Hiasan Iblis

Hiasan Iblis
Oleh: Denny Siregar. 
MAKA terduduklah seorang manusia bersimbah air mata di atas sajadah. "Ampuni aku Tuhan, aku bertaubat dari segala maksiat yang pernah kulakukan.."

Manusia itu seperti patung dari tanah liat yang mengeras. Maksiat yang pernah ia lakukan membentuknya menjadi sebuah karakter yang permanen.

Maka, rahmat Tuhan turunlah membuktikan bahwa Ia Maha Pengasih dengan mengabulkan keikhlasan taubat.

Dihancurkan-Nya patung diri dengan baju maksiat yang mengeras menjadi berkeping-keping. Kita mengenalnya melalui banyak peristiwa. Sakit parah, kehilangan orang yang dicintai, kesulitan hidup, kemiskinan dan banyak modelnya.

Rasanya dihancurkan berkeping tentulah menyakitkan. Intensitas rasa sakit dan lamanya waktu penghancuran sesuai dengan besarnya maksiat yang dilakukan.

Tuhan itu maha adil dan konsep keadilannya sangat detail.

Disinilah Iblis meningkatkan permainannya. Bagi iblis, menjebak manusia dalam maksiat hanyalah permainan anak-anak. Tapi menggoda manusia yang bertaubat adalah arena yang sebenarnya.

Maka, permainan-pun di mulai.

Disampirkanlah pakaian-pakaian terbaik iblis sehingga manusia merasa bahwa taubatnya diterima, padahal penghancuran dirinya belum sempurna. Sering ke masjid, pengajian, rajin membaca al-Quran, umroh, naik haji, bersedekah melalui lembaga zakat dan hal-hal yang menimbulkan decak kagum manusia sekitarnya.

Seperti keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya. Sombong-pun menjadi maksiat yang bermutasi sempurna. Mulai menilai dirinya lebih tinggi dan lebih kuat ibadahnya.

Manusia tidak sabar menunggu proses penghancuran dirinya dengan sempurna. Karena kehancuran yang sempurna, akan juga menghancurkan virus-virus sombong dalam dirinya sehingga tidak sempat tumbuh dan berkembang menjadi maksiat dengan varian baru.

Imam Ali as mengingatkan tentang ganasnya sombong ini.

“Hati-hatilah kamu dari sombong, sebab sesungguhnya ia adalah dosa teragung dan aib tercacat. Ia adalah hiasan Iblis.”

Taubat memang tidak semudah yang terucap. Ia seperti gunung tertinggi yang terus menerus menantang manusia yang mendakinya hanya untuk menguji kesungguhannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »