 |
| Oleh: Pinto Janir. |
MENYAKSIKAN gagahnya Masjid Raya Sumbar, mengingatkan saya pada seorang Gamawan Fauzi. Betapa, ketika ia begitu memasuki tahun pertama menjadi Gubernur Sumbar yang berpasangan dengan Marlis Rahman, yang pertama ia gagas adalah bagaimana membebaskan komplek SPMA kemudian di areal lahan itu dibangun sebuah masjid yang megah.
Ide seorang Gamawan Fauzi untuk membangun rumah ibadah megah tersebut, bukan tak mengundang pro dan kontra. Yang kontra berpendapat, masjid di Kota Padang sudah banyak. Bahkan masih banyak masjid yang lengang jemaah.
Mulai dari disain, mulai dari segala sesuatu tuntas di tangan Gamawan. Kemudian, kota dan kabupaten se Sumbar 'badoncek' ikut menyumbang untuk pembangunan masjid.
Semestinya, masjid itu sudah siap sekian tahun yang lalu. Barangkali karena Irwan-MK hendak mengakhiri masa jabatan, maka pengerjaan masjid itu diburukan. Setidaknya, masyarakat tidak memandang bahwa Gubernur IP membengkalaikan gagasan yang sudah dirintis Gamawan Fauzi.
Menyaksikan Masjid Raya Sumbar yang gagah itu mengingatkan saya pada Gamawan Fauzi.
Luar biasa ide dan gagasan Gamawan Fauzi untuk membangun masjid raya tersebut.
Sekali lagi, melihat Masjid Raya Sumbar yang gagah, mengingatkan saya kepada Uda Gamawan Fauzi. Gagasan beliau luar biasa. Bukan sekedar menggagas, bahkan beliau ujudkan. Begitu beliau jadi menteri, Masjid Raya hanya tinggal finishing....
Mengingat Gamawan Fauzi, mengingatkan saya kepada Pak Dunidja (mantan Pj Gubernur Sumbar) dan Alwi Karmena.
Sewaktu Uda Gamawan tersesat dan hilang di rimba Bukik Bunian, nyaris tiap malam kami ikut mencari Uda Gamawan. Kala itu, kami berkawan akrab sekali. Pak Dunidja, Uda Gamawan, Bang Alwi Karmena, sahabat-sahabat kami hingga kini.
Ide seorang Gamawan Fauzi untuk membangun rumah ibadah megah tersebut, bukan tak mengundang pro dan kontra. Yang kontra berpendapat, masjid di Kota Padang sudah banyak. Bahkan masih banyak masjid yang lengang jemaah.
Mulai dari disain, mulai dari segala sesuatu tuntas di tangan Gamawan. Kemudian, kota dan kabupaten se Sumbar 'badoncek' ikut menyumbang untuk pembangunan masjid.
Semestinya, masjid itu sudah siap sekian tahun yang lalu. Barangkali karena Irwan-MK hendak mengakhiri masa jabatan, maka pengerjaan masjid itu diburukan. Setidaknya, masyarakat tidak memandang bahwa Gubernur IP membengkalaikan gagasan yang sudah dirintis Gamawan Fauzi.
Menyaksikan Masjid Raya Sumbar yang gagah itu mengingatkan saya pada Gamawan Fauzi.
Luar biasa ide dan gagasan Gamawan Fauzi untuk membangun masjid raya tersebut.
Sekali lagi, melihat Masjid Raya Sumbar yang gagah, mengingatkan saya kepada Uda Gamawan Fauzi. Gagasan beliau luar biasa. Bukan sekedar menggagas, bahkan beliau ujudkan. Begitu beliau jadi menteri, Masjid Raya hanya tinggal finishing....
Mengingat Gamawan Fauzi, mengingatkan saya kepada Pak Dunidja (mantan Pj Gubernur Sumbar) dan Alwi Karmena.
Sewaktu Uda Gamawan tersesat dan hilang di rimba Bukik Bunian, nyaris tiap malam kami ikut mencari Uda Gamawan. Kala itu, kami berkawan akrab sekali. Pak Dunidja, Uda Gamawan, Bang Alwi Karmena, sahabat-sahabat kami hingga kini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
