SEBAGAI agama yang rahmatal lil 'alamin, Islam menganjurkan penganutnya untuk selalu menjaga ukhuwah (persaudaraan). Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umat manusia pentingnya arti persaudaraan dan persatuan diantara mereka semua. Dalam rangka saling menjaga rasa persaudaraan dan persatuan itu, umat manusia diharuskan untuk saling menjaga tali silaturahmi diantara sesamanya.
Pada hakikatnya silaturahmi bukanlah sekedar hubungan nasab, namun lebih jauh dari itu hubungan sesama muslim. Hubungan persaudaraan inilah yang menjadikan sesama muslim mempunyai kewajiban untuk saling membantu, saling menghormati, menjenguk ketika sakit, mengantarkan sampai ke kuburan ketika meninggal dunia, saling mendoakan, larangan saling mencela, menghasud dan lain sebagainya.
Pada hakikatnya silaturahmi bukanlah sekedar hubungan nasab, namun lebih jauh dari itu hubungan sesama muslim. Hubungan persaudaraan inilah yang menjadikan sesama muslim mempunyai kewajiban untuk saling membantu, saling menghormati, menjenguk ketika sakit, mengantarkan sampai ke kuburan ketika meninggal dunia, saling mendoakan, larangan saling mencela, menghasud dan lain sebagainya.
"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisaa’ ayat 1). "Orang yang menyambung silaturrahmi bukanlah orang yang membalas akan tetapi orang yang menyambung silaturrahmi adalah orang yang menyambungnya ketika dia itu terputus." (HR. Bukhari)
Bagi Prof DR H Irwan Prayitno, Psi, MSc, Datuk Rajo Bandaro Basa, menjaga hubungan silaturahmi adalah suatu kewajiban sebagai hamba Allah swt. Sebagai makhluk sosial, tentunya selain menjaga hubungan kepada Sang Pencipta (hablumminallah), manusia juga harus menjaga hubungan baik antar sesama manusia (hablumminannas).
Hal itu diungkapkan Irwan Prayitno ketika bersilaturahmi dengan keluarga besarnya, Minggu (25/10/2015). Pada kesempatan tersebut, berkumpul keluarga dekat dari pihak ibunda Irwan Prayitno, anak, etek, apak, dan adik-adiknya. Termasuk Muliawarman, salah seorang anak pisang Irwan Prayitno juga terlihat hadir. Menurut Irwan Prayitno, menjaga hubungan silaturahmi merupakan suatu kemestian yang tidak boleh dilalaikan, apatah lagi dengan keluarga besar yang masih memiliki hubungan tali darah, baik di pihak ibu maupun di pihak ayah.
Dikatakan Irwan Prayitno, selama ini hubungan baiknya dengan keluarga besarnya tetap terjalin dengan utuh. Saling kunjung mengunjungi diantara mereka tetap terlaksana dengan baik, terutama pada hari raya Islam, pesta perkawinan dan kematian. Termasuk dalam menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 9 Desember 2015, dukungan keluarga besarnya menjadi energi tersendiri.
Langkah pertama yang dilakukan Irwan Prayitno usai ditetapkan sebagai kandidat calon Gubernur Sumatera Barat periode 2015-2020 adalah meminta restu orang tuanya, Djamarul Djamal. Orang tua yang arif bijaksana itu pun berpesan kepada Irwan Prayitno agar juga meminta doa restu dari keluarga besarnya, baik di pihak ayah maupun di pihak ibu. Sebagai anak yang selalu mendengarkan nasehat orang tuanya, Irwan Prayitno pun mengunjungi dan mengumpulkan keluarga besarnya.
"Bukanlan bersilaturahmi orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahmi ialah orang yang menyambung kembali apa yang putus" (HR Bukhari). "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi." (HR. Bukhari). "Siapa yang mau diluaskan rezekinya dan diberkati hidupnya, maka hendaklah ia bersilaturahmi." (HR.Muslim).
Tentunya, sebagai orang yang paham ajaran agamanya dengan baik, Irwan Prayitno memahami arti menjaga hubungan silaturahmi ini. Menurutnya, orang-orang yang selalu menjaga hubungan silaturahmi akan dilapangkan rezekinya oleh Allah swt. Tak hanya itu, usianya pun dipanjangkan dan umurnya diberkati. Silaturrahmi yang baik menjadi salah satu sebab mengalirnya rezki pada seorang hamba. Karena dalam silaturrahim manusia saling berinteraksi, saling berkomunikasi, saling berbagi dan memberi solusi satu sama lain. Kebaikan akan berbalas kebaikan, sedang keburukan akan berbalas keburukan. Sementara, dalam menyambung silaurahim seseorang dituntut untuk senantiasa memberi kebaikan pada sesamaa.
Silaturahmi juga menjadi sebab dipanjangkan umur. Dalam artian manusia yang hidupnya selalu menyambung silaturrahmi akan banyak memberi manfaat. Keberadaannya akan banyak diingat oleh orang-orang yang dikenalnya. Hidupnya pun akan selalu berada dalam keberkahan dan kebahagiaan. Kualitas keimanan seorang hamba akan tercermin dalam kehidupannya sehari-hari, yaitu akhlaknya. Iman yang baik akan melahirkan akhlak yang baik juga. Karena akhlak adalah buah dari keimanan. Dan menyambung silaturrahmi adalah bentuk akhlakul karimah seorang muslim dalam bermasyarakat.
Menyambung silaturahmi adalah kunci keberhasilan seorang muslim ketika hidup di masyarakat. Ketika ia mampu menyambung tali silaturahim dengan sahabat dan kerabat, maka ia akan menjadi sosok yang dinanti kehadirannya. Ia akan dicintai oleh sesama. Karena kehadirannya selalu memberi arti. Menyambung silaturrahmi adalah bukti cinta pada sesama. Cinta yang tulus akan mengundang cinta yang tulus juga. Bahkan Sang Pemilik cinta pun menjanjikan cinta yang sama. Bagi setiap hamba yang mencintai saudaranya dengan ikhlas dan tulus.
Sebaliknya, orang yang memutuskan hubungan silaturahmi akan mendapat laknat dan azab dari Allah swt. Siapa saja yang memutuskan hubungan silaturahimnya maka Allah juga akan memutuskan hubungan dengannya. Dan ketika Allah sudah memutuskan hubungan dengannya, maka Allah tidak akan perduli lagi dengannya, Allah akan menjadikannya buta dan tuli, dan menimpakan laknat kepadanya. Dan siapa yang mendapatkan laknat maka sungguh dia telah dijauhkan dari kebaikan dan rahmat Allah yang Maha Luas. Apatah lagi, hubungan silaturahmi itu sengaja mereka putuskan ketika diberi amanah kekuasaan. Allah swt mengecam orang-orang seperti ini.
"Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa maka kalian akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan (silaturahmi) kalian? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka." (QS. Muhammad ayat 22-23).
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus. Amin.
Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Pimpinan Bara Online Media (BOM) Group
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »