Hai Suami, Ucapkanlah Maaf dan Terimakasih Kepada Istrimu

Hai Suami, Ucapkanlah Maaf dan Terimakasih Kepada Istrimu
BentengSumbar.com --- Perkataan yang paling sulit bagi seorang suami kepada istrinya adalah perkataan maaf' atas kesalahan yang dia lakukan. Demikian juga ucapan terimakasih atas perbuatan baik istri kepadanya. Padahal, dua perkataan ini sangat dirindukan seorang istri keluar dari mulut suaminya.

Menurut Habib Ali Bin Yusuf Yahya, seorang suami harus mampu mengucapkan perkataan maaf dan terimakasih kepada istrinya. Sebab, dua perkataan tersebut selalu dirindukan seorang istri dari suaminya, bahkan perkataan maaf dan terimakasih seorang suami memiliki nilai yang tinggi di mata istri, ketimbang emas dan berlian.

"Ketika ada seorang teman yang ngadu kepada saya bahwa dia istrinya marah sama dia, saya nasehati dia agar mau mengucapkan maaf dan terimakasih kepada istrinya. Sebab, dua perkataan ini ampuh untuk meluluhlantakan hati seorang istri yang sedang marah," ungkap Habib Ali Bin Yusuf Yahya, dalam sebuah pengajian di Padang, Sumatera Barat, Selasa malam (10/3/2015).

Seorang istri sejak kecil dibesarkan oleh kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Jangankan dipukul, dibentak pun tidak pernah oleh orang tuanya. Kalau dia terlambat pulang, orang tuanya khawatir, resah dan gelisah.

"Setelah dewasa, anaknya dinikahkan dengan kita. Dan setelah menjadi istri kita, seenaknya kita bentak, bahkan kita pukul kalau kita jengkel. Sungguh zalim diri kita kepada istri kita. Wahai para suami, minta maaflah kepada istri mu atas perbuatan zalim mu itu, dan berterimakasih lah kepadanya karena dia mau menjadi istri mu, dia sabar atas sifat dan perbuatan buruk mu," ungkapnya.

Pada saat melangsungkan pesta pernikahan, orang-orang selalu mendo'akan kedua pasangan anak manusia yang telah menyatu dalam akad pernikahan tersebut agar menjadi keluarga Sakinah, mawaddah wa rahmah. Ungkapan yang memiliki makna yang sangat dalam. Doa dari setiap orang yang datang pada pesta pernikahan.

Sakinah memiliki arti memberikan ketengan, mawaddah berarti cinta dan kesetiaan, sedangkan rahmah adalah kasih sayang Allah kepada kedua mempelai. Sakinah hanya dimiliki suami, untuk itu seorang suami harus mampu memberikan ketenangan pada istri dan anak-anaknya. Sedangkan mawaddah hanya dimiliki oleh seorang istri, bukan suami.

"Jika ada suami yang mencari ketenangan pada istri, itu salah besar. Sebab ketenangan itu milik dia, bukan istri. Dia yang seharusnya memberikan ketenangan kepada istri dan anak-anaknya. Kalau ada seorang suami yang mengatakan kata cinta dan kesetiaan kepada istri, berarti istri telah dibohongi orang yang terdekat dengannya, sebab mawaddah atau cinta dan kesetian itu hanya milik istri," ujarnya.

Dikatakan Habib Ali, jika sakinah telah dimiliki seorang suami, maka mawaddah akan diberikan istri kepadanya. Saat sakinah dan mawaddah itu muncul dalam sebuah rumah tangga, maka rahmah atau kasih sayang Allah SWT akan muncul di tengah-tengah keluarga tersebut. Apa yang mereka minta akan diberikan Allah SWT, sebab kasih sayang Allah SWT telah tercurah kepada keluarga tersebut.

"Contoh lah Imam Ali yang mampu memberikan ketenangan yang sempurna kepada istrinya, Fatimah Az Zahra, putri Rasulullah SAW dan kepada Hasan dan Husein, cucu Rasulullah SAW. Contoh keluarga yang idel, yang patut kita teladani. Imam Ali memberikan sakinah, sedangkan Fatimah Az Zahra memberikan mawaddah. Rahmat Allah SWT selalu turun di tengah-tengah keluarga penghuni surga ini," terangnya. (malin)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »