![]() |
Tulisan Pada Baju Salah Seorang Siswa yang Diamankan Satpol PP Kota Padang. Fotdok: Amrizal Rengganis. |
BENTENGSUMBAR.COM - Aksi coret-coretan yang dilakukan para siswa yang bergembira ria karena lulus Ujian Nasional (UN) di Kota Padang mengundang prihatin berbagai pihak. Sekitar 99 pelajar dari berbagai sekolah SMK/SMA di Kota Padang diamankan oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Sabtu, 7 Mei 2016, karena terlibat dalam aksi tersebut.
Parahnya, Satpol PP Kota Padang juga mengamankan empat orang pelajar yang terlibat tawuran dengan membawa samurai dan senjata tajam lainnya. Foto-foto mereka kemudian diunggah ke media sosial facebook oleh Kasi Penyidikan Satpol PP Kota Padang Amrizal Rengganis.
Mendapat kabar puluhan pelajar diamankan Satpol PP Kota Padang, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang Iswandi Muchtar langsung mendatangi Maskas Komando (Mako) Pol PP Kota Padang yang terletak di jalan Tan Malaka Padang. Ia pun berkoordinasi dengan berbagai pihak, terkait aksi para siswa tersebut.
Ketika dihubungi media ini, Iswandi mengaku prihatin dengan perilaku siswa di Kota Padang. Di satu sisi budaya coret-coretan di kalangan pelajar setiap pengumuman sudah menjadi kebiasaan, namun mereka konvoi di jalanan dan sudah tidak lagi memperdulikan pengguna jalan lainnya.
Ironisnya, jelas Iswandi Muchtar lagi, ada diantara pelajar yang konvoi di jalanan kota ada yang tidak memakai helm. Bahkan,ada diantara mereka mengeluarkan kata-kata kotor.
"Tentunya prihatin dengan perilaku siswa kita di, disatu sisi memang budaya coret-coretan baju dikalangan pelajar setiap pengumuman kelulusan sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Namun mereka konvoi di jalanan dan sudah tidak lagi memperdulikan pengguna jalan yang lain ditambah mereka tidak pakai helm. Bahkan mengeluarkan kata kata kotor," ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Iswandi setuju dan mendukung tindakan yang diambil anggota Satpol PP Kota Padang dengan mengamankan para pelajar tersebut karena sudah menganggu ketertiban umum dan dikhawatirkan terjadinya tawuran antar pelajar yang berkemungkinan juga akan melibatkan pengguna jalan dan pemuda.
"Saya pikir dan menyimpulkan ada yang salah dalam proses pendidikan anak atau siswa kita ini. Kalau dari pemerintah maupun pihak sekolah, rasanya sudah lebih dari cukup, karena siswa diwajibkan berjilbab, mengikuti pesantren Ramadhan, wirid remaja, dan subuh mubarakah. Kenapa perilaku mereka masih belum sebagaimana yang kita inginkan atau harapkan?" tanya Iswandi.
Menurut Iswandi, penyebabnya adalah komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua yang tidak lancar serta lemahnya pendampingan, perhatian serta pengawasan dari orang tua. Kejadian ini tentunya jadi bahan evaluasi bagi stake holder dunia pendidikan dimasa mendatang, yaitu Sekolah, Dnas Pendidikan, orang tua siswa, dan Komisi IV DPRD Kota Padang. (by)
Parahnya, Satpol PP Kota Padang juga mengamankan empat orang pelajar yang terlibat tawuran dengan membawa samurai dan senjata tajam lainnya. Foto-foto mereka kemudian diunggah ke media sosial facebook oleh Kasi Penyidikan Satpol PP Kota Padang Amrizal Rengganis.
Mendapat kabar puluhan pelajar diamankan Satpol PP Kota Padang, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang Iswandi Muchtar langsung mendatangi Maskas Komando (Mako) Pol PP Kota Padang yang terletak di jalan Tan Malaka Padang. Ia pun berkoordinasi dengan berbagai pihak, terkait aksi para siswa tersebut.
Ketika dihubungi media ini, Iswandi mengaku prihatin dengan perilaku siswa di Kota Padang. Di satu sisi budaya coret-coretan di kalangan pelajar setiap pengumuman sudah menjadi kebiasaan, namun mereka konvoi di jalanan dan sudah tidak lagi memperdulikan pengguna jalan lainnya.
Ironisnya, jelas Iswandi Muchtar lagi, ada diantara pelajar yang konvoi di jalanan kota ada yang tidak memakai helm. Bahkan,ada diantara mereka mengeluarkan kata-kata kotor.
"Tentunya prihatin dengan perilaku siswa kita di, disatu sisi memang budaya coret-coretan baju dikalangan pelajar setiap pengumuman kelulusan sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Namun mereka konvoi di jalanan dan sudah tidak lagi memperdulikan pengguna jalan yang lain ditambah mereka tidak pakai helm. Bahkan mengeluarkan kata kata kotor," ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Iswandi setuju dan mendukung tindakan yang diambil anggota Satpol PP Kota Padang dengan mengamankan para pelajar tersebut karena sudah menganggu ketertiban umum dan dikhawatirkan terjadinya tawuran antar pelajar yang berkemungkinan juga akan melibatkan pengguna jalan dan pemuda.
"Saya pikir dan menyimpulkan ada yang salah dalam proses pendidikan anak atau siswa kita ini. Kalau dari pemerintah maupun pihak sekolah, rasanya sudah lebih dari cukup, karena siswa diwajibkan berjilbab, mengikuti pesantren Ramadhan, wirid remaja, dan subuh mubarakah. Kenapa perilaku mereka masih belum sebagaimana yang kita inginkan atau harapkan?" tanya Iswandi.
Menurut Iswandi, penyebabnya adalah komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua yang tidak lancar serta lemahnya pendampingan, perhatian serta pengawasan dari orang tua. Kejadian ini tentunya jadi bahan evaluasi bagi stake holder dunia pendidikan dimasa mendatang, yaitu Sekolah, Dnas Pendidikan, orang tua siswa, dan Komisi IV DPRD Kota Padang. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »