Happy Neldi: Fokus Benahi Ekonomi Kerakyatan

Happy Neldi: Fokus Benahi Ekonomi Kerakyatan
Ketua Gerindra Padangpariaman Happy Neldi Bersama Masyarakat. 
BentengSumbar.com --- Sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Padang Pariaman, Happy Neldi menilai, Bupati Padangpriaman ke depan harus memiliki visi misi ekonomi kerakyatan yang jelas. Jika tidak, yang terjadi adalah Padangpariaman akan dipimpin oleh orang yang dibuk membuat pencitraan semata, tanpa ada pembangunan yang berarti bagi 'Bumi Sala Lauk' ini. Dia hanya sibuk melakukan blusukan, tanpa ada perubahan di tengah-tengah masyarakat.

"Saya rasa, visi misi ekonomi kerakyatannya harus jelas. Sebab, kalau soal pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan segala macamnya, sudah menjadi tanggungjawab pemerintah. Dalam aturan itu, pemerintah wajib menyediakan menganggarkan pendidikan 20 persen, kesehatan 10 persen, nagari 10 persen, dan belanja modal atau infrastruktur 30 persen. Jadi, sudah jelas diatur dari pusat, siapa pun kepala daerahnya yang pokok itu pasti ada," cakapnya, Sabtu sore (4/4/2015).

Bagi Happy Neldi, membangun Padangpariaman itu harus dengan visi kerakyatan, pendekatannya harus sesuai dengan kebutuhan rakyat Padangpariaman dengan melakukan inovasi dalam pembangunan. Seorang kepala daerah dalam melaksanakan pembangunan tidak hanya bertumpu kepada APBD yang bersifat terbatas.

"Kita butuh pemimpin yang mampu membangkitkan peran serta rakyat dalam pembangunan dan membangkitkan perekonomian mereka. Peran pemerintah hanya sebatas memotivasi dan mendorong, selajutnya kita serahkan kepada rakyat untuk melaksanakannya. Kita mulai dari ikon daerah, Padangpariaman sebagai centra kakao di Sumatera Barat," ujar Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Padangpariaman ini.

Artinya, kata Happy Neldi lagi, bupati mendorong rakyatnya menanam kakao, sedangkan pemasarannya dibantu oleh pemerintah. Pemerintah membuat kebijakan, misalnya mewajibkan kopi coklat menjadi minuman wajib di setiap restoran, warung, dan rumah makan yang ada di Padangpariaman. Untuk keluar, marketnya pemerintah yang mencarikan, apalagi Padangpariaman terkenal dengan PKDP-nya.

"Kita bikin, orang sampai ke Padangpariaman, jika tidak minum kopi coklat, berarti dia belum sampai ke Padangpariaman. Kalau ini jalan, maka akan terwujud Padangpariaman sebagai centra kakao yang sebenarnya, bukan wacana yang dibiarkan terlantar begitu saja. Apatah lagi, Padangpariaman sebagai centra kakao sudah dicanangkan langsung oleh Presiden SBY pada waktu itu," tegasnya.

Contoh lain adalah dengan mendorong masyarakat menanam tanaman tua, seperti pohon bayua. Saat ini, satu batang pohon bayua dinilai seharga Rp1,5 juta dengan umur 5 tahun. Seratus batang saja rakyat menanamnya, maka sudah cukup untuk modal haji. Pohon bayua itu pun dapat ditumpangsarikan dengan coklat atau kakao. Dengan dorongan pemerintah ke arah itu, maka rakyat akan dapat hidup mandiri, ujar balon Bupati Padangpariaman ini. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »