![]() |
Jack Khaidir Bersama Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang H Firdyzon Idrus dan Mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang Fahrizal. |
BENTENGSUMBAR.COM - Koordinator 8 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra se-Kota Padang, Jack Khaidir mendesak agar DPP Partai Gerindra menyelesaikan kisruh di tubuh DPC Partai Gerindra Kota Padang. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, maka akan berdampak pada Partai Gerindra dalam menghadapi pemilu 2019.
"Bagaimana pun, kami tetap tidak mempercayai Afrizal sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang. Kami sudah layangkan mosi tidak percaya, dan akan kami layangkan kembali, termasuk ke DPP Partai Gerindra. Kami mendesak DPP Partai Gerindra menyelesaikan kisruh ini," tegas sembari saat jumpa pers dengan wartawan media harian, televisi, media online, dan mingguan, Minggu, 17 Juli 2016.
Jack Khaidir menegaskan, Afrizal harus diganti. Pengganti Afrizal harus kader Partai Gerindra sendiri. Sebab jika tidak, maka persoalan semacam ini akan kembali terulang.
"Siapa pun penggantinya silahkan, tapi yang jelas kedar Partai Gerindra sendiri, bukan dari luar. Apakah itu dikembalikan kepada H Firdyzon Idrus atau kita serahkan kepada H Erisman Chaniago, ya silahkan. Yang jelas, penggantinya harus kader partai," cakapnya.
Sementara itu, mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang H Firdyzon Idrus menyarankan Ketua DPC Kota Padang, Afrizal agar mencoba belajar untuk melihat ke atas saja, tetapi melihat juga ke bawah. Dia harus melakukan pembinaan kepada PAC-PAC Partai Gerindra Kota Padang.
"Sebagai ketua, dia tentu harus mampu merangkul anggota dewannya, merangkul kembali PAC-PAC yang ada, supaya menyatu kembali. Besarnya partai ini kan karena ada ketua, kalau ketua tidak bisa menyatukan, maka percayalah, tidak akan bisa Partai Gerindra ini besar.
H Firdyzon Idrus menegaskan, waktu dirinya mendirikan Partai Gerindra di Kota Padang, tidak semudah membalikan telapak tangan. Dirinya bersama pengurus yang lain dalam waktu dua bulan berhasil meluluskan dua kader Partai Gerindra ke DPRD Kota Padang. Tak hanya itu, pada pemilu 2014, Partai Gerindra berhasil mendudukan kadernya enam orang di DPRD Kota Padang.
"Dua bulan setelah Partai Gerindra di Kota Padang, menghasilkan anggota dewan dua. Pada pemilu 2014, itu masih kerja saya juga, makanya berhasil melahirkan anggota dewan enam orang, karena pada tahun 2014 itu baru dicabut SK saya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang," pungkasnya.
H Firdyzon Idrus mengatakan, dulu Prabowo Subianto pernah berjanji tidak akan mengganti kader yang duduk di legislatif, termasuk pada jabatan ketua dewan (DPRD, red).
"Dulu waktu Munas Partai Gerindra, Pak Prabowo menyampaikan, jika ada kader Partai Gerindra yang duduk sebagai ketua dewan, maka itu tidak akan diganti. Itu pasti tidak akan diganti. Demikian bahasa Pak Prabowo dalam Munas tersebut," ungkap H Firdyzon Idrus.
Pada saat pelaksanaan munas tersebut, terang H Firdyzon Idrus, Prabowo Subianto mengatakan, setelah munas akan ada musda (musyawarah daerah) dan muscab (musyawarah cabang). Dan itu akan ditindaklanjuti dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Namun, saya tidak tahu, kenapa sekarang malah menggunakan sistem mandat. Kalau menggunakan sistim mandat, siapa pun, akan berganti terus. Kalau sistem mandat, baru dua bulan bisa dicabut. Contohnya Pak Ali Mukhni, baru dua bulan menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, kemudian diganti lagi oleh Pak Suir Syam," pungkasnya.
H Firdyzon Idrus menyarankan Partai Gerindra belajar kepada partai lain. Partai Gerindra harus meninggalkan sistem mandat dengan melakukan musda dan muscab.
"Jangan gunakan lagi sistim mandat, tetapi lakukan sistem pemilihan, sehingga kader yang memang betul-betul ingin membesarkan partai bermunculan. Sebab, kalau masih mengambil dari luar, walau anggotanya tetap orang Gerindra, dan persoalan angka-angka juga yang dimunculkan, maka pasti juga akan hancur," ungkapnya.
H Firdyzon Idrus menegaskan, kisruh yang terjadi di tubuh DPC Partai Gerindra Kota Padang tak bakalan bisa diselesaikan, jika DPP Partai Gerindra tak turun tangan. Bahkan ia menyangsikan, DPD Partai Gerindra Sumbar sanggup menyelesaikannya.
"DPD Partai Gerindra Sumbar tak bakalan bisa menyelesaikan, jika dewan pendiri dan DPP Partai Gerindra tidak dilibatkan. Kita ambil, setelah itu kita legowo siapa yang akan jadi ketua. Kita adakan musda dan muscab. Itu yang diinginkan kawan-kawan," pungkasnya. (by)
"Bagaimana pun, kami tetap tidak mempercayai Afrizal sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang. Kami sudah layangkan mosi tidak percaya, dan akan kami layangkan kembali, termasuk ke DPP Partai Gerindra. Kami mendesak DPP Partai Gerindra menyelesaikan kisruh ini," tegas sembari saat jumpa pers dengan wartawan media harian, televisi, media online, dan mingguan, Minggu, 17 Juli 2016.
Jack Khaidir menegaskan, Afrizal harus diganti. Pengganti Afrizal harus kader Partai Gerindra sendiri. Sebab jika tidak, maka persoalan semacam ini akan kembali terulang.
"Siapa pun penggantinya silahkan, tapi yang jelas kedar Partai Gerindra sendiri, bukan dari luar. Apakah itu dikembalikan kepada H Firdyzon Idrus atau kita serahkan kepada H Erisman Chaniago, ya silahkan. Yang jelas, penggantinya harus kader partai," cakapnya.
Sementara itu, mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang H Firdyzon Idrus menyarankan Ketua DPC Kota Padang, Afrizal agar mencoba belajar untuk melihat ke atas saja, tetapi melihat juga ke bawah. Dia harus melakukan pembinaan kepada PAC-PAC Partai Gerindra Kota Padang.
"Sebagai ketua, dia tentu harus mampu merangkul anggota dewannya, merangkul kembali PAC-PAC yang ada, supaya menyatu kembali. Besarnya partai ini kan karena ada ketua, kalau ketua tidak bisa menyatukan, maka percayalah, tidak akan bisa Partai Gerindra ini besar.
H Firdyzon Idrus menegaskan, waktu dirinya mendirikan Partai Gerindra di Kota Padang, tidak semudah membalikan telapak tangan. Dirinya bersama pengurus yang lain dalam waktu dua bulan berhasil meluluskan dua kader Partai Gerindra ke DPRD Kota Padang. Tak hanya itu, pada pemilu 2014, Partai Gerindra berhasil mendudukan kadernya enam orang di DPRD Kota Padang.
"Dua bulan setelah Partai Gerindra di Kota Padang, menghasilkan anggota dewan dua. Pada pemilu 2014, itu masih kerja saya juga, makanya berhasil melahirkan anggota dewan enam orang, karena pada tahun 2014 itu baru dicabut SK saya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang," pungkasnya.
H Firdyzon Idrus mengatakan, dulu Prabowo Subianto pernah berjanji tidak akan mengganti kader yang duduk di legislatif, termasuk pada jabatan ketua dewan (DPRD, red).
"Dulu waktu Munas Partai Gerindra, Pak Prabowo menyampaikan, jika ada kader Partai Gerindra yang duduk sebagai ketua dewan, maka itu tidak akan diganti. Itu pasti tidak akan diganti. Demikian bahasa Pak Prabowo dalam Munas tersebut," ungkap H Firdyzon Idrus.
Pada saat pelaksanaan munas tersebut, terang H Firdyzon Idrus, Prabowo Subianto mengatakan, setelah munas akan ada musda (musyawarah daerah) dan muscab (musyawarah cabang). Dan itu akan ditindaklanjuti dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Namun, saya tidak tahu, kenapa sekarang malah menggunakan sistem mandat. Kalau menggunakan sistim mandat, siapa pun, akan berganti terus. Kalau sistem mandat, baru dua bulan bisa dicabut. Contohnya Pak Ali Mukhni, baru dua bulan menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, kemudian diganti lagi oleh Pak Suir Syam," pungkasnya.
H Firdyzon Idrus menyarankan Partai Gerindra belajar kepada partai lain. Partai Gerindra harus meninggalkan sistem mandat dengan melakukan musda dan muscab.
"Jangan gunakan lagi sistim mandat, tetapi lakukan sistem pemilihan, sehingga kader yang memang betul-betul ingin membesarkan partai bermunculan. Sebab, kalau masih mengambil dari luar, walau anggotanya tetap orang Gerindra, dan persoalan angka-angka juga yang dimunculkan, maka pasti juga akan hancur," ungkapnya.
H Firdyzon Idrus menegaskan, kisruh yang terjadi di tubuh DPC Partai Gerindra Kota Padang tak bakalan bisa diselesaikan, jika DPP Partai Gerindra tak turun tangan. Bahkan ia menyangsikan, DPD Partai Gerindra Sumbar sanggup menyelesaikannya.
"DPD Partai Gerindra Sumbar tak bakalan bisa menyelesaikan, jika dewan pendiri dan DPP Partai Gerindra tidak dilibatkan. Kita ambil, setelah itu kita legowo siapa yang akan jadi ketua. Kita adakan musda dan muscab. Itu yang diinginkan kawan-kawan," pungkasnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »