MAKHAM Desak Wako Copot Kasatpol PP Kota Padang

Sejumlah Advokat Bertemu Wako Mahyeldi Terkait  Tindakan Satpol PP yang Diduga Melakukan Tindakan Arogan.
Sejumlah Advokat Bertemu Wako Mahyeldi Terkait
Satpol PP yang Diduga Melakukan Tindakan Arogan.   
BentengSumbar.com --- Puluhan pendemo yang mengatasnamakan Mahasiswa Anti Kekerasan dan Pelanggaran HAM (MAKHAM) mendesak Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah untuk mencopot Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP Kota Padang Firdaus Ilyas dari jabatannya. Demonstrasi yang dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB di depan Balaikota Aia Pacah tersebut dikawal puluhan polisi.

Dalam orasi dan selebaran yang dibagikan pendemo, dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Padang melalui jajaran Satpol PP diduga melakukan tindakan kekerasan yang berujung pada penganiayaan terhadap sejumlah mahasiswa. Dugaan tindakan kekerasan ini terjadi pada hari Jum'at, 25 Maret 2016, sekitar pukul 00.00 WIB.

Kejadian ini bermula ketika Satpol PP Kota Padang melakukan razia di daerah Tugu Gempa Kota Padang yang bertujuan untuk menertibkan gadis di bawah umur yang tidak memiliki KTP. Namun sangat disayangkan, razia tersebut tidak disertai mekanisme dan tindakan yang berlandaskan nilai-nilai kemanusian atau Hak Asasi Manusia (HAM).

Saat itu, ujar pendemo, Satpol PP Kota Padang diduga melakukan serangkaian tindakan kekerasan berupa pemukulan, menendang, dan perilaku primitif lainnya terhadap sejumlah mahasiswa yang sedang berjualan. Mahasiswi lainnya mendapat perlakuan yang tidak layak berupa penarikan paksa oleh aparat Satpol PP ke mobil patroli dengan cara memegang pergelangan tangannya seolah-olah tengah menyeret seorang pelaku asusila.

Walau pun akhirnya tidak jadi dinaikan ke mobil patroli, namun tindakan tersebut tetaplah melecehkan. Padahal, mahasiswa dan mahasiswi tersebut tengah berdagang serta dapat membuktikan identitas dengan menunjukan KTP sebagao warga negara Indonesia saat diperintahkan menunjukannya oleh aparat Polisi Pamong Praja tersebut.

Pendemo menegaskan, tindakan kekerasan atau penganiayaan ini merupakan bentuk arogansi dan melanggar hukum. Aparatur pemerintah semestinya menjadi aktor dalam menciptkan kenyaman, perlindungan maupun penegakkan Perda.

Parahnya, jelas Pendemo, di Markas Satpol PP, seorang advokat yang hendak mendampingi mahasiswa, ditangkat, didorong hingga diseret-seret secara brutal. Selain itu, sejumlah mahasiswa yang memprotes tindakan aparat Satpol PP dipiting, dipukuli, bahkan diinjak-injak Satpol PP yang jauh dari perlakuan yang manusiawi.

Selain mendesak wako mencopot Kasatpol PP, pendemoa juga mengutuk segala macam bentuk tindak kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Padang. Pendemo juga mendesak wako untuk segera mengevaluasi dan memberikan sanksi tegas kepada aparat Satpol PP yang terlibat dalam tindak penganiayaan kepada mahasiswa.

Tak hanya itu, Pendemo juga mendesak wako untuk melakukan rekruitmen yang selektif terhadap Satpol PP Kota Padang. Meminta kepada wako memberikan pendidikan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) kepada Satpol PP. Dan mendorong seluruh elemen masyarakat terlibat aktif untuk mengawal Satpol PP dalam penegakan Perda.

Kepala Kesbangpol Kota Padang Eri Sandjaya yang menerima pendemo ketika dikonfirmasi media ini, Kamis (31/3/2016) mengatakan, tuntutan Pendemo tersebut akan disampaikan kepada pimpinan. Sedangkan mengenai si korban, jelas Eri, karena sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, maka langkah pemko adalah menunggu hasil penyidikan yang dilakukan penyidik Polri untuk membuktikan, apakah benar terjadi pemukulan atau lain sebagainya.

Mengenai rekruitmen anggota Satpol PP, ujar Eri, kebetulan saat ini sedang berlangsung rekruitmen anggota Satpol PP Kota Padang. Setelah diterima, mereka akan didiklatkan, maka materi tentang hukum merupakan materi yang benar-benar menjadi prioritas. Sedangkan desakan tentang pencopotan Kepala Satpol PP, sepenuhnya menjadi wewenang Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat). (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »