Tokoh Masyarakat Air Haji Bersilaturahmi dengan Muslim Kasim

BentengSumbar.com --- Walau sudah tengah malam, rombongan tokoh masyarakat Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan terus menunggu kehadiran H Muslim Kasim (MK), Calon Gubernur Sumatera Barat masa bakti 2016-2021 yang dinilai mampu menggerakan pembangunan lima tahun kedepan.

Rombongan tokoh masyarakat Linggo Sari Baganti yang bertamu ke Posko MK Centre, Jl Batang Kandih, disamping YARI School Internasional, beberapa waktu lalu, dikomandoi Asril K Dt Sutan Mangkuto dan Mantan Walinagari Air Haji, Amran K. Tokoh masyarakat air haji lainnya, Jafri Sutan Rajo Lelo, Syahril Dj Dt Rajo Pamuncak, Boby Nofriadi, Agri Mustakin, Adrison, dan Jupsarle.

Dari silahturahmi dan dialog tokoh masyarakat Linggo Sari Baganti dengan Muslim Kasim, Cagub Sumbar, salah seorang diantaranya, Amran K, mantan Walinagari Air Haji mempertanyakan soal  pemekaran nagari yang menggerus kultur budaya rang Pasisia.

Seperti diketahui lahirnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah – yang kemudian direvisi dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 – adalah imbas dari era reformasi, yang mana Undang-undang tersebut menitik beratkan pada desentralisasi yang memberikan keleluasaan bagi daerah untuk mengatur dan menyelenggarakan pemerintahannya atau yang lebih lazim disebut Otonomi Daerah termasuk di dalamnya pengaturan tentang pemerintahan terendah dengan memperhatikan kekuatan-kekuatan lokal yang ada di daerah. 

Di Sumatera Barat, peluang tersebut dimanfaatkan dengan mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumatera Barat Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari yang kemudian menjadi pedoman bagi 8 (delapan) kabupaten di Sumatera Barat untuk menyusun Perda yang mengatur tentang pemerintahan nagari di daerahnya. Dengan berlakunya Perda ini, maka secara bertahap sistem pemerintahan desa dihapus dan diganti dengan sistem pemerintahan nagari sesuai dengan kultur budaya Minangkabau. 

Amran menggaris bawahi kondisi kekinianya sekarang pemekaran nagari di Pesisir Selatan telah menggerus kultur budaya Minang, karena lembaga KAN, MUI dan LKAAM tidak mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah kabupaten dan provinsi. "Pertanyaannya, apakah kalau Bapak Muslim Kasim diberi amanah oleh Allah SWT memperhatikan budaya, adat dan nilai-nilai agama," tanya Amran.

MK menjawab pertanyaan itu dengan tegas, sekiranya ia diberikan amanat untuk memimpin Sumbar lima tahun kedepan hal tentang pelestarian adat dan budaya minang menjadi prioritas dalam pemerintahan yang dipimpinnya. 

"Insha Allah ABS-SBK lebih gencar diimplementasikan, agar jati diri generasi Sumatera Barat kembali ke kulturnya yakni syarak mangato adat mamakai," ujar MK, yang didampingi tim MK Centre Guspen Khairul dan Agus Mardi

Dipenghujung silahturahmi, rombongan tokoh masyarakat Linggo Sari Baganti itu menyatakan siap menggalang dukungan untuk pemenangan MK-Fauzi di Linggo Sari Baganti. Puas atas silahturahmi itu rombongan dengan bangga berfoto bersama dengan MK. "MK Milik Kita, MK Mamak Kita, MK untuk Semua yes," kata Bobi Nofriadi. (ag)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »