 |
| Gubernur Bertemu Rektor dan Pejabat UI. |
BENTENGSUMBAR.COM - Gubernur Provinsi Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc, Datuk Rajo Bandaro Basa menemui Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Dr M Anis, Selasa, 12 Juli 2016. Tujuan Gubernur Irwan menemui Rektor UI adalah untuk mencari solusi agar lulusan SMU/SMK di Sumatera Barat banyak terserap di UI dan universitas favorit lainnya.
Saat menerima Gubernur Irwan, Rektor UI Prof Dr M Anis didampingi oleh beberapa pejabat UI, diantaranya Dr Hamid Chalid selaku Wakil Rektor UI, Dr Dodi Sudiana selaku Direktur Kerjasama dan Dr Suryadi selaku Kepala Kerjasama Pemerintah. Topik pertama terkait dengan penerimaan mahasiswa UI melalui jalur SNMPTN (Undangan).
Gubernur Irwan pada kesempatan itu mengatakan, dari laporan para Kepala Sekolah di Sumbar, untuk tahun ini siswa-siswi dari Sumbar tidak banyak yang diterima UI via SNMPTN dibandingkan tahun sebelumnya dan dibandingkan PTN favorit lainnya.
"Pertanyaan begitu banyak dari sekolah dan siswa, kenapa hal ini bisa terjadi? Penjelasan yang kita terima dari pihak UI, 40% untuk SNMPTN, 40% untuk SBMPTN (seleksi nasional) dan 20% Simak UI (mandiri). Seleksi dibagi 2 wilayah, yaitu Jawa Bali dan luar Jawa Bali (termasuk Sumatra)," ungkap Irwan, usai pertemuan.
Ia mengatakan, seleksi pertama di sekolah 75% dan seleksi kedua secara Nasional 75%. Kemudian siswa yang lulus tersebut dipilih yang 30% urutan rangking terbaik dari sekolah. Kemudian dirangking dan dibandingkan dengan peserta lain secara Nasional untuk pilihan yang sama. Indikator yang digabung dengan nilai peserta tersebut di antaranya adalah akreditasi sekolah, nilai UN sekolah, prestasi Sekolah, bobot pelajaran yang sesuai diminta prodi, nilai IPK alumni sekolah di UI, Prestasi tambahan siswa, dan Nilai SBMPTN selama 5 tahun yang masuk UI.
"Penentu kelulusan tersebut juga terkait dengan jumlah daya tampung, menumpuk tidaknya siswa sesekolah yang daftar prodi yang sama, nilai peserta lainnya. Bahkan kecendrungannya UI kurang menerima yang menjadikan UI pilihan kedua atau ketiga," terang Gubernur Irwan.
Semua penilaian bersifat objektif dengan indikator yang jelas. Kemungkinan tidak banyaknya siswa Sumbar tidak diterima di UI via SNMPTN bisa disebabkan tidak masuk yang 30%, siswa pesaing lebih unggul, prodi yang dipilih sangat banyak peminatnya, persaingan siswa dari sekolah yang lebih baik dan kemujuran, ujar Irwan lagi.
"Kami meminta kepada kepala sekolah atau guru BK agar bisa mengarahkan anak ke pilihan prodi yang sesuai dan juga kemungkinan yang bisa diterima. Jangan jadikan UI pilihan kedua, harus masuk yang 30%, kalau tidak maka otomatis gugur. Ke depan, pihak UI akan mengadakan sosialisasi kepada para kepala sekolah terkait dengan SNMPTN ini. Sehingga siswa yang ingin kuliah di UI dapat tercapai," ungkap Irwan. (malin/rel)
Saat menerima Gubernur Irwan, Rektor UI Prof Dr M Anis didampingi oleh beberapa pejabat UI, diantaranya Dr Hamid Chalid selaku Wakil Rektor UI, Dr Dodi Sudiana selaku Direktur Kerjasama dan Dr Suryadi selaku Kepala Kerjasama Pemerintah. Topik pertama terkait dengan penerimaan mahasiswa UI melalui jalur SNMPTN (Undangan).
Gubernur Irwan pada kesempatan itu mengatakan, dari laporan para Kepala Sekolah di Sumbar, untuk tahun ini siswa-siswi dari Sumbar tidak banyak yang diterima UI via SNMPTN dibandingkan tahun sebelumnya dan dibandingkan PTN favorit lainnya.
"Pertanyaan begitu banyak dari sekolah dan siswa, kenapa hal ini bisa terjadi? Penjelasan yang kita terima dari pihak UI, 40% untuk SNMPTN, 40% untuk SBMPTN (seleksi nasional) dan 20% Simak UI (mandiri). Seleksi dibagi 2 wilayah, yaitu Jawa Bali dan luar Jawa Bali (termasuk Sumatra)," ungkap Irwan, usai pertemuan.
Ia mengatakan, seleksi pertama di sekolah 75% dan seleksi kedua secara Nasional 75%. Kemudian siswa yang lulus tersebut dipilih yang 30% urutan rangking terbaik dari sekolah. Kemudian dirangking dan dibandingkan dengan peserta lain secara Nasional untuk pilihan yang sama. Indikator yang digabung dengan nilai peserta tersebut di antaranya adalah akreditasi sekolah, nilai UN sekolah, prestasi Sekolah, bobot pelajaran yang sesuai diminta prodi, nilai IPK alumni sekolah di UI, Prestasi tambahan siswa, dan Nilai SBMPTN selama 5 tahun yang masuk UI.
"Penentu kelulusan tersebut juga terkait dengan jumlah daya tampung, menumpuk tidaknya siswa sesekolah yang daftar prodi yang sama, nilai peserta lainnya. Bahkan kecendrungannya UI kurang menerima yang menjadikan UI pilihan kedua atau ketiga," terang Gubernur Irwan.
Semua penilaian bersifat objektif dengan indikator yang jelas. Kemungkinan tidak banyaknya siswa Sumbar tidak diterima di UI via SNMPTN bisa disebabkan tidak masuk yang 30%, siswa pesaing lebih unggul, prodi yang dipilih sangat banyak peminatnya, persaingan siswa dari sekolah yang lebih baik dan kemujuran, ujar Irwan lagi.
"Kami meminta kepada kepala sekolah atau guru BK agar bisa mengarahkan anak ke pilihan prodi yang sesuai dan juga kemungkinan yang bisa diterima. Jangan jadikan UI pilihan kedua, harus masuk yang 30%, kalau tidak maka otomatis gugur. Ke depan, pihak UI akan mengadakan sosialisasi kepada para kepala sekolah terkait dengan SNMPTN ini. Sehingga siswa yang ingin kuliah di UI dapat tercapai," ungkap Irwan. (malin/rel)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
