sebatas hafal di mulut, dan kebanyakan tidak tahu mengaplikasikannya. Menurut Muslim Kasim nagari ke depan akan menjadi tumpuan harapan untuk menegakkan Filosofi " Adat Basandi Syarak Syarak Ba sandi Kitabullah-Sarak Manga to Adat Mamakai"(ABS-SBK-SMAM).
"Mari kita kembalikan siriah ka gagangnyo, pulangkan pinang ka tampuknyo. Elok nagari dek pangulu, sumarak rumah gadang dek bundo kanduang, elok musajik dek tuanku, rami tapian dek rang mudo. Alangkah indahnya kampung kita alangkah eloknya negeri ini. Sasuai mako takanak, sakato mako manjadi. Insha Allah.," ujar Wagub Sumbar Muslim Kasim yang juga Ketua LKAAM Padang Pariaman, Sabtu (22/2).
Dikatakan Muslim Kasim, bagi orang Minangkabau, ASB-SBK merupakan falsafah hidup yang bersifat final. Namun amat disayangkan, dalam kehidupan sehari-hari tidak sesuai dengan kenyataan. Karena orang Minangkabau seakan sudah meninggalkan falsafah tersebut. Ini terbukti dengan banyaknya terjadi pergaulan bebas, konsumsi narkoba, dan lain sebagainya.
"Coba saja kita layangkan pandangan jauh dan kita "tukiak" kan pandangan dekat. Sudah banyak hal hal jang jauh panggang dari api. Menurut Buya HBM Leter," Maliek pusek urang labiah mudah dari mancari pusek jawi". Hal ini terjadi di rantau dan di ranah, di kota sampai ke desa, di korong jo nagari. Bahkan konsumsi narkoba, miras dan pergaulan bebas kini sudah menjadi pemandangan dan pendengaran ke seharian kita. Apakah pemandangan dan pendengaran seperti ini akan kita biarkan saja ? Kalau iya, maka tunggulah kehancuran, karena ibarat kata orang tua "sajak di sasak api makan, kini lah sampai ka bubungan," ujar Muslim Kasim.
Ia juga menginginkan pemerintahan Sumbar kedepan mesti memulai aplikasi ABS-SBK, dengan adanya biro atau badan khusus untuk aplikasi ABS-SBK. Sedangkan dari magari mulai dari hal yang kecil-kecil dan mulai dari kaum, suku dan nagari. Muslim Kasim yang bakal maju sebagai Gubernur Sumbar 2015-2019 menguraikan, kalau memang sepakat, inventarisasi nagari perlu dilakukan.
Upacara Batagak Gadang atau malewakan gala pangulu kepada Zukirman yang bergelar Dt Rangkayo Mulie secara resmi atas kesepakatan kaum.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim menyerukan masyarakat Sumatera Barat untuk berkomitmen mengimplementasikan "filosofi" ABS-SBK yang saat ini hanya sebatas hafal di mulut, dan kebanyakan tidak tahu mengaplikasikannya. Menurut Muslim Kasim nagari ke depan akan menjadi tumpuan harapan untuk menegakkan Filosofi " Adat Basandi Syarak Syarak Ba sandi Kitabullah-Sarak Manga to Adat Mamakai"(ABS-SBK-SMAM).
"Mari kita kembalikan siriah ka gagangnyo, pulangkan pinang ka tampuknyo. Elok nagari dek pangulu, sumarak rumah gadang dek bundo kanduang, elok musajik dek tuanku, rami tapian dek rang mudo. Alangkah indahnya kampung kita alangkah eloknya negeri ini. Sasuai mako takanak, sakato mako manjadi. Insha Allah.," ujar Wagub Sumbar Muslim Kasim yang juga Ketua LKAAM Padang Pariaman, Sabtu (22/2).
Dikatakan Muslim Kasim, bagi orang Minangkabau, ASB-SBK merupakan falsafah hidup yang bersifat final. Namun amat disayangkan, dalam kehidupan sehari-hari tidak sesuai dengan kenyataan. Karena orang Minangkabau seakan sudah meninggalkan falsafah tersebut. Ini terbukti dengan banyaknya terjadi pergaulan bebas, konsumsi narkoba, dan lain sebagainya.
"Coba saja kita layangkan pandangan jauh dan kita "tukiak" kan pandangan dekat. Sudah banyak hal hal jang jauh panggang dari api. Menurut Buya HBM Leter," Maliek pusek urang labiah mudah dari mancari pusek jawi". Hal ini terjadi di rantau dan di ranah, di kota sampai ke desa, di korong jo nagari. Bahkan konsumsi narkoba, miras dan pergaulan bebas kini sudah menjadi pemandangan dan pendengaran ke seharian kita. Apakah pemandangan dan pendengaran seperti ini akan kita biarkan saja ? Kalau iya, maka tunggulah kehancuran, karena ibarat kata orang tua "sajak di sasak api makan, kini lah sampai ka bubungan," ujar Muslim Kasim.
Ia juga menginginkan pemerintahan Sumbar kedepan mesti memulai aplikasi ABS-SBK, dengan adanya biro atau badan khusus untuk aplikasi ABS-SBK. Sedangkan dari magari mulai dari hal yang kecil-kecil dan mulai dari kaum, suku dan nagari. Muslim Kasim yang bakal maju sebagai Gubernur Sumbar 2015-2019 menguraikan, kalau memang sepakat, inventarisasi nagari perlu dilakukan.
Upacara Batagak Gadang atau malewakan gala pangulu kepada Zukirman yang bergelar Dt Rangkayo Mulie secara resmi atas kesepakatan kaum.
"Mulai hari ini, mamak kita Zukirman Dt. Rangkayo Mulia sudah didahulukan salang kah dan ditinggikan sarantiang di dalam kaum, dan duduaknyo alah samo randah- tagaknyo alah samo tinggi dengan niniak mamak yang ado di Nagari Koto Tinggi, dalam mambimbiang anak kamanakan sarato anak nagari Koto Tinggi. Dasarnya adalah bahwa untuk menjadi seorang penghulu, selain sakato kaum harus sepakat nagari. Buktinya, seluruh niniak mamak yang ada di nagari hadir bersa ma sama menyaksikan acara ini," ujarnya. (ag)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »