Ironi, Party Perpisahan di Kota Islami

Ironi, Party Perpisahan di Kota Islami
Acara Perpisahan Malam Keakraban SMA 3 Padang
di Hotel Bumi Minang. Sumber Foto: Postingan Amrizal
Rengganis.
SEBAGAI kota yang di juluki Serambi Kota Suci Madinah Al Munawwarah, Kota Padang memang bertekad menjadi Kota Metropolitan yang religius, suatu kota dengan konsep ideal masyarakat Madani yang dicita-citakan.

Bahkan, untuk mewujudkan masyarakat Madani yang bercirikan modern religus tersebut, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah yang akrab disapa Buya tersebut menggalakkan beragam kegiatan bersifat keagamaan. Salah satu kegiatan yang booming untuk kalangan pelajar adalah "Pejuang Subuh."


Melalui kegiatan "Pejuang Subuh" ini para siswa didorong untuk rutin salat Subuh berjamaah selama 40 hari berturut-turut. Siswa yang berhasil salat Subuh selama 40 hari tiada henti diberi hadiah dan julukan "Pejuang Subuh."


Namun sangat ironis sekali. Disaat sebagian pelajar berjuang merai predikat "Pejuang Subuh" itu, tersiar kabar tak sedap. Salah satu SMA yang dikenal sebagai sekolah unggulan di kota ini, untuk merayakan kelulusan, mengadakan party (pesta, red) di sebuah hotel mewah.


Kabar itu berawal dari postingan Amrizal Rengganis, Kasi Penyidik dan Penyelidikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sabtu malam, 23 April 2016, di jejaring sosial facebook. Postingan itu mengenai acara "Perpisahan Malam Keakraban SMA Negeri 3 Padang."



"Gawat! Acara Perpisahan Malam Keakraban SMA 3 Padang malam ini di Hotel Bumi Minang ajangmandi rame2 antara cowok dan cewek bercampur baur di kolam renang.mereka satu sama lain asyik berpelukan berdua sambil "hajar DJ" masih budaya minangkah...?" demikian ditulis Amrizal Rengganis.

Di luar dugaan akal sehat netizen, ternyata di Kota Metropolitan Islami, siswa merayakan perpisahan dengan acara party semacam itu, bercampur antara lelaki dan perempuan dalam satu kolam renang. Ini tergambar dari komentar netizen pada postingan Amrizal Rengganis tersebut. Apatah lagi, sekolah yang dimaksud banyak melahirkan orang-orang hebat, bahkan salah satunya merupakan orang nomor one di daerah ini.


Apa yang salah? Apa pendidikan agama yang kurang? Dimana kurangnya? Wallahu'alam. Namun yang jelas, butuh keberanian bagi seorang pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengungkap kasus ini ke media sosial. Amrizal Rengganis memang dikenal bagak selama ini, jiwanya sebagai seorang jurnalis dengan polos, tanpa kemunafikan, berani memposting peristiwa tersebut di media sosial, tanpa peduli dengan banyaknya "wajah suci" yang akan tertampar.


Baginda Nabi Muhammad saw bersabda,"Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya." (HR Bukhari wa Muslim).


Bravo Amrizal Rengganis, Harimau Kuranji memang harus mengaum keras ketika melihat kemunafikan.


Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq. Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.


Ditulis Oleh:

Zamri Yahya, SHI
Wakil Ketua FKAN Pauh IX Kota Padang dan Wakil Ketua PK KNPI Kuranji

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »