![]() |
Wako Mahyeldi dan Mendagri Tjahjo Kumolo. |
BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo merasa heran dengan aksi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang yang menggelar razia warung makan yang buka siang hari di bulan Ramadan. Lucunya, dalam razia itu turut diangkut makanan seperti ikan bakar dengan alasan untuk barang bukti.
Menurut Tjahjo Kumolo, razia yang dilakukan tidak mengandung unsur pidana sehingga tak perlu makanannya diangkut. Ia mengatakan, razia yang dilakukan Satpol PP untuk menjalankan Perda cukup dengan meminta warung makan itu ditutup, tidak perlu sampai diangkut makanannya yang disebut Tjahjo 'overacting' dan membuat masyarakat tidak simpati.
"Sekarang apakah di bulan puasa ada warung yang buka yang mengkonsumsi orang yang bukan beragama Islam, apakah ada pidananya? Apakah orang itu bisa dipidana? Pidanannya kan paling sanksi warungnya disegel, warungnya ditutup," ucap Tjahjo di gedung DPR, Jakarta, Sebagaimana dilansir detik.com, Senin (13/6/2016).
Satpol PP Kota Padang merazia rumah makan yang melanggar Perda yaitu buka sebelum pukul 16.00 WIB. Razia itu turut menyita makanan yang didagangkan seperti ikan bakar dan lainnya. Razia dilakukan di sekitar kawasan Pondok. Di sana, banyak rumah makan yang buka. Di kawasan Pondok memang rumah makan diperbolehkan buka asal memasang spanduk 'Hanya Melayani Warga Non Muslim'. Sebab, kawasan Pondok memang banyak dihuni warga non muslim.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah ketika diminta konfirmasinya, Rabu, 15 Juni 2016 mengatakan, razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja di kawasan Pondok Padang Standar Operasional Prosedur (SOP). Apatah lagi, juga didasari oleh Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang dan Undang-Undang.
"Pelaksanaan kegiatannya sudah ada SOP yang didasari Perda dan Undang-undang. Disamping itu, juga ada kesepakatan dari Forkopimda beserta tokoh dan ormas," jelas walikota yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika dikonformasi melalui Short Message Service (SMS) terkait pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tersebut, Selasa malam, 14 Juni 2016 mengatakan, di Sumbar tidak ada masalah. "Di Sumbar, ndak ada masalah," ungkapnya. (by)
Menurut Tjahjo Kumolo, razia yang dilakukan tidak mengandung unsur pidana sehingga tak perlu makanannya diangkut. Ia mengatakan, razia yang dilakukan Satpol PP untuk menjalankan Perda cukup dengan meminta warung makan itu ditutup, tidak perlu sampai diangkut makanannya yang disebut Tjahjo 'overacting' dan membuat masyarakat tidak simpati.
"Sekarang apakah di bulan puasa ada warung yang buka yang mengkonsumsi orang yang bukan beragama Islam, apakah ada pidananya? Apakah orang itu bisa dipidana? Pidanannya kan paling sanksi warungnya disegel, warungnya ditutup," ucap Tjahjo di gedung DPR, Jakarta, Sebagaimana dilansir detik.com, Senin (13/6/2016).
Satpol PP Kota Padang merazia rumah makan yang melanggar Perda yaitu buka sebelum pukul 16.00 WIB. Razia itu turut menyita makanan yang didagangkan seperti ikan bakar dan lainnya. Razia dilakukan di sekitar kawasan Pondok. Di sana, banyak rumah makan yang buka. Di kawasan Pondok memang rumah makan diperbolehkan buka asal memasang spanduk 'Hanya Melayani Warga Non Muslim'. Sebab, kawasan Pondok memang banyak dihuni warga non muslim.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah ketika diminta konfirmasinya, Rabu, 15 Juni 2016 mengatakan, razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja di kawasan Pondok Padang Standar Operasional Prosedur (SOP). Apatah lagi, juga didasari oleh Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang dan Undang-Undang.
"Pelaksanaan kegiatannya sudah ada SOP yang didasari Perda dan Undang-undang. Disamping itu, juga ada kesepakatan dari Forkopimda beserta tokoh dan ormas," jelas walikota yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ketika dikonformasi melalui Short Message Service (SMS) terkait pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tersebut, Selasa malam, 14 Juni 2016 mengatakan, di Sumbar tidak ada masalah. "Di Sumbar, ndak ada masalah," ungkapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »