Irwan Prayitno dan Islam Universal

Irwan Prayitno dan Islam Universal
POINT berikutnya yang menyebabkan Syamsu Rahim lebih memilih mendukung MK-Fauzi dan bersedia menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut 1 ini adalah soal agama. Menurut Syamsu Rahim, soal agama, Irwan Prayitno terkesan mengeksklusifkan kelompok agama sepaham dia saja. Agak terkesan menutup diri dari cara dan adab lainnya, sementara agama bersifat universal.

Syamsu Rahim sah-sah saja berpendapat demikian, apatah lagi isu agama akan cenderung menarik perhatian orang Minangkabau. Bagi orang Minang, agama satu-satunya adalah agama Islam. Jika ada orang Minang yang beragama di luar Islam, maka akan terbuang secara adat. Dalam falsafah adat Minangkabau dikenal istilah, "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai." Artinya, hukum adat yang berlaku di Minangkabau harus selaras dengan agama yang berpedoman kepada kitabullah.
“Hari ini telah aku sempurnankan bagi kamu agamamu (Islam) dan telah aku sempurnakan segala nikmatku kepadamu dan akupun ridha Islam sebagai agamamu. ” (QS. al-Maidah ayat 3). ”Sesungguhnya agama yang diterima disisi Allah hanya Islam saja.” (QS. al-Imran ayat 19).

Isu agama ini pernah menimpa seorang kepala daerah di Sumatera Barat. Masih ingat penulis, salah satu mingguan lokal waktu itu sangat gentol memberitakan dugaan adanya kepala daerah di Sumatera Barat yang sering mengundang seorang ustad untuk memberikan pengajian di rumah dinasnya. Ustad tersebut diduga menyebarkan ajaran sesat melalui buku yang dikarangnya. MUI Sumbar akhirnya menetapkan buku tersebut merupakan buku yang bermuatan ajaran yang menyesatkan dan menodai agama Islam. Tindaklanjutnya, MUI Sumbar melalui surat resminya No. 043/U/MUI-SB/III/2010 tanggal 11 Maret 2010 meminta Pakem Sumbar untuk melarang buku dimaksud dan ajaran-ajaran yang dikembangkan dalam pengajian sang ustad.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Islam eksklusif dan Islam universal itu ? Secara harafiah eksklusif berasal dari bahasa Inggris, "exlusive" yang berarti sendirian, dengan tidak disertai yang lain, terpisah dari yang lain, berdiri sendiri, semata-mata dan tidak ada sangkut pautnya dengan yang lain. Secara umum eksklusif adalah sikap yang memandang bahwa keyakinan, pandangan pikiran dan diri sendirilah yang paling benar, sementara keyakinan, pandangan, pikiran dan prinsip yang dianut orang lain salah, sesat dan harus dijauhi. Sedangkan universal artinya umum. Sebagai contoh, konsep kemanusiaan adalah konsep yang dipercaya berlaku universal, sebab konsep ini dipercaya dimiliki oleh setiap manusia tanpa membedakan-bedakan atau berlaku diskriminatif.
Disini dapat kita simpulkan, Islam eksklusif adalah adalah sikap yang memandang bahwa keyakinan, pandangan pikiran dan diri sendirilah yang paling benar, sementara keyakinan, pandangan, pikiran dan prinsip yang dianut orang lain salah, sesat dan harus dijauhi. Dan Islam universal kebalikan dari itu. Islam satu-satunya agama universal dan memiliki kesempurnaan di segala aspek yang dapat diaplikasikan oleh manusia dalam kehidupannya.

Islam satu-satunya ideologi yang dapat menuntun manusia untuk mencari kesempurnaan yang menjadi idamannya. Walaupun agama Islam merupakan agama terakhir tetapi di sinilah letak keutamaan dan kesempurnaan agama ini dibandingkan dengan agama-agama lainnya, baik itu agama samawi yang turun dari Allah maupun agama atau jalan hidup yang lahir dari ide dan pengalaman spiritual seseorang.

Rahasia keuniversalan dan kekekalan Islam terletak pada doktrin dan ajarannya yang sesuai dan sejalan dengan fitrah manusia, sehingga tidak terjadi kebimbangan dan keraguan bagi orang yang telah percaya dan meyakini agama tesebut, lain halnya dengan agama-agama yang lainnya, misalnya agama Kristen, dimana doktrin dan ajaran serta keyakinan yang terdapat di dalamnya, antara satu dengan yang lainnya terdapat pertentangan sehingga tidak membuat pemeluknya tenang dan mantap, malah sebaliknya membuat mereka bimbang dan ragu dengan apa yang mereka yakini.
Benarkah Irwan Prayitno mengjarkan atau menganut faham Islam eksklusif ? Untuk mengetahuinya, tentu harus dilihat dari ceramah-ceramah yang dia sampaikan, dan buku-buku yang dia karang. Umum diketahui publik Sumatera Barat, Irwan Prayitno merupakan ustad panggilan. Dia berceramah agama pada berbagai kalangan, baik di mesjid maupun di kantoran. Isi ceramahnya menyejukan. Selain itu, Irwan Prayitno juga mengisi ceramah di Padang TV. Ceramah-ceramah Irwan Prayitno juga dicetak dalam bentuk vidio CD.

Lima tahun menjabat Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno selalu memberikan siraman rohani bagi PNS Pemerintah Provinsi Sumatera Barat empat tahun lamanya, sebulan dua kali. Tak hanya itu, selama bulan suci Ramadhan, Irwan Prayitno rutin mengisi ceramah di mesjid dan mushalla setiap harinya. Apakah itu ceramah taraweh atau pun ceramah subuh. Dan yang membuat kita terkagum-kagum, dalam kesibukannya sebagai Gubernur Sumatera Barat waktu itu, dia masih sempat mengarang buku agama. Sampai saat ini, buku agama yang dikarangnya sebanyak 18 judul dan beredar untuk umum.

Jika ajaran yang dianut Irwan Prayitno adalah ajaran sesat atau eksklusif, maka tentu akan mendapat protes dari jemaah yang mendengarkan ceramahnya, tentu akan mendapat protes dari para ulama yang juga membaca buku-buku agama yang dia karang. Semisal buku yang dikarang ustad yang selalu mengisi pengajian di salah satu rumah dinas kepala daerah di Sumatera Barat pada tahun 2010 yang sempat dihebohkan itu, dimana MUI Sumbar akhirnya menetapkan buku tersebut merupakan buku yang bermuatan ajaran yang menyesatkan dan menodai agama Islam. Tindaklanjutnya, MUI Sumbar melalui surat resminya No. 043/U/MUI-SB/III/2010 tanggal 11 Maret 2010 meminta Pakem Sumbar untuk melarang buku dimaksud dan ajaran-ajaran yang dikembangkan dalam pengajian sang ustad. Lantas, kenapa hanya Syamsu Rahim yang protes, sedangkan MUI tidak ? Ada apa ? Silahkan jawab sendiri.
"Dan barangsiapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya adzab yang besar. Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." (QS. An Nur ayat 11-12).

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Amin.

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »