![]() |
Pertemuan LKAAM dengan IPPMI dan Ormas se-Sumbar. |
BentengSumbar.com --- Dalam rangka memenuhi permintaan diskusi dan audiensi masyarakat Sumbar yang diinisiasi oleh Ikatan Pemuda-Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) Sumatera Barat, pucuk pimpinan Lembaga Kerapatan Adat dan Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar M Sayuti Datuk Rajo Pangulu menerima kunjungan perwakilan Ormas, OKP, LSM, KNPI, dan Komunitas lainnya untuk menindaklanjuti pernyataan Riza Chalid yang menyatakan Provinsi Sumbar sebagai Provinsi Dajjal.
Pertemuan tersebut dilaksanakan di Gedung Abdullah Kamil (Gedung LKAAM Sumbar Lama), Jum’at (18/12/2015). Menurut JC Abdul Aziz, masyarakat Minang khususnya dan rakyat Sumbar pada umumnya tidak mau dianggap remeh. Saatnya bersatu dalam hal prinsip, dan membantah kalau orang Minang itu tidak bisa bersatu.
"Kami bukan maksud mengancam ataupun menakut-nakuti tetapi kami tidak rela dan sudi orang mengecap daerah kami dajjal. Saatnya kita satu suara dan satu prinsip, harga diri kita sebagai orang minang dan rakyat sumbar harus kita junjung tinggi," cakapnya.
Sementara itu, Ketua LKAAM Sumbar M Sayuti Datuk Rajo Pangulu sangat merespon positif dan mendukung langkah dan pergerakan masyarakat yang dimotori oleh IPPMI Sumbar ini. Menurutnya, momen ini merupakan langkah awal untuk bersatu bagi generasi muda, baik secara organisasi maupun kumpulan pemuda di kampung-kampung.
"Sebagaimana Pepatah Minang mengatakan, “Tagak Kampuang, Paga Kampuang. Tagak Nagari, Paga Nagari. Tagak Negara, Paga Negara.” Artinya dimanapun kita orang Minang berada kita harus menjaga daerah kita dari segala macam hal yang dapat merusak tatanan hidup masyarakat orang banyak," tegasnya.
Dikatakannya, LKAAM sendiri juga merasa tersinggung dengan ucapan dan pernyaataan Riza Chalid tersebut. Kalau di bilang Sumbar Provinsi Dajjal, maka akan ada Imam Mahdi di Sumbar. Untuk itu, perjuangan ini harus terus dilanjutkan, jangan sampai kalah dan mau diadu domba, LKAAM akan selalu support dalam berbagai hal termasuk memfasilitatori dengan pihak-pihak terkait tentang kelanjutan kedepan.
"Yang penting Gerakan kita murni menjaga marwah Minangkabau, jangan mudah dirayu ataupun dipatahkan, yang prinsip orang Minang itu sendiri kalau sudah menyangkut harga diri dan harkat martabat di injak-injak, maka rakyat akan bersatu untuk melawan, dan berharap jangan sampai ada lagi Riza Chalid Riza Chalid lainnya. Kalu Riza Chalid menentang kita adu fisik, saya yang akan didepan menghadapi duluan, karena kami punya 1000 sasaran silat yang tersebar di Sumbar. Kita mencoba melalui jalur hukum, Riza Chalid terkena SE No.6 Tahun 2016 tentang Hick Speak, yaitu Ucapan Kebencian, dan ini bisa kita tuntut," ungkapnya.
Humas DPW IPPMI Sumbar, Megy Aidillova kepada wartawan mengatakan, perwakilan masyarakat Sumbar yang hadir menyepakati akan membentuk Forum Sumbar Bersatu yang bertujuan untuk menangani pernyataan Riza Chalid yang terdiri dari lintas organisasi. Forum ini disokong oleh Derizon Yazid dari Granat Sumbar, Devi Roszal dari PPM, Syafrianto Dari Gema KOSGORO, Said dari SAYA INDONESIA, Joni Suhendra dari Karang Taruna, Muhammad Yani dari IKAPPI Padang, Hendra Rizki dari Himpunan Mahasiswa Sastra Minang Unand, Afrizal Wandra dari KNPI dan JC Abdul Azis sari Komunitas Elite Shooting Club.
"Dan dalam waktu dekat kita juga akan rangkul unsur Masyarakat lainnya untuk dapat bersama-sama merapatkan barisan, serta seminggu kedepan kita persiapkan audiensi lagi dengan unsur Muspida Sumbar," terangnya. (kamek/rel)
Pertemuan tersebut dilaksanakan di Gedung Abdullah Kamil (Gedung LKAAM Sumbar Lama), Jum’at (18/12/2015). Menurut JC Abdul Aziz, masyarakat Minang khususnya dan rakyat Sumbar pada umumnya tidak mau dianggap remeh. Saatnya bersatu dalam hal prinsip, dan membantah kalau orang Minang itu tidak bisa bersatu.
"Kami bukan maksud mengancam ataupun menakut-nakuti tetapi kami tidak rela dan sudi orang mengecap daerah kami dajjal. Saatnya kita satu suara dan satu prinsip, harga diri kita sebagai orang minang dan rakyat sumbar harus kita junjung tinggi," cakapnya.
Sementara itu, Ketua LKAAM Sumbar M Sayuti Datuk Rajo Pangulu sangat merespon positif dan mendukung langkah dan pergerakan masyarakat yang dimotori oleh IPPMI Sumbar ini. Menurutnya, momen ini merupakan langkah awal untuk bersatu bagi generasi muda, baik secara organisasi maupun kumpulan pemuda di kampung-kampung.
"Sebagaimana Pepatah Minang mengatakan, “Tagak Kampuang, Paga Kampuang. Tagak Nagari, Paga Nagari. Tagak Negara, Paga Negara.” Artinya dimanapun kita orang Minang berada kita harus menjaga daerah kita dari segala macam hal yang dapat merusak tatanan hidup masyarakat orang banyak," tegasnya.
Dikatakannya, LKAAM sendiri juga merasa tersinggung dengan ucapan dan pernyaataan Riza Chalid tersebut. Kalau di bilang Sumbar Provinsi Dajjal, maka akan ada Imam Mahdi di Sumbar. Untuk itu, perjuangan ini harus terus dilanjutkan, jangan sampai kalah dan mau diadu domba, LKAAM akan selalu support dalam berbagai hal termasuk memfasilitatori dengan pihak-pihak terkait tentang kelanjutan kedepan.
"Yang penting Gerakan kita murni menjaga marwah Minangkabau, jangan mudah dirayu ataupun dipatahkan, yang prinsip orang Minang itu sendiri kalau sudah menyangkut harga diri dan harkat martabat di injak-injak, maka rakyat akan bersatu untuk melawan, dan berharap jangan sampai ada lagi Riza Chalid Riza Chalid lainnya. Kalu Riza Chalid menentang kita adu fisik, saya yang akan didepan menghadapi duluan, karena kami punya 1000 sasaran silat yang tersebar di Sumbar. Kita mencoba melalui jalur hukum, Riza Chalid terkena SE No.6 Tahun 2016 tentang Hick Speak, yaitu Ucapan Kebencian, dan ini bisa kita tuntut," ungkapnya.
Humas DPW IPPMI Sumbar, Megy Aidillova kepada wartawan mengatakan, perwakilan masyarakat Sumbar yang hadir menyepakati akan membentuk Forum Sumbar Bersatu yang bertujuan untuk menangani pernyataan Riza Chalid yang terdiri dari lintas organisasi. Forum ini disokong oleh Derizon Yazid dari Granat Sumbar, Devi Roszal dari PPM, Syafrianto Dari Gema KOSGORO, Said dari SAYA INDONESIA, Joni Suhendra dari Karang Taruna, Muhammad Yani dari IKAPPI Padang, Hendra Rizki dari Himpunan Mahasiswa Sastra Minang Unand, Afrizal Wandra dari KNPI dan JC Abdul Azis sari Komunitas Elite Shooting Club.
"Dan dalam waktu dekat kita juga akan rangkul unsur Masyarakat lainnya untuk dapat bersama-sama merapatkan barisan, serta seminggu kedepan kita persiapkan audiensi lagi dengan unsur Muspida Sumbar," terangnya. (kamek/rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »