![]() |
Menteri Agama RI Menerima Kunjungan Dubes Inggris. |
BentengSumbar.com --- Duta Besar Inggris untuk Indonesia, HE Mr Moazzam Malik berharap, karya dan tulisan ulama-ulama muda potensial Indonesia, bisa diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Harapan itu disampaikan Moazzam kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin saat bersilaturahim ke Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (03/03).
Setiap bulan, Moazzam mengaku sering bersilaturahim ke Perguruan tinggi Islam dan pondok pesantren. Dalam kesempatan itu, dia sering mendapatkan oleh-oleh buku. Ini bukti, lanjutnya, di Indonesia, ada kebudayaan kecendikiawanan. Sayang, kebanyakan buku tersebut berbahasa Indonesia.
“Harapan saya, jika memungkinkan, karya-karya tersebut bisa diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Kami, Rakyat Inggris, dengan segala keterbatasan, siap bekerja sama,” harap Dubes.
Moazzam berharap, Muslim Inggris yang selama ini mayoritas berkiblat ke Timur Tengah, bisa meniru Muslim Indonesia yang moderat, toleran, dan cinta damai. “Indonesia sangat penting posisinya dan berharap ada kerja sama lebih lagi, khususnya di bidang pendidikan Agama Islam,” imbuh Dubes.
Menag yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kapus PKUB Fery Meldi dan Kabag KLN Agus Sholeh, berterima kasih atas kepercayaan dan siap bekerja sama dengan Pemerintah dan Masyarakat Inggris, utamanya di bidang Pendidikan dan Keagamaan.
Ditanya tentang rencana pendirian Universitas bertaraf Internasional, Menag menerangkan, bahwa universitas tersebut rencananya akan didirikan di sekitar Jakarta untuk memudahkan akses. Ide pendirian universitas ini, lanjut Menag, dilatarbelakangi keinginan untuk menampilkan wajah Islam Indonesia agar bisa menjadi model dan contoh untuk berkontribusi pada peradaban dunia.
“Lalu terpikirlah untuk mendirikan semacam pusat studi Islam Indonesia. Universitas ini nantinya hanya untuk mahasiswa S-2 dan S-3 saja. Bahkan kuota yang ada, rencananya, 75 % untuk mahasiswa luar negeri,” terang Menag.
“Kami juga berencana menghadirkan para ulama, guru besar dan profesor seluruh dunia untuk mengajar di situ. Jadi universitas ini nantinya akan menjadi pusat studi islam yang moderat. Alhamdulillah, Bapak Presiden dan Wakil Presiden mendukung. Kami juga telah menyiapkan naskah akademiknya,” tambahnya.
Mendengar penjelasan Menag, Dubes Inggris menyatakan siap mendukung pendirian Universitas tersebut. (Sumber: kemenag.go.id)
Setiap bulan, Moazzam mengaku sering bersilaturahim ke Perguruan tinggi Islam dan pondok pesantren. Dalam kesempatan itu, dia sering mendapatkan oleh-oleh buku. Ini bukti, lanjutnya, di Indonesia, ada kebudayaan kecendikiawanan. Sayang, kebanyakan buku tersebut berbahasa Indonesia.
“Harapan saya, jika memungkinkan, karya-karya tersebut bisa diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Kami, Rakyat Inggris, dengan segala keterbatasan, siap bekerja sama,” harap Dubes.
Moazzam berharap, Muslim Inggris yang selama ini mayoritas berkiblat ke Timur Tengah, bisa meniru Muslim Indonesia yang moderat, toleran, dan cinta damai. “Indonesia sangat penting posisinya dan berharap ada kerja sama lebih lagi, khususnya di bidang pendidikan Agama Islam,” imbuh Dubes.
Menag yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kapus PKUB Fery Meldi dan Kabag KLN Agus Sholeh, berterima kasih atas kepercayaan dan siap bekerja sama dengan Pemerintah dan Masyarakat Inggris, utamanya di bidang Pendidikan dan Keagamaan.
Ditanya tentang rencana pendirian Universitas bertaraf Internasional, Menag menerangkan, bahwa universitas tersebut rencananya akan didirikan di sekitar Jakarta untuk memudahkan akses. Ide pendirian universitas ini, lanjut Menag, dilatarbelakangi keinginan untuk menampilkan wajah Islam Indonesia agar bisa menjadi model dan contoh untuk berkontribusi pada peradaban dunia.
“Lalu terpikirlah untuk mendirikan semacam pusat studi Islam Indonesia. Universitas ini nantinya hanya untuk mahasiswa S-2 dan S-3 saja. Bahkan kuota yang ada, rencananya, 75 % untuk mahasiswa luar negeri,” terang Menag.
“Kami juga berencana menghadirkan para ulama, guru besar dan profesor seluruh dunia untuk mengajar di situ. Jadi universitas ini nantinya akan menjadi pusat studi islam yang moderat. Alhamdulillah, Bapak Presiden dan Wakil Presiden mendukung. Kami juga telah menyiapkan naskah akademiknya,” tambahnya.
Mendengar penjelasan Menag, Dubes Inggris menyatakan siap mendukung pendirian Universitas tersebut. (Sumber: kemenag.go.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »