![]() |
Ilustrasi. |
BentengSumbar.com --- Gerhana matahari total (GMT) pada Rabu (9/3) akan terlihat jelas di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ribuan wisatawan akan menyaksikan fenomena alam tersebut di sebuah area camping ground seluas 14 hektare di kawasan perbukitan Kota Palu.
Kepala Satpol PP Provinsi Palu, M Muchlis mengatakan, sebelumnya sudah diperkirakan sebanyak 9.000 kamar di sejumlah hotel sudah dipesan para wisatawan. Namun sejauh ini jumlah kamar yang pasti terpakai oleh pendatang baru sekitar 3.000 kamar.
“Provinsi Sulteng sudah siapkan sejumlah lokasi untuk menyaksikan GMT. Terpusatnya di daearh Hasan Bahasuan Institut (HBI) di perbukitan dekat bandara,” kata Muchlis, Jumat (4/2).
Dia menambahkan, fasilitas tersebut nantinya akan menjadi camping ground. Jadi wisatawan baik asing maupun domestik bisa membangun tenda di sana menunggu fenomena GMT. Tidak ada pungutan biaya bagi mereka untuk berpiknik di sana nantinya.
Satpol PP juga sudah menyiapkan area untuk warga Palu yang berdagang di sana. Muchlis menyatakan akan memberdayakan masyarakat lokal di saat momentum tersebut. Selain itu akan ada pegelaran pentas seni budaya saat dari HBI di kawasan tersebut.
“Untuk masalah pengamanan, satpol PP akan berkordinasi dengan TNI/Polri juga,” ujar dia selaku kordinator bidang pengamanan GMT di Palu.
Diperkirakan 10.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri akan menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Sulawesi Tengah pada 9 Maret. Hingga 1 Maret lalu, tercatat sudah 5.000 orang pengunjung telah mengkonfirmasi kehadirannya ke Palu.
“Kami terpaksa mencari-cari rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap para tamu dari sejumlah kementerian dan lembaga negara yang akan datang, karena tidak ada lagi kamar hotel yang kosong,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng, Sitti Norma Mardjanu. (Sumber: Kemendari.go.id)
Kepala Satpol PP Provinsi Palu, M Muchlis mengatakan, sebelumnya sudah diperkirakan sebanyak 9.000 kamar di sejumlah hotel sudah dipesan para wisatawan. Namun sejauh ini jumlah kamar yang pasti terpakai oleh pendatang baru sekitar 3.000 kamar.
“Provinsi Sulteng sudah siapkan sejumlah lokasi untuk menyaksikan GMT. Terpusatnya di daearh Hasan Bahasuan Institut (HBI) di perbukitan dekat bandara,” kata Muchlis, Jumat (4/2).
Dia menambahkan, fasilitas tersebut nantinya akan menjadi camping ground. Jadi wisatawan baik asing maupun domestik bisa membangun tenda di sana menunggu fenomena GMT. Tidak ada pungutan biaya bagi mereka untuk berpiknik di sana nantinya.
Satpol PP juga sudah menyiapkan area untuk warga Palu yang berdagang di sana. Muchlis menyatakan akan memberdayakan masyarakat lokal di saat momentum tersebut. Selain itu akan ada pegelaran pentas seni budaya saat dari HBI di kawasan tersebut.
“Untuk masalah pengamanan, satpol PP akan berkordinasi dengan TNI/Polri juga,” ujar dia selaku kordinator bidang pengamanan GMT di Palu.
Diperkirakan 10.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri akan menyaksikan gerhana matahari total (GMT) di Sulawesi Tengah pada 9 Maret. Hingga 1 Maret lalu, tercatat sudah 5.000 orang pengunjung telah mengkonfirmasi kehadirannya ke Palu.
“Kami terpaksa mencari-cari rumah penduduk yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menginap para tamu dari sejumlah kementerian dan lembaga negara yang akan datang, karena tidak ada lagi kamar hotel yang kosong,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng, Sitti Norma Mardjanu. (Sumber: Kemendari.go.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »