Abu Sayyaf Bebaskan Sandera, FKAN Pauh IX Bersyukur

Abu Sayyaf Bebaskan Sandera, FKAN Pauh IX Bersyukur
Wendi Rakadian. 
BENTENGSUMBAR.COM - Rasa haru bercampur bahagia tak hanya dirasakan keluarga 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Rasa itu dirasakan pula oleh seganap kerabat, handai taulan, dan orang kampung asal para sandera.

Usai mendengar kabar bebasnya 10 WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, Evi Yandri Rajo Budiman meluapkan kegembiraan dan rasa syukurnya. Seganap pengurus FKAN Pauh IX pun terlihat mempostingkan kabar kebebasan 10 WNI tersebut pada dinding kronologi akun facebook milik mereka dengan menandai beberapa orang netizen lainnya.

Kegembiraan tersebut pantas dirasakan Evi Yandri dan pengurus FKAN Pauh IX lainnya. Betapa tidak, salah seorang sandera, yaitu Wendi Rakadian (29 tahun) merupakan Anak Nagari Pauh IX. Ia bersama 10 ABK Kapal Brahma lainnya disandera kelompok militan Abu Sayyaf, sehingga membuat keluarga dan orang sekampung dengannya merasa kehilangan, prihatin, dan berharap kebebasannya.

"Terima kasih YA Allah, Ya Robbi akhirnya atas izin mu 10 sandera ABK kapal Brahma 12, yang salah seorang adalah saudara kami di nagari Pauh IX dibebaskan dalam kondisi sehat walafiat, atas nama Fkan Pauh IX Kuranji dan masyarakat Kuranji kami bersuka cita, sujud syukur kami pada mu Ya Allah yang maha berkehendak atas segala sesuatu," tulis Evi Yandri Rajo Budiman di akun facebooknya, 1 Mei 2016.

Bahkan, FKAN Pauh IX pun menggelar zikir, sholawatan dan doa berjamaah di Mesjid Jamiak Pasa Ambacang Pauh IX pada Kamis, 14 April 2016, yang bertujuan memohon kepada Allah SWT agar Wendi Rakadian dan sendera lainnya dibebaskan. Agaknya, doa tersebut didengar dan dikabulkan Allah SWT, sehingga tersiar kabar 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf tersebut telah dibebaskan.

Lahan di luar rumah Gubernur Sulu Toto Tan di Kota Jolo adalah lokasi pelepasan 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf. Setelah melepaskan 10 orang itu, penyandera langsung pergi. Penjaga rumah Gubernur Sulu yang melihat 10 orang itu lalu bertanya siapa mereka. Setelah dijawab mereka warga Indonesia, petugas itu segera menghubungi Gubernur Sulu. Gubernur lalu menyuruh 10 WNI itu masuk ke rumah dan memberinya makan. Kehadiran 10 WNI itu juga diabadikan lewat video untuk keperluan dokumentasi, termasuk saat mereka dijamu makan nasi dengan lauk ikan goreng dan ayam goreng.

"Ini (video) hanya bukti untuk menunjukkan bahwa Anda bersama-sama dengan saya, jadi ketika Anda kembali ke Zamboanga, ketika Anda kembali ke Indonesia, saya akan menjadi orang yang memberitahu mereka bahwa Anda bebas. Tentara akan datang untuk menjemput Anda dan membawa Anda ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis dan kemudian Anda terbang (ke kampung halaman)," kata Tan kepada 10 WNI tersebut seperti dikutip dari media Filipina, Mindanao Examiner dan dikutip ulang oleh detik.com, Minggu (1/5/2016).

Media tersebut juga menampilkan dua foto keadaan 10 WNI itu. Satu foto menampakkan mereka tengah duduk, sedang foto satunya mereka tampak makan bersama. Sekilas mereka tampak sehat. Sementara itu, Menlu Retno Marsudi sore ini menuju Istana Bogor untuk melaporkan pembebasan 10 WNI tersebut kepada Presiden Jokowi. (ibnu/dtc)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »