![]() |
Eri Sanjaya. |
BENTENGSUMBAR.COM - Pemerintah Kota Padang melalui Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang Eri Sanjaya mengakui, dengan ditemukannya bendera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dipasang di halte yang berada di seputaran Taman Makan Pahlawan (TMP) Lolong, Padang, menandakan pengikut ISIS ada di Kota Padang. Untuk itu, ia meminta masyarakat waspada terhadap pendatang baru, apatah lagi melakukan gerakan yang mencurigakan.
"Kesbang sendiri akan mengkomunikasikan kepada seluruh camat dan lurah se Kota Padang beserta tokoh-tokoh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan pengawasan, minimal di lingkungan mereka masing-masing. Kita juga akan segera meneruskan informasi ini kepada seluruh lurah di Kota Padang agar mereka mengkomunikasikan dengan RT/RW untuk meningkatkan kewaspadaan, dan pengawasan, terutama kepada pendatang baru. Tamu 1x24 jam harus benar-benar dikuasai oleh lurah," ujarnya, Jumat, 15 Juli 2016.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Padang tidak akan bosan-bosan melibatkan tokoh masyarakat untuk terus menyuarakan bahaya organisasi seperti ISIS ini. Sebelumnya, Pemerintah Kota Padang melalui Kesbangpol juga telah melakukan sosialisasi kepada tokoh-tokoh masyarakat.
"Kita tidak bosan-bosan melibatkan tokoh masyarakat untuk terus menyuarakan bahaya organisasi, terutama ISIS ini. Seperti yang telah kita sosialisasikan kepada tokoh-tokoh masyarakat beberapa waktu yang lalu. Supaya ini tidak merebak, dalam waktu dekat kita akan menggelar rapat Muspida untuk menentukan langkah-langkah, sosialisasi lagi tentang bahaya ISIS ke tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.
Ketika ditanya, apakah Kesbangpol Kota Padang akan melakukan pengawasan kepada masjid dan penceramah? Eri Sanjaya mengatakan, Pemerintah Kota Padang sudah melakukan rangkaian kegiatan untuk menangkal bahaya ISIS ini, misalnya melalui Safari Ramadan. Kegoatan Safari Ramadan itu, disamping untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, juga bertujuan mengingatkan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya organisasi semacam ISIS, bahaya laten komonis dan aliran kepercayaan lainnya.
"Dengan adanya kejadian ini semakin menunjukan memang itu ada, makanya kita harus waspada. Kita tidak menangani kasus perkasus. Kenapa? Karena kita memiliki Forum Kewaspadaan Masyarakat (FKM), salah satunya bekerjasama dengan Bakorpakem yang dikomandoi oleh jajaran Kejaksaan Negeri. Pengawasan aliran kepercayaan kita sinergikan dengan Forum Kewaspadaan Masyarakat untuk menindaklanjuti paham aliran yang harus sama-sama kita waspadai," tegasnya.
Ditemukannya bendera ISIS di halte tersebut, tutur Eri Sanjaya lagi, sudah pasti menunjukan keberadaan ISIS bisa masuk kemana-mana. Organisasi yang aneh-aneh seperti ini sudah mulai berani menampakan diri. Namun Eri Sanjaya yakin kasus ini akan ditindaklanjuti oleh aparat keamanan. Dan tentunya aparat keamanan sudah mempunyai prosedur tetap yang jelas untuk menangani permasalahan ini. (by)
"Kesbang sendiri akan mengkomunikasikan kepada seluruh camat dan lurah se Kota Padang beserta tokoh-tokoh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan pengawasan, minimal di lingkungan mereka masing-masing. Kita juga akan segera meneruskan informasi ini kepada seluruh lurah di Kota Padang agar mereka mengkomunikasikan dengan RT/RW untuk meningkatkan kewaspadaan, dan pengawasan, terutama kepada pendatang baru. Tamu 1x24 jam harus benar-benar dikuasai oleh lurah," ujarnya, Jumat, 15 Juli 2016.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Padang tidak akan bosan-bosan melibatkan tokoh masyarakat untuk terus menyuarakan bahaya organisasi seperti ISIS ini. Sebelumnya, Pemerintah Kota Padang melalui Kesbangpol juga telah melakukan sosialisasi kepada tokoh-tokoh masyarakat.
"Kita tidak bosan-bosan melibatkan tokoh masyarakat untuk terus menyuarakan bahaya organisasi, terutama ISIS ini. Seperti yang telah kita sosialisasikan kepada tokoh-tokoh masyarakat beberapa waktu yang lalu. Supaya ini tidak merebak, dalam waktu dekat kita akan menggelar rapat Muspida untuk menentukan langkah-langkah, sosialisasi lagi tentang bahaya ISIS ke tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.
Ketika ditanya, apakah Kesbangpol Kota Padang akan melakukan pengawasan kepada masjid dan penceramah? Eri Sanjaya mengatakan, Pemerintah Kota Padang sudah melakukan rangkaian kegiatan untuk menangkal bahaya ISIS ini, misalnya melalui Safari Ramadan. Kegoatan Safari Ramadan itu, disamping untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, juga bertujuan mengingatkan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya organisasi semacam ISIS, bahaya laten komonis dan aliran kepercayaan lainnya.
"Dengan adanya kejadian ini semakin menunjukan memang itu ada, makanya kita harus waspada. Kita tidak menangani kasus perkasus. Kenapa? Karena kita memiliki Forum Kewaspadaan Masyarakat (FKM), salah satunya bekerjasama dengan Bakorpakem yang dikomandoi oleh jajaran Kejaksaan Negeri. Pengawasan aliran kepercayaan kita sinergikan dengan Forum Kewaspadaan Masyarakat untuk menindaklanjuti paham aliran yang harus sama-sama kita waspadai," tegasnya.
Ditemukannya bendera ISIS di halte tersebut, tutur Eri Sanjaya lagi, sudah pasti menunjukan keberadaan ISIS bisa masuk kemana-mana. Organisasi yang aneh-aneh seperti ini sudah mulai berani menampakan diri. Namun Eri Sanjaya yakin kasus ini akan ditindaklanjuti oleh aparat keamanan. Dan tentunya aparat keamanan sudah mempunyai prosedur tetap yang jelas untuk menangani permasalahan ini. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »