![]() |
Naiki KRI Surabaya, Wako dan Wawako Berlayar ke Mandeh. |
BentengSumbar.com --- Kapal raksasa itu bersandar gagah di Teluk Bayur, Padang. Bernomor lambung 592, kapal berjuluk KRI Surabaya ini bersiap membawa menteri, gubernur dan walikota menuju kawasan Mandeh, Pesisir Selatan. Termasuk Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah dan Wawako Emzalmi.
Pagi menjelang siang itu, cuaca terlihat cerah. Laut tak beriak. Sekitar pukul 10.00 Wib, seluruh rombongan bergerak menaiki KRI Surabaya. Terlihat diantaranya, Menteri Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya, Ketua KPU Husni Kamil Manik, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan lainnya. Selain itu, juga terlihat isteri menteri dan isteri Walikota Padang, Ny Harneli Mahyeldi.
Saat berada di atas kapal, suasana terasa berbeda. Seisi kapal seperti di dalam hotel berbintang. Memiliki kamar-kamar khusus dengan penerangan yang cukup, wangi sekaligus bersih. Soal pelayanan, jangan ditanya lagi.
Tak lama, kapten kapal mengajak seluruh rombongan menaiki ruangan VIP yang berada di lantai tiga. Saat menginjakkan kaki di lantai tiga, sayup-sayup terdengar bunyi peluit. Teman saya, Faisal Siregar (fotografer Humas Pemko Padang), langsung bertanya, “Lah barangkek kapa ko?”. Tak lama, kapal terasa mulai berayun, menandakan kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan Teluk Bayur.
Di ruangan VIP, rombongan dijamu dengan makanan dan minuman yang disajikan para koki kapal. Menteri, gubernur dan walikota saling akrab dan berbincang hangat. Makanan yang disajikan cukup menggugah selera, diantaranya roti dadar gulung, bika ambon, lapek bugih dan lainnya. Sambil menyantap hidangan, kapten kapal memaparkan kondisi KRI Surabaya.
Usai menyantap hidangan, seluruh rombongan diajak untuk masuk ke dalam ruang navigasi. Ruang navigasi terletak di lantai empat. Di sini, suasana terlihat lebih sibuk. Awak kapal sibuk mengendalikan kapal. Sesama mereka terlihat saling berkomunikasi, memantau kondisi laut, angin dan kecepatan kapal.
Perjalanan sejauh 20 mil dengan estimasi waktu 1,5 jam tak begitu terasa di atas kapal berbadan besar ini. Apalagi, rombongan terlihat sangat menikmati perjalanan. Ada yang memanfaatkan waktu dengan berpose bersama. Dan ada juga yang saling akrab berbincang. Wako Padang, Mahyeldi Ansharullah terlibat pembicaraan dengan Ketua KPU, Husni Kamil Malik. Wawako Emzalmi juga begitu.
Di tengah perjalanan, seisi kapal ‘dikejutkan’ dengan mendaratnya helikopter di landasan helipad yang berada di sisi belakang kapal. Penumpang bersegera mengabadikan momen langka ini lewat kamera masing-masing. Helikopter ini ternyata mengangkut rombongan menteri yang datang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Lantai empat merupakan anjungan kapal, tempat yang paling pas untuk memandangi laut. Seluruh pemandangan dapat terlihat dari sini. Pada umumnya penumpang berkumpul di anjungan, memandangi laut, melihat indahnya hamparan biru laut milik Allah SWT.
Bobot KRI Surabaya seberat 11 ton lebih ini dengan gagahnya membelah laut Samudera Hindia. Sekitar pukul 11.30 Wib, KRI sampai di pantai Carocok, Pessel. Rombongan kemudian diangkut dengan menggunakan kapal boat milik KRI Surabaya. Saat akan menaiki kapal boat, seluruh penumpang dibekali pelampung sebagai alat pengaman. Menteri, gubernur, walikota dan wawako mengenakan pelampung. Mereka lantas ‘dievakuasi’ ke kapal boat untuk dibawa ke tepian Carocok.
Kapal boat berkecepatan sedang, bergerak mengangkut rombongan. Guncangan cukup hebat terasa ketika boat menghantam ombak. Boat dikawal kapal kecil pengamanan laut. Sepeninggal kapal boat, di belakang sana saya melihat KRI Surabaya nampak gagah berdiri di tengah lautan. KRI itu benar-benar perkasa, mampu menampung dua kapal pendarat, 3 helikopter, 40 kendaraan tempur. Selain sebagai kapal angkut, KRI juga mampu menampung lebih 500 pasukan.
Kapal boat yang kami tumpangi berayun-ayun melawan ombak. Wawako Emzalmi tampak berpegangan erat. Begitu juga Wako Mahyeldi, sembari berpegangan, wako berbincang-bincang dengan Emma Yohana yang anggota DPD RI itu. Gubernur Irwan Prayitno terlihat duduk di kursi yang disediakan. Menteri Bappenas, Andrinof Chaniago tampak menuju ruang navigasi dan bergabung dengan awak kapal lainnya.
Sekitar 15 menit kemudian, kapal boat menepi di dermaga Carocok. Semuanya lega, apalagi disambut dengan ramah oleh tuanrumah, Bupati Pessel, Nasrul Abit. Ayunan kapal tak lagi terasa, guncangan kapal boat kemudian berganti dengan gerakkan tari pasambahan yang dibawakan penari Pessel. Usai itu, kami semuanya menikmati indahnya objek wisata kawasan Mandeh yang pemandangannya sangat ondeh mandeh itu. (Charlie Ch. Legi)
Pagi menjelang siang itu, cuaca terlihat cerah. Laut tak beriak. Sekitar pukul 10.00 Wib, seluruh rombongan bergerak menaiki KRI Surabaya. Terlihat diantaranya, Menteri Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya, Ketua KPU Husni Kamil Manik, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan lainnya. Selain itu, juga terlihat isteri menteri dan isteri Walikota Padang, Ny Harneli Mahyeldi.
Saat berada di atas kapal, suasana terasa berbeda. Seisi kapal seperti di dalam hotel berbintang. Memiliki kamar-kamar khusus dengan penerangan yang cukup, wangi sekaligus bersih. Soal pelayanan, jangan ditanya lagi.
Tak lama, kapten kapal mengajak seluruh rombongan menaiki ruangan VIP yang berada di lantai tiga. Saat menginjakkan kaki di lantai tiga, sayup-sayup terdengar bunyi peluit. Teman saya, Faisal Siregar (fotografer Humas Pemko Padang), langsung bertanya, “Lah barangkek kapa ko?”. Tak lama, kapal terasa mulai berayun, menandakan kapal mulai bergerak meninggalkan pelabuhan Teluk Bayur.
Di ruangan VIP, rombongan dijamu dengan makanan dan minuman yang disajikan para koki kapal. Menteri, gubernur dan walikota saling akrab dan berbincang hangat. Makanan yang disajikan cukup menggugah selera, diantaranya roti dadar gulung, bika ambon, lapek bugih dan lainnya. Sambil menyantap hidangan, kapten kapal memaparkan kondisi KRI Surabaya.
Usai menyantap hidangan, seluruh rombongan diajak untuk masuk ke dalam ruang navigasi. Ruang navigasi terletak di lantai empat. Di sini, suasana terlihat lebih sibuk. Awak kapal sibuk mengendalikan kapal. Sesama mereka terlihat saling berkomunikasi, memantau kondisi laut, angin dan kecepatan kapal.
Perjalanan sejauh 20 mil dengan estimasi waktu 1,5 jam tak begitu terasa di atas kapal berbadan besar ini. Apalagi, rombongan terlihat sangat menikmati perjalanan. Ada yang memanfaatkan waktu dengan berpose bersama. Dan ada juga yang saling akrab berbincang. Wako Padang, Mahyeldi Ansharullah terlibat pembicaraan dengan Ketua KPU, Husni Kamil Malik. Wawako Emzalmi juga begitu.
Di tengah perjalanan, seisi kapal ‘dikejutkan’ dengan mendaratnya helikopter di landasan helipad yang berada di sisi belakang kapal. Penumpang bersegera mengabadikan momen langka ini lewat kamera masing-masing. Helikopter ini ternyata mengangkut rombongan menteri yang datang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Lantai empat merupakan anjungan kapal, tempat yang paling pas untuk memandangi laut. Seluruh pemandangan dapat terlihat dari sini. Pada umumnya penumpang berkumpul di anjungan, memandangi laut, melihat indahnya hamparan biru laut milik Allah SWT.
Bobot KRI Surabaya seberat 11 ton lebih ini dengan gagahnya membelah laut Samudera Hindia. Sekitar pukul 11.30 Wib, KRI sampai di pantai Carocok, Pessel. Rombongan kemudian diangkut dengan menggunakan kapal boat milik KRI Surabaya. Saat akan menaiki kapal boat, seluruh penumpang dibekali pelampung sebagai alat pengaman. Menteri, gubernur, walikota dan wawako mengenakan pelampung. Mereka lantas ‘dievakuasi’ ke kapal boat untuk dibawa ke tepian Carocok.
Kapal boat berkecepatan sedang, bergerak mengangkut rombongan. Guncangan cukup hebat terasa ketika boat menghantam ombak. Boat dikawal kapal kecil pengamanan laut. Sepeninggal kapal boat, di belakang sana saya melihat KRI Surabaya nampak gagah berdiri di tengah lautan. KRI itu benar-benar perkasa, mampu menampung dua kapal pendarat, 3 helikopter, 40 kendaraan tempur. Selain sebagai kapal angkut, KRI juga mampu menampung lebih 500 pasukan.
Kapal boat yang kami tumpangi berayun-ayun melawan ombak. Wawako Emzalmi tampak berpegangan erat. Begitu juga Wako Mahyeldi, sembari berpegangan, wako berbincang-bincang dengan Emma Yohana yang anggota DPD RI itu. Gubernur Irwan Prayitno terlihat duduk di kursi yang disediakan. Menteri Bappenas, Andrinof Chaniago tampak menuju ruang navigasi dan bergabung dengan awak kapal lainnya.
Sekitar 15 menit kemudian, kapal boat menepi di dermaga Carocok. Semuanya lega, apalagi disambut dengan ramah oleh tuanrumah, Bupati Pessel, Nasrul Abit. Ayunan kapal tak lagi terasa, guncangan kapal boat kemudian berganti dengan gerakkan tari pasambahan yang dibawakan penari Pessel. Usai itu, kami semuanya menikmati indahnya objek wisata kawasan Mandeh yang pemandangannya sangat ondeh mandeh itu. (Charlie Ch. Legi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »