 |
| Gustin Pramona, Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang. |
BentengSumbar.com --- Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Gustin Pramona meminta Pemerintah Kota Padang melalui dinas teknis terkait untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan. Menurutnya, peningkatan pemberdayaan perempuan harus dilakukan dengan melaksanakan program-program kegiatan yang tepat sasaran dan tepat guna.
"Dengan adanya semacam pelatihan keterampilan tadi, seharusnya memang mereka berdaya. Apakah cukup dengan pelatihan saja? Tentu mereka butuh modal. Kita kasih mereka pelatihan dan keterampilan, tetapi mereka tidak punya modal, tentu kita harus carikan solusinya. Misalnya ada KUR, mereka mestinya dijembatani untuk mendapatkan bantuan modal melalui KUR tersebut," jelasnya, Selasa (5/5/2015).
Anggaran untuk pemberdayaan perempuan, aku Gustin Pramona lagi, pada saat penganggaran banyak dicoret. Ada beberapa program yang telah diusulkan Kepala BPMPKB Kota Padang, ternyata banyak yang tidak disetujuai.
Dikatakan Gustin Pramona, untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, Pemko Padang harus memiliki data yang pasti tentang perempuan yang perlu diperhatikan. Termasuk mendata kebutuhan mendasar yang mereka perlukan. Sehingga Pemko Padang tidak salah dalam merencanakan program untuk mereka.
"Jangan salah program, mereka butuh pelatihan menjahit, kita kasih pelatihan merangkai bunga, kan tidak pas. Jadi perlu Pemko dan jajarannya dibawah mencari tahu terlebih dahulu, apa kebutuhan yang mereka perlukan. Yang mereka butuhkan yang kita berikan, jangan sampai program yang kita laksanakan tidak bermanfaat bagi mereka," terang Gustin Pramona lagi.
Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui koperasi-koperasi. Dimana mereka dapat memasarkan produk mereka melalui koperasi tersebut, tentunya difasilitasi oleh pemerintah. Jangan sampai mereka telah menghasilkan, tetapi barang mereka tertumpuk karena tidak bisa memasarkannya. (by)
"Dengan adanya semacam pelatihan keterampilan tadi, seharusnya memang mereka berdaya. Apakah cukup dengan pelatihan saja? Tentu mereka butuh modal. Kita kasih mereka pelatihan dan keterampilan, tetapi mereka tidak punya modal, tentu kita harus carikan solusinya. Misalnya ada KUR, mereka mestinya dijembatani untuk mendapatkan bantuan modal melalui KUR tersebut," jelasnya, Selasa (5/5/2015).
Anggaran untuk pemberdayaan perempuan, aku Gustin Pramona lagi, pada saat penganggaran banyak dicoret. Ada beberapa program yang telah diusulkan Kepala BPMPKB Kota Padang, ternyata banyak yang tidak disetujuai.
Dikatakan Gustin Pramona, untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, Pemko Padang harus memiliki data yang pasti tentang perempuan yang perlu diperhatikan. Termasuk mendata kebutuhan mendasar yang mereka perlukan. Sehingga Pemko Padang tidak salah dalam merencanakan program untuk mereka.
"Jangan salah program, mereka butuh pelatihan menjahit, kita kasih pelatihan merangkai bunga, kan tidak pas. Jadi perlu Pemko dan jajarannya dibawah mencari tahu terlebih dahulu, apa kebutuhan yang mereka perlukan. Yang mereka butuhkan yang kita berikan, jangan sampai program yang kita laksanakan tidak bermanfaat bagi mereka," terang Gustin Pramona lagi.
Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui koperasi-koperasi. Dimana mereka dapat memasarkan produk mereka melalui koperasi tersebut, tentunya difasilitasi oleh pemerintah. Jangan sampai mereka telah menghasilkan, tetapi barang mereka tertumpuk karena tidak bisa memasarkannya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
