Inilah Konseptor Pembangunan Kota Padang

Inilah Konseptor Pembangunan Kota Padang
Ir H Emzalmi Zaini, MSi. 
TOKOH yang satu ini terlahir dari keluarga yang agamis, yang memahmi ajaran Islam sebagai sebuah keyakinan, tidak hanya sebagai akidah, tetapi pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang tuanya, selalu mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai agama kepadanya dan saudaranya yang lain. Tak hanya pemahaman agama, mengenai budaya dan adat Minangkabau, orang tuanya juga mengajarkan, di Minangkabau orang hidup beradat dan berbudaya.

Ia lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Kota Padang. Ia terlahir sebagai anak sulung dari 10 bersaudara dari ayah Zaini Ismail (alm) dan ibu Miar (almh). Awalnya, ia bercita-cita sebagai tentara, tetapi ia ditakdirkan menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS). Ia memulai karier sebagai pegawai negeri Sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum Lubuk Sikaping, Pasaman. Tahun 1976, ia ditarik ke Kota Padang pada bidang Cipta Karya Dinas PU Padang. Berkat ketekunannya, ia mendapat tugas belajar ke Lembaga Politeknik PU Institut Teknologi Bandung pada jurusan planologi.

Seusai lulus sebagai sarjana muda ia dipercaya sebagai pelaksana Kampung Improvment Project (KIP) dari tahun 1980 hingga 1985. Karena dinilai sukses ia dipromosikan menjadi Kepala Dinas Tata Kota Solok (1985-1991), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi (1991-1994), dan Kepala Dinas Tata Kota Padang (1994-1998). Setelah bertahun-tahun sebagai diangkat sebagai kepala dinas, ia diangkat sebagai Asisten II Sekda Kota Padang (1998-2001). Setelah itu, ia ditempatkan pada posisi Kepala Bappeda Kota Padang (2001-2009) dan akhirnya mengakhiri karier birokrat sebagai Staf Ahli Wali Kota Padang merangkap Sektetaris Daerah Kota Padang (2009-2012).

Ia mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada 30 Oktober 2013. Diikuti 10 pasang calon, ia mendampingi Mahyeldi Ansharullah menang atas 29,45% suara. Setelah menjalani putaran kedua pada 5 Maret 2014, mereka kembali unggul dengan perolehan 50,29% suara. Pelantikannya tertunda karena pasangan calon yang kalah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Pada 13 Mei 2014, ia dipastikan segera dilantik setelah terundur-undur karena adanya Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014.

Ia adalah Ir H Emzalmi, MSi, Wakil Walikota Padang, putra Pauh Basa Si Ampek Baleh. Kiprahnya di birokrasi tak usah diragukan lagi. Berbekal pengalamannya di birokrasi tersebut, Mahyeldi Ansharullah dan partainya meminang H Emzalmi Zaini sebagai calon Wakil Walikota Padang waktu itu. Ia diyakini akan mampu membenahi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Padang yang dinilai sebagian orang sudah keluar dari relnya.

Namun, setelah menjabat Wakil Walikota Padang, pembenahan itu terhambat - yang menurut Emzalmi sendiri - oleh hantu jaek yang berusaha mengotak-atik jalannya roda pemerintahan. Tetapi ia tetap berkeyakinan, bersama Mahyeldi Ansharullah, seorang sosok walikota yang agamis dan bersahaja, yang bertindak dengan mengedepan hati dan perasaan, ia akan mampu - minimal mengembalikan pondasi dasar - membenahi birokrasi di daerah ini.

Banyak pihak yang mengagumi sosok yang satu ini. Dirinya tak hanya melegenda di kampung halamannya di Kuranji Pauh IX, tetapi juga menjadi sosok yang ideal bagi Anak Nagari Padang secara keseluruhan dan tentu saja bagi warga kota yang menginginkan perubahan, Zulkifli, Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang menyebutnya sosok pemimpin yang memiliki konsep rasional dalam membangun Kota Padang. Disebabkan alasan itulah, Zulkifli mau menjadi tim sukses Mahyeldi-Emzalmi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang 30 Oktober 2013 lalu.

Menurut Zulkifli, dari beberapa diskusi yang dia lakukan bersama Emzalmi, maka tak salah kiranya Emzalmi dikatakan sebagai "Konseptor Pembangunan Kota Padang." Betapa tidak, dalam benak Emzalmi, Kota Padang tidak hanya dibangun secara fisik, tetapi harus seiring selangkah dengan pembangunan sosial budaya dan agama.

Tak hanya teoritis, ujar Zulkifli lagi, Emzalmi juga mennguasai aspek teknis yang direncanakan untuk pembangunan Kota Padang. Banyak konsep-konsep pembangunan di kota ini yang lahir dari ide seorang Emzalmi dan sekaligus ia mengarahkan teknis pelaksanaannya. Walau terkadang, ketika aplikasi di lapangan, entah anak buah yang kurang paham atau faktor lainnya, menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan.

Emzalmi tak hanya memikirkan fisik pembangunan Kota Padang. Ia juga sering menekankan pentingnya pembangunan sosial budaya dan agama, sebagai pondasi warga kota dalam menghadapi kemajuan. Penanaman nilai-nilai ajaran agama dan adat budaya Minangkabau merupakan suatu keharusan, sebab jika tidak, maka akan terciptka warga kota yang maju, dan modern yang lepas dari akar nilai-nilai agama, adat dan budaya. Ya, pembangunan fisik memang harus seiring sejalan dengan pembangunan keagamaan, sosial dan budaya.

Dalam setiap kesempatan, Emzalmi selalu menekankan, pentingnya warga kota paham akan ajaran agama, dan sosial budaya Minangkabau, terutama bagi generasi muda. Ajaran agama, adat, dan budaya akan membentengi generasi muda dari pengaruh buruk kemajuan yang sering lepas kontrol. Maju bukan berarti harus kebarat-baratan, modern bukan berarti harus melakukan seks bebas, mengkonsumsi narkoba, melakukan maksiat, dan menenggak miras. Tapi maju dan modern dalam fikiran dan inovasi untuk berkarya demi kemajuan nagari, bangsa, dan negara dengan tetap berbudaya Minangkabau seutuhanya.

Sebagai penutup tulisan ini, agaknya baik untuk direnungkan kembali hadis yang yang dinukil dari ‘Aidz bin Amru ra, ketika ia masuk kepada Ubaidillah bin Zijad, ia pun berkata: "Hai anakku saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya sejahat-jahat pemerintah yaitu yang kejam (otoriter), maka janganlah kau tergolong daripada mereka." (HR Buchari wa Muslim). Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah pada hari kiamat dan yang paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci Allah dan sangat jauh dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim." (HR Turmudzi).

Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq. Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.

Ditulis Oleh:
Zamri Yahya, SHI
Anggota Muda PWI Cabang Sumatera Barat/Wartawan Portal Berita BentengSumbar.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »