Sukses Pimpin Keluarga, Modal Utama Sang Datuk Memimpin Daerah

Sukses Pimpin Keluarga, Modal Utama Memimpin Daerah
ADALAH suatu kebanggaan sebagian anak-anak, jika orang tuanya berpangkat tinggi, sehingga mereka dapat membanggakan diri dan menikmati fasilitas yang disediakan negara untuk ayahnya tersebut. Namun tidak bagi anak-anak Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandara Basa, mereka tidak pernah mau memakai fasilitas negera. Sebab mereka sadar, fasilitas itu bukan untuk mereka, tetapi untuk ayah mereka demi kelancaran tugas dan pekerjaan yang diembankan negera kepada sang ayah.

Walau pun mereka terlahir sebagai anak politisi besar yang lahir dari Ranah Minang pada abad ini, tetapi mereka tetap memilih cara hidup yang penuh kesederhanaan. Hidup apa adanya, tak seperti anak politisi sukses dan pejabat kebanyakan. Ke sekolah pun, mereka tidak mau diantar oleh mobil plat merah, tetapi 2 unit mobil plat pribadi milik ayahnya. Mereka pun tidak memita agar dibeliin mobil sendiri, sehingga bisa nyentir sendiri, yang berujung balap-balapan, seperti anak pejabat dan orang kaya kebanyakan yang setiap malam minggu balap-balapan di kawasan Jalan Samudera Pantai Padang. 
“Sesungguhnya bagi dirimu, keluargamu dan tubuhmu ada hak atasmu yang harus engkau penuhi, maka berikanlah masing-masing pemilik hak itu haknya.” (HRal-Bukhâri dan Muslim).

Sudah umum orang tahu, Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa memiliki anak 10 orang. Anak sulunya bernama Jundi Fadhlillah, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Jurusan Manajemen, dan menyelesaikan S2 di Southern New Hampshire University, US. Jundi menikah beberapa tahun lalu dengan Aisyah Ramadhani. Anak kedua Waviatul Ahdi, sudah menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan menikah dengan Irfan Aulia Saiful. Anak ketiga Dhiya’u Syahidah, SBM ITB, dan S2 di Westminster University, UK dan menikah dengan Fallery. Anak keempat, Anwar Jundi, kuliah di Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan IPB. Anak kelima, Atika yang saat ini sedang menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Anak keenam, Ibrahim saat ini kuliah di Jurusan Teknik Kimia Universitas Indonesia.

Dari 10 orang anaknya, hanya empat orang yang tinggal di Padang. Sewaktu Irwan Prayitno menjadi gubernur, empat anaknya ini tinggal bersamanya di rumah dinas, komplek Istana Gubernur Sumatera Barat. Mereka adalah anak ketujuh, Shohwatul Islah (SMA 1 Padang), anak kedelapan Farhana (SMA 1 Padang), anak kesembilan Laili Tanzila (SDIT Adzkia), dan anak kesepuluh Taqiya Mafaza (SDIT Adzkia). Tujuannya tentu lebih mudah mengawasi anak-anak dan membagi waktu dengan mereka disela kesibukannya, sehingga keharmonisan keluarga tetap terjaga.
"Mayoritas manusia tentu mendambakan kebahagiaan, menanti ketentraman dan ketanangan jiwa. Terlebih dalam lingkngan keluarga. Pentingnya keharmonisan keluarga yang paling berpengaruh untuk pribadi dan masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Allah dengan hikmah-Nya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal dengan tentram di dalamnya." (Irwan Prayitno,Kepribadian Muslim, Bekasi, Pustaka Tarbiyatuna, 2003, hlm. 50)

Banyaknya anak-anak Irwan Prayitno ini pun dijadikan black kampanye oleh sebagian orang-orang berfikir picik. Mereka beralasan, banyak anak akan mendorong seseorang untuk melakukan korupsi dan akan menguras dana APBD untuk pembiayaan rumah tangga gubernur. Padahal, anak-anak Irwan Prayitno tidak pernah memanfaatkan fasilitas pribadi milik ayah mereka untuk keperluan pribadi. Dibanding pejabat lainnya di negeri ini, eselon III saja bapak mereka, sudah pandai menggunakan plat merah untuk keperluan pribadinya.


Bahkan, penulis pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, mobil plat merah seorang pejabat di daerah ini dipakai anaknya untuk pacaran. Dalam sebuah wawancara dengan Penjaja Seks Komersial (PSK) -sekitar pertengahan tahun 2009, waktu itu penulis masih bekerja di SKM Garda Minang sebagai Redaktur Investigasi -  di kota ini, salah seorang PSK yang aduhai pernah mengaku kalau pelanggan tetapnya adalah salah seorang pejabat dan anak-anak pejabat. Nauzubillah min zalik.

Irwan Prayitno termasuk orang tua yang mengutamakan pendidikan anak-anaknya. Mereka rata-rata melanjutkan sekolah ke sekolah ternama dan diterima di perguruan tinggi ternama pula. Anak-anak Sang Datuk pun rata-rata berprestasi semua di sekolah mereka. Laili Tanzila, anak kesembilan, kelas III di SMP Islam Terpadu Adzkia, selalu meraih juara I. Demikian pula Farhana, yang sekolah di SMA Negeri 1 Padang, selalu masuk 5 besar. Farhana baru saja pulang dari Jakarta, Jum'at siang kemaren (12/9/2015). Ia bersama tiga orang temannya berhasil meraih juara II se Indonesia Bagian Barat dalam ivent Parade Cinta Tanah Air.

Tak hanya itu, Irwan Prayitno tidak lupa pula mendidik anak-anakanya dengan ilmu agama. Pada sekolah dasar, semua anaknya disekolahkan di SDIT Adzkia, sehingg memperoleh pendidikan agama yang memadai. Rata-rata anak-anak Irwan Prayitno hafal al Quran seperti bapaknya. Farhana, Laili Tanzila, dan Taqiya Mafaza sudah hafal al Quran satu juz. Shohwatul Islah, Ibrahim, Atika, Anwar Jundi, Dhiya’u Syahidah, Waviatul Ahdi dan Jundi Fadhlillah hafal al Quran di atas empat juz. Anak-anak memiliki keteladanan yang baik dari bapak dan ibunya, sehingga tercipta keluarga harmonis, keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. Al-Tahrim ayat 6).

Sungguh suatu keteladan yang baik dan layak dicontoh oleh keluarga muslim lainnya. Keluarga teladan dan harmonis akan melahirkan anak-anak yang pintar secara intelektual dan emosional. Sukses dalam membina keluarga salah satu modal dasar untuk memimpin organisasi yang lebih besar. Orang yang gagal memimpin keluarganya dengan baik, tak bisa diharapkan akan sukses memimpin suatu daerah dan negara.

Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa memberikan contoh yang baik dalam membina keharmonisan keluarga. Ia merupakan sosok yang sukses memimpin keluarga dan sukses memimpin daerah ini. Selama lima tahun menjadi Gubernur Sumatera Barat, Ia berhasil meraih 204 penghargaan di segala bidang. Dan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memberikan kontribusi dalam menyumbang penghargaan tersebut.

Penghargaan yang diperoleh atas keberhasilan SKPD dalam melaksanakan program yang telah direncanakan dengan matang. Dan ini semua tentu atas management kepemimpinan yang diterapkan Irwan Prayitno, dimana Kepala SKPD memiliki otoritas dan kemandirian untuk mengantur kebawahannya. Karena dia setiap saat akan diminta pertanggungjawabannya oleh gubernur. Sehingga dengan demikian, jelas Irwan Prayitno, pekerjaan itu efektif, efesien, mengena tepat sasarannya, dan bisa langsung menghasilkan kinerja, karena masing-masing SKPD bisa bertanggungjawab terhadap pekerjaannya.

Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Amin.

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »