Jalan Utama ke Bandara Karel Satsuit Tubun Diberi Nama "KH Abdurrahman Wahid"

Jalan Utama ke Bandara Karel Satsuit Tubun Diberi Nama "KH Abdurrahman Wahid"
Peresmian Jalan KH Abdurahman Wahid di Maluku Tenggara. 
BENTENGSUMBAR.COM - Banyak cara menghormati jasa-jasa seorang tokoh di negeri ini. Salah satunya dengan mengabadikan namanya sebagai nama jalan. Kali ini, nama Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid yang biasa disapa Gus Dur diabadikan sebagai nama jalan utama menuju Bandara Karel Satsuit Tubun di Kabupaten Maluku Tenggara.

Sebagaimana dilansir NU Online, Kamis, 28 April 2016, Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siroj yang biasa disapa Kang Said hadir dalam peresmian Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kabupaten Maluku Tenggara. Kang Said mengucapkan selamat kepada masyarakat Maluku Tenggara yang telah mengabadikan nama Gus Dur menjadi salah satu jalan di sana.

“Terima kasih kepada Bupati (Maluku Tenggara) yang sudah sangat tepat menamakan jalan utama bandara ini dengan nama 'Jalan KH Abdurrahman Wahid,'” ujar Kang Said saat memberikan sambutan dalam acara peresmian jalan ini di hadapan ratusan masyarakat Maluku Tenggara, Kamis, (28/4) pagi.

Kang Said menilai Gus Dur sebagai sosok yang tidak sombong saat dipuji. “Dan saat dicaci serta dilengserkan dari kursi presiden, ia tidak takut dan tidak minder. Itulah Gus Dur,” kata Kang Said.

Senada Kang Said, salah satu putri Gus Dur Inayah Wahid mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Maluku Tenggara.

“Ini jalan yang kedua bernama KH Abdurrahman Wahid setelah yang pertama terletak di Jombang, tanah kelahiran dan berpulangnya bapak,” kata Inayah yang turut hadir dalam peresmian jalan ini.

Ia berharap agar ini bisa menjadi jalan kebersamaan bagi keberagamaan yang ada di sana untuk menuju Indonesia yang damai, santun, dan toleran.

Bupati Maluku Tenggara Andreas Rentanubun mengatakan bahwa pemberian nama jalan ini dengan nama Gus Dur adalah bentuk penghargaan kepadanya. “Sebagai bapak keragaman yang telah banyak jasanya, dan itu kami rasakan di sini,” jelas Andreas.

Ia menceritakan, proses pembangunan jalan ini sangat cepat. Hanya dua tahun. “Inilah mungkin berkahnya Gus Dur, karena biasanya pembangunan jalan (seperti ini) bisa sampai empat sampai lima tahun,” ungkap laki-laki yang beragama Katolik.

Acara ini diprakarsai oleh Pemkab Maluku Tenggara. Turut hadir dalam acara ini Kang Said, Inayah Wahid, pejabat di Pemkab Maluku Tenggara, pengurus wilayah dan cabang NU Maluku Tenggara. (ibnu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »