Setiap Subuh Baca Dzikir

Setiap Subuh Baca Dzikir
DZIKIR ialah ingat, yakni mengingat Allah dalam hati lalu diikrarkan dengan ucapan lisan dengan penuh kesadaran. Manfaat berdzikir adalah memperoleh kemenangan hidup yakni terlepas dari kekotoran jiwa, hati mereka akan tentram.  Sebelum berdo'a, biasanya seorang muslim berdzikir terlebih dahulu. Keutamaan berdzikir sebelum berdo'a, yakni Allah akan memperkenankan permohonan hamba-Nya, melepaskan dari kesulitan hidup, serta memberikan ampunan terhadap dosa-dosa hamba-Nya. Dan itulah janji Allah swt kepada setiap mukmin dalam al Quran dan hadis-hadis Rasulullah saw.
"Maka berdzikirlah engkau semua kepada Ku, tentu Aku akan ingat padamu semua." (QS. al-Baqarah ayat 152). "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya dan Maha Sucikanlah Allah itu di waktu pagi dan sore." (QS. al-Ahzab ayat 41). "Dan berdzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan takut dan bukan dengan suara keras, di waktu pagi dan petang dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang lalai." (QS. al-A’raf ayat 205).

Selain rutin puasa Senin-Kamis, ternyata Prof DR H Irwan Prayitno, Psi, MSc rutin membaca dzikir. Setiap hari, setelah melaksanakan sholat subuh, dirinya memulai aktivitas dengan Dzikir Ma'tsurat. Dzikir setelah shalat subuh tersebut, tidak pernah ditinggalkannya. Dengan mengamalkan dzikir tersebut, Irwan Prayitno mengaku mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Dzikir ini juga dapat menjauhkan dirinya dari niat buruk orang lain terhadapnya.

Dzikir Ma'tsurat yang diamalkan Irwan Prayitno bersumber dari Kitab Al Ma’tsurat, sebuah kitab kecil berupa kumpulan doa yang disusun oleh Hasan Al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin di Mesir. Kata Ma'tsur' sendiri artinya yang dituntunkan (ada riwayatnya) oleh Rasulullah saw. Al-Ma'tsurat bisa diamalkan setiap hari pada pagi dan petang hari.

Kitab Al Ma’tsurat berisi doa-doa yang berasal dari Al Quran dan As Sunnah. Boleh dikatakan, dalam era penerbitan modern, dibanding kitab sejenisnya, Al Ma’tsurat adalah kitab yang paling luas penyebarannya di dunia Islam dan paling banyak jumlah eksemplarnya dengan naik cetak berkali-kali.

Dzikir mengingat Allah adalah kegiatan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dzikir tak lain adalah sarana untuk membangun cinta dengan Allah dengan mengingat Dia di setiap saatnya. Bila ini terjalin maka lahirlah hamba yang selalu mengingat dan diingat Allah. Yang demikian ini akan menguatkan hati dan menjaga kestabilan jiwa.
"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati." (HR. Bukhari dan Muslim). "Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kelompok zikir (Kelompok orang yang berzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi dan Ahmad). "Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah." (HR. Ahmad).

Itulah keutamaan dan manfaat membaca dzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah setiap pagi dan sore. Pengaruh positif bagi orang yang mau berdzikir adalah Allah akan ingat kepada orang yang mengingat-Nya, Allah akan memberikan ampunan dan pahala yang besar, sedangkan pengaruh negatif bagi orang yang enggan berdzikir, maka Allah akan mendampingkan baginya syaitan, memperoleh kehidupan yang sempit, tidak memperoleh petunjuk hidup.

Dzikir merambah aspek yang luas dalam diri seorang hamba. Karena dengan dzikir, seseorang pada hakekatnya sedang berhubungan dengan Allah. Dzikir juga merupakan makanan pokok bagi hati setiap mu’min, yang jika dilupakan maka hati insan akan berubah menjadi kuburan. Dzikir juga diibaratkan seperti bangunan-bangunan suatu negeri yang tanpa dzikir, seolah sebuah negeri hancur porak poranda bangunannya. Dzikir juga merupakan senjata bagi musafir untuk menumpas para perompak jalanan. Dzikirpun merupakan alat yang handal untuk memadamkan kobaran api yang membakar dan membumi hanguskan rumah insan.

Dzikir dilakukan kapan saja, terutama ketika setelah selesai melakukan shalat, baik yang wajib maupun yang sunnah. Namun dzikir juga dapat dilakukan di mana saja, asalkan di tempat yang suci dan terhindar dari tempat yang kotor dan najis. Membiasakan untuk berdzikir merupakan karakteristik para ulul albab (orang-orang yang berakal). Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan, yang tidak mengenal batasan waktu.

Bahkan Allah mensifati ulul albab sebagai orang-orang yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring. Oleh karenanya dzikir bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniah, namun juga qolbiah. Seseorang yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada jalan Allah, akan sangat memerlukan porsi dzikrullah yang melebihi daripada porsi seorang muslim biasa. Karena pada hakekatnya, ia ingin kembali menghidupkan hati mereka yang telah mati. Namun bagaimana mungkin ia dapat mengemban amanah tersebut, manakala hatinya sendiri redup remang-remang, atau bahkan juga turut mati dan porak poranda.
"Dan sesungguhnya berdzikir kepada Allah itu adalah lebih besar keutamaannya." (QS. al-Ankabut ayat 45). "Dan orang-orang’yang berdzikir kepada Allah, lelaki dan perempuan dengan sebanyak-banyaknya, maka Allah menyediakan kepada mereka itu pengampunan serta pahala yang besar." (QS. al-Ahzab ayat 35). "Dan berdzikirlah engkau semua kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua berbahagia." (QS. al-Jumu’ah ayat 10).

Wallahu A'lam Bishawab, dan hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Ditulis Oleh :
Zamri Yahya
Pimpinan Bara Online Media (BOM) Group

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »