![]() |
Al Amin, Kepala Bagian Kesra Pemko Padang. |
BentengSumbar.com --- Apa yang membedakan bulan puasa di Padang dengan daerah lain di Sumatera Barat? Tak lain karena adanya Pesantren Ramadhan di Kota Padang. Pesantren Ramadhan merupakan kegiatan didik ajar yang sebelumnya dilaksanakan di sekolah dipindahkan ke masjid dan mushalla. Dalam pesantren ramadhan ini siswa dibekali pelajaran ilmu agama.
Pesantren Ramadhan di Kota Padang tahun ini dicanangkan 12 Juni lalu. Pencanangannya dibuka Gubernur Sumbar di Lapangan Imambonjol dan dihibur artis Teuku Wisnu serta Khairat KDI. Pada pencanangan itu, tokoh agama di Padang menyatakan sikap menjaga kesucian bulan suci Ramadhan.
Pesantren Ramadhan digelar selama dua minggu. Dipastikan kegiatan ini berakhir 4 Juli nanti. Kepala Bagian Kesra, Al Amin menuturkan pesantren ramadhan ditutup dengan ujian pesantren yang diikuti seluruh santri. "Ujian pesantren ramadhan dilakukan pada hari terakhir," katanya di depan Wako belum lama ini.
Pada malam penutupan pesantren ramadhan dilakukan muhasabah dan shalat tahajud bersama. Pada tahun sebelumnya, muhasabah dilakukan dalam suasana tenang dan hening serta di dalam kegelapan dengan mematikan lampu. Namun pada tahun ini muhasabah tidak lagi dilakukan dengan mematikan lampu. Al Amin menyebut, muhasabah dengan cara mematikan lampu tidak efektif.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jelas Al Amin lagi, saat dimatikan lampu memang banyak santri yang menangis. Akan tetapi ada juga santri yang menangis bukan karena haru mendengar kata-kata ustad, akan tetapi menangis karena dijahili teman akibat dipukuli. "Mulai sekarang muhasabah dilakukan tidak dengan mati lampu," ujarnya.
Pesantren ramadhan digelar secara serentak di sebelas kecamatan di Padang. Kegiatan ini dibuka Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah di Bungus, Minggu (21/6) lalu. (Charlie)
Pesantren Ramadhan di Kota Padang tahun ini dicanangkan 12 Juni lalu. Pencanangannya dibuka Gubernur Sumbar di Lapangan Imambonjol dan dihibur artis Teuku Wisnu serta Khairat KDI. Pada pencanangan itu, tokoh agama di Padang menyatakan sikap menjaga kesucian bulan suci Ramadhan.
Pesantren Ramadhan digelar selama dua minggu. Dipastikan kegiatan ini berakhir 4 Juli nanti. Kepala Bagian Kesra, Al Amin menuturkan pesantren ramadhan ditutup dengan ujian pesantren yang diikuti seluruh santri. "Ujian pesantren ramadhan dilakukan pada hari terakhir," katanya di depan Wako belum lama ini.
Pada malam penutupan pesantren ramadhan dilakukan muhasabah dan shalat tahajud bersama. Pada tahun sebelumnya, muhasabah dilakukan dalam suasana tenang dan hening serta di dalam kegelapan dengan mematikan lampu. Namun pada tahun ini muhasabah tidak lagi dilakukan dengan mematikan lampu. Al Amin menyebut, muhasabah dengan cara mematikan lampu tidak efektif.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jelas Al Amin lagi, saat dimatikan lampu memang banyak santri yang menangis. Akan tetapi ada juga santri yang menangis bukan karena haru mendengar kata-kata ustad, akan tetapi menangis karena dijahili teman akibat dipukuli. "Mulai sekarang muhasabah dilakukan tidak dengan mati lampu," ujarnya.
Pesantren ramadhan digelar secara serentak di sebelas kecamatan di Padang. Kegiatan ini dibuka Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah di Bungus, Minggu (21/6) lalu. (Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »