Pedagang Kuliner GOR H Agus Salim Dihimbau Terapkan Standarisasi

Pusat Kuliner GOR H Agus Salim. 
BentengSumbar.com --- Kini, Gelaganggang Olahraga (GOR) H Agus Salim Padang, Sumatera Barat, tak hanya sebagai lokasi aktivitas olahraga di kota tersebut. Namun, juga menjadi lokasi kuliner dan rekreasi keluarga.

Penataan yang dilakukan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang, Suardi beserta jajarannya, terbilang berhasil menghidupkan GOR H Agus Salim kembali, setelah sekian lama dianggap 'mati suri." Penataan tersebut tidak hanya bertumpu kepada pengembangan GOR H Agus Salim, tetapi juga pada perpakiran dan pedagang kuliner di kawasan tersebut.

"Kami tak hanya melakukan pengembangan GOR H Agus Salim, yang sudah mulai dilakukan secara bertahap, tetapi juga menata perpakiran dan pedagang kuliner, sehingga pengunjung GOR H Agus Salim nyaman selama berada di kawasan pusat olahraga Kota Padang ini," ungkap Suardi ketika dikonformasi, Kamis sore (26/2/2015).

Khusus untuk pedagang kuliner, Suardi menatanya sedemikian rupa dan dipusatkan pada satu titik. Semua pedagang yang selama ini berjualan di GOR H Agus Salim, dipusatkan pada lokasi tersebut. Kendala yang muncul dalam penataan GOR H Agus Salim, dihadapi Suardi dan jajarannya dengan penuh kesabaran.

"Kita tetap melalui prosedur yang ada, bagi yang bandel dan tidak mau ditata, kita surati mereka beberapa kali. Jika masih tetap bandel, maka tentu kita minta bantuan Satpol PP Kota Padang. Kami juga menemukan adanya permainan Pengcab salah satu cabang olahraga yang menyewakan lokasi mereka kepada pihak lain untuk berdagang kuliner, dan alhamdulillah telah berhasil kita selesaikan," cakapnya.

Kepada pedagang kuliner, Suardi menghimbau untuk menerapkan standarisasi harga, pelayanan, dan rasa menu yang dijual, sehingga pusat kuliner GOR H Agus Salim yang sudah ditata dengan baik dilirik oleh pengunjung. Apatah lagi, para pedagang gratis dalam menempati kios yang disediakan, tidak dipungut uang sewa, hanya retribusi sesuai peraturan daerah (Perda) Kota Padang.


Dikatakan Suardi, harga menu harus jelas dan terjangkau oleh para pengunjung. Demikian juga standar pelayanan, yaitu penampilan pramusaji, tutur bahasa, dan daya tarik yang bagus. Rasa makanan atau menu pun harus dijaga, sehingga membuka selera pengunjung.

"Ya, kalau banyak yang berbelanja di pusat kuliner tersebut, tentu pedagang juga yang untung. Kami tidak ingin pedagang merugi, karena itu akan dianggap kegagalan kami juga. Makanya, kami himbau para pedagang menerapkan standarisasi harga, pelayanan, dan ras menu yang disajikan. Jika standarisasinya jelas, pengunjung yang berbelanja tentu akan nyaman," cakapnya. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »