BentengSumbar.com --- Enam kelompok tani (Keltan) di Kota Padang ketiban alat dan mesin pertanian (Alsintan). Diharapkan dengan bantuan enam unit Alsintan, swasembada beras di Padang akan terus mengalami peningkatan.
Enam Alsintan ini dibantu anggota DPR RI Hermanto. Keenamnya itu yakni dua unit traktor mini dan empat rice transplanter (mesin tanam). Alsintan ini diserahkan Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo kepada enam Keltan di Kantor Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang, di Sungai Lareh, Sabtu (31/10).
“Padang merupakan swasembada beras. Kita harapkan dengan Alsintan ini Padang akan terus menjadi daerah swasembada beras,” kata Hermanto.
Disebutkan Hermanto, dari seluruh provinsi di Indonesia, Sumatera Barat masuk ke dalam sepuluh besar provinsi swasembada. Akan tetapi posisi ini nantinya bisa saja berubah karena banyak hal seperti faktor iklim dan perilaku bertani masyarakat.
“Karena itu kita harapkan di Padang khususnya, jangan ada alih fungsi lahan. Tetap dipertahankan lahan yang ada, sehingga swasembada beras di Padang terus tercapai,” tukasnya.
Hermanto menilai, walau Padang merupakan ibukota yang punya rancangan tata kota, akan tetapi Padang masih tetap mungkin untuk mencetak sawah baru. “Jika ada bantuan cetak sawah baru, kalau bisa dikembangkan,” ujarnya.
Bantuan enam unit Alsintan ini masuk dalam program aspirasi mekanisasi pertanian tahun 2015 di DPR RI. Dikatakan Hermanto, saat ini pemerintah pusat telah merancang pertanian menggunakan teknologi modern. Sehingga petani betul-betul menggunakan teknologi modern dalam usaha pertaniannya.
Empat unit rice transplanter bantuan ini cukup efisien. Mesin tanam merek TYM asal Cina ini memiliki kekuatan setara dengan 36 orang petani. Dimana alat ini mampu menanam di satu hektar lahan dalam waktu delapan jam saja. Begitu juga dengan dua traktor mini yang cukup efisien bagi petani.
“Alat ini cukup efisien sehingga petani tak lagi kotor dalam bekerja,” kata Hermanto.
Hermanto berharap agar seluruh Keltan yang ada tetap kompak. Termasuk dalam menggunakan Alsintan tersebut. “Pesan saya supaya Dispernakbunhut terus memantau, sebab dengan mesin ini bisa mengurangi biaya di sektor pertanian,” tukuknya.
Sementara Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo berterimakasih kepada anggota DPR RI Hermanto yang telah memberi bantuan kepada enam Keltan di Padang. Dengan bantuan tersebut diharapkan terjadi peningkatan poduksi pertanian.
“Ada traktor mini yang akan bisa membantu pengolahan lahan tidur, sawah dan lahan kering,” ujar Mahyeldi.
Alsintan ini diakui Walikota memperpendek waktu pengolahan dan masa tanam menjadi maju dibanding biasanya. Sehingga hal ini membuat terjadinya peningkatan produksi dalam setahun.
“Dengan itu petani menjadi sejahtera,” sebutnya.
Di sisi lain Walikota mengakui jika saat ini Padang baru bisa memenuhi kebutuhan beras bagi 30 persen warganya. Sedangkan 70 persen lagi harus dipasok dari luar. “Ini menjadi tantangan buat kita, karena Padang memang rentan fluktuasi inflasi,” tukuknya.
Kadispernakbunhut Kota Padang Dian Fakhri mengatakan dengan bantuan Alsintan tersebut otomatis akan menggairahkan 6.627 Ha sawah yang ada di Kota Padang. Karena itu Dian mengimbau kepada masyarakat di Kota Padang untuk tidak meninggalkan sawah dan mengolahnya dengan baik.
“Kita berharap Alsintan ini nanti tidak menjadi pajangan, tetapi dimanfaatkan. Penyuluh kita sudah siap untuk membimbing cara pemakaian,” cecar Dian dibenarkan Kabid Pertanian Syahrial Kamat.
Keltan yang mendapatkan rice transplanter yakni Keltan Suka Maju Kecamatan Kuranji, Keltan Tunas Inti Kecamatan Lubuk Kilangan, Keltan Tanjung Harapan Kecamatan Lubuk Begalung, dan Keltan Tunas Muda Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Sedang Keltan penerima mini traktor adalah Keltan Sikayan Kecamatan Koto Tangah dan Keltan Koto Duku Kecamatan Lubuk Kilangan. (Charlie / Mursalim)
Enam Alsintan ini dibantu anggota DPR RI Hermanto. Keenamnya itu yakni dua unit traktor mini dan empat rice transplanter (mesin tanam). Alsintan ini diserahkan Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo kepada enam Keltan di Kantor Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Padang, di Sungai Lareh, Sabtu (31/10).
“Padang merupakan swasembada beras. Kita harapkan dengan Alsintan ini Padang akan terus menjadi daerah swasembada beras,” kata Hermanto.
Disebutkan Hermanto, dari seluruh provinsi di Indonesia, Sumatera Barat masuk ke dalam sepuluh besar provinsi swasembada. Akan tetapi posisi ini nantinya bisa saja berubah karena banyak hal seperti faktor iklim dan perilaku bertani masyarakat.
“Karena itu kita harapkan di Padang khususnya, jangan ada alih fungsi lahan. Tetap dipertahankan lahan yang ada, sehingga swasembada beras di Padang terus tercapai,” tukasnya.
Hermanto menilai, walau Padang merupakan ibukota yang punya rancangan tata kota, akan tetapi Padang masih tetap mungkin untuk mencetak sawah baru. “Jika ada bantuan cetak sawah baru, kalau bisa dikembangkan,” ujarnya.
Bantuan enam unit Alsintan ini masuk dalam program aspirasi mekanisasi pertanian tahun 2015 di DPR RI. Dikatakan Hermanto, saat ini pemerintah pusat telah merancang pertanian menggunakan teknologi modern. Sehingga petani betul-betul menggunakan teknologi modern dalam usaha pertaniannya.
Empat unit rice transplanter bantuan ini cukup efisien. Mesin tanam merek TYM asal Cina ini memiliki kekuatan setara dengan 36 orang petani. Dimana alat ini mampu menanam di satu hektar lahan dalam waktu delapan jam saja. Begitu juga dengan dua traktor mini yang cukup efisien bagi petani.
“Alat ini cukup efisien sehingga petani tak lagi kotor dalam bekerja,” kata Hermanto.
Hermanto berharap agar seluruh Keltan yang ada tetap kompak. Termasuk dalam menggunakan Alsintan tersebut. “Pesan saya supaya Dispernakbunhut terus memantau, sebab dengan mesin ini bisa mengurangi biaya di sektor pertanian,” tukuknya.
Sementara Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo berterimakasih kepada anggota DPR RI Hermanto yang telah memberi bantuan kepada enam Keltan di Padang. Dengan bantuan tersebut diharapkan terjadi peningkatan poduksi pertanian.
“Ada traktor mini yang akan bisa membantu pengolahan lahan tidur, sawah dan lahan kering,” ujar Mahyeldi.
Alsintan ini diakui Walikota memperpendek waktu pengolahan dan masa tanam menjadi maju dibanding biasanya. Sehingga hal ini membuat terjadinya peningkatan produksi dalam setahun.
“Dengan itu petani menjadi sejahtera,” sebutnya.
Di sisi lain Walikota mengakui jika saat ini Padang baru bisa memenuhi kebutuhan beras bagi 30 persen warganya. Sedangkan 70 persen lagi harus dipasok dari luar. “Ini menjadi tantangan buat kita, karena Padang memang rentan fluktuasi inflasi,” tukuknya.
Kadispernakbunhut Kota Padang Dian Fakhri mengatakan dengan bantuan Alsintan tersebut otomatis akan menggairahkan 6.627 Ha sawah yang ada di Kota Padang. Karena itu Dian mengimbau kepada masyarakat di Kota Padang untuk tidak meninggalkan sawah dan mengolahnya dengan baik.
“Kita berharap Alsintan ini nanti tidak menjadi pajangan, tetapi dimanfaatkan. Penyuluh kita sudah siap untuk membimbing cara pemakaian,” cecar Dian dibenarkan Kabid Pertanian Syahrial Kamat.
Keltan yang mendapatkan rice transplanter yakni Keltan Suka Maju Kecamatan Kuranji, Keltan Tunas Inti Kecamatan Lubuk Kilangan, Keltan Tanjung Harapan Kecamatan Lubuk Begalung, dan Keltan Tunas Muda Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Sedang Keltan penerima mini traktor adalah Keltan Sikayan Kecamatan Koto Tangah dan Keltan Koto Duku Kecamatan Lubuk Kilangan. (Charlie / Mursalim)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
