![]() |
Mantan Pengurus DPC Partai Gerindra Padang dan Delapan PAC se-Kota Padang Gelar Jumpa Pers. |
BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang H Firdyzon Idrus melihat kisruh di Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kota Padang diakibatkan oleh arogansi seseorang di partai. Untuk itu, ia berharap DPD Partai Gerindra Sumbar dan DPP Partai Gerindra secepatnya menyelesaikan kisruh tersebut.
"Saya lihat kondisi ini diakibatkan karena arogansi seseorang di partai. Saya tahu betul, Afrizal naik dijalan. Saya orang Prabowo tulen, tapi saya dirangguikan dari posisi Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang waktu itu. Bagi saya tidak masalah, karena setelah saya bertemu Prabowo, dia meminta saya mundur selangkah untuk maju ke depannya," ungkapnya pada jumpa pers dengan wartawan, Selasa, 12 Juli 2016, bertempat di salah satu pusat kuliner di kawasan GOR H Agus Salim Padang.
H Firdyzon Idrus mengatakan, penyebab kisruh tersebut karena PAC-PAC yang ada tidak lagi mempercayai Afrizal sebagai Ketua DPC Partai Gerindra. Ini disebabkan tidak adanya ketransparanan dalam pengelolaan keuangan partai, termasuk dana pembinaan partai dari Pemerintah Kota Padang.
"Kalau saya dulu dapat dana, saya jelaskan ke PAC-PAC. Sekarang ada enam orang kader yang duduk sebagai anggota dewan, dan dana pembinaan partai dari Pemerintah Kota Padang mencapai Rp102 juta, tentu dana itu dapat dipergunakan untuk pembinaan dan merangkul PAC," ungkapnya.
H Firdyzon Idrus mengaku siap untuk memfasilitasi antara PAC dan Afrizal selaku Ketua DPC Partai Gerindra. Apatah lagi, kader partai berkeinginan menyatukan antara Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang, PAC, dan DPC Partai Gerindra Kota Padang.
"Teman-teman ingin menyatukan antara anggota dewan, PAC, dan DPC. Saya siap memfasilitasi dengan Afrizal," tegasnya.
Mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang Fahrizal mengaku merasa prihatin dengan kondisi DPC Partai Gerindra Kota Padang saat ini. Ia mengaku kalau dirinya bersama H Firdyzon Idrus, Muzni Zen, dan beberapa orang lainnya merupakan pendiri Partai Gerindra di Kota Padang.
"Walau kami sudah berada di luar struktur partai, tapi kami terus memantau perkembangan yang ada, termasuk di Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, karena akan berdampak pada nama baik dan perkembangan partai di Kota Padang," cakapnya.
Fahrizal berharap, cakar-cakaran antara anggota fraksi dan pengurus DPC Partai Gerindra Kota Padang segera berakhir dan kondisi di tubuh partai serta fraksi segera membaik.
"Perjuangan kami waktu jadi pengurus berhasil mendudukan dua orang kader di DPRD Kota Padang. Sekarang, setelah Partai Gerindra menjadi pemenang pemilu di Kota Padang dan berhasil mendudukan enam orang kader di DPRD Kota Padang, kok malah cakar-cakaran," tegasnya.
Muzni Zen, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang dan juga anggota Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kota Padang mengaku sudah sering memberikan masukan kepada Afrizal selaku Ketua DPC Partai Gerindra. Ia mengaku sering mengingatkan pengurus DPC Partai Gerindra agar bekerja sesuai AD/ART partai.
"Saya melihat komunikasi yang kurang, apalagi dengan pendiri partai. Saya belum pernah melihat pengurus DPC duduk bersama dengan pendiri partai. Kedepan saya berharap, kita seayun selangkah. Kami yang berenam di DPRD Kota Padang kompak dan solid pula," cakap Muzni Zen.
Muzni Zen juga menyayangkan tidak adanya plang merek partai pada tingkat PAC. Padahal, dana pembinaan partai sudah ada, namun tidak digunakan untuk pembinaan partai.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang Afrizal ketika dikonfirmasi, Selasa, 12 Juli 2016, menegaskan, tidak ada istilah pendiri partai di Kota Padang. Menurutnya, pendiri partai itu adanya di pusat, nama dan nomor KTP (Kartu Tanda Penduduk, red) mereka tercantum pada akta pendirian partai.
"Kalau mereka pendiri, apakah ada nama dan nomor KTP mereka tercantum pada akta pendirian partai. Kalau mereka mengaku mantan pengurus, itu baru benar," ujar Afrizal didampingi oleh Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang Eko Muhardi, Wakil Ketua Bidang OKK Budi Syahrial, Koordinator Kecamatan Koto Tangah Aznul, dan Sekretaris PAC Kecamatan Padang Barat Hanif Bakri.
Dikatakan Afrizal, mengenai dana pembinaan partai yang mereka pertanyakan, dana itu sampai saat ini masih berada di rekening partai, namun tidak bisa ditarik karena Erisman selaku Bendahara DPC Partai Gerindra Kota Padang tidak mau menandatangani slip penarikan.
"Dana itu masih ada di rekening partai. Jangan PAC, DPC saja tidak menikmati dana tersebut, karena Erisman tidak mau menandatangani slip penarikan dana itu. Tanda tangan saya selaku ketua tidak bisa berlaku, jika Erisman sebagai Bendahara tidak menandatangani," ungkapnya. (by)
"Saya lihat kondisi ini diakibatkan karena arogansi seseorang di partai. Saya tahu betul, Afrizal naik dijalan. Saya orang Prabowo tulen, tapi saya dirangguikan dari posisi Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang waktu itu. Bagi saya tidak masalah, karena setelah saya bertemu Prabowo, dia meminta saya mundur selangkah untuk maju ke depannya," ungkapnya pada jumpa pers dengan wartawan, Selasa, 12 Juli 2016, bertempat di salah satu pusat kuliner di kawasan GOR H Agus Salim Padang.
H Firdyzon Idrus mengatakan, penyebab kisruh tersebut karena PAC-PAC yang ada tidak lagi mempercayai Afrizal sebagai Ketua DPC Partai Gerindra. Ini disebabkan tidak adanya ketransparanan dalam pengelolaan keuangan partai, termasuk dana pembinaan partai dari Pemerintah Kota Padang.
"Kalau saya dulu dapat dana, saya jelaskan ke PAC-PAC. Sekarang ada enam orang kader yang duduk sebagai anggota dewan, dan dana pembinaan partai dari Pemerintah Kota Padang mencapai Rp102 juta, tentu dana itu dapat dipergunakan untuk pembinaan dan merangkul PAC," ungkapnya.
H Firdyzon Idrus mengaku siap untuk memfasilitasi antara PAC dan Afrizal selaku Ketua DPC Partai Gerindra. Apatah lagi, kader partai berkeinginan menyatukan antara Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang, PAC, dan DPC Partai Gerindra Kota Padang.
"Teman-teman ingin menyatukan antara anggota dewan, PAC, dan DPC. Saya siap memfasilitasi dengan Afrizal," tegasnya.
Mantan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang Fahrizal mengaku merasa prihatin dengan kondisi DPC Partai Gerindra Kota Padang saat ini. Ia mengaku kalau dirinya bersama H Firdyzon Idrus, Muzni Zen, dan beberapa orang lainnya merupakan pendiri Partai Gerindra di Kota Padang.
"Walau kami sudah berada di luar struktur partai, tapi kami terus memantau perkembangan yang ada, termasuk di Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, karena akan berdampak pada nama baik dan perkembangan partai di Kota Padang," cakapnya.
Fahrizal berharap, cakar-cakaran antara anggota fraksi dan pengurus DPC Partai Gerindra Kota Padang segera berakhir dan kondisi di tubuh partai serta fraksi segera membaik.
"Perjuangan kami waktu jadi pengurus berhasil mendudukan dua orang kader di DPRD Kota Padang. Sekarang, setelah Partai Gerindra menjadi pemenang pemilu di Kota Padang dan berhasil mendudukan enam orang kader di DPRD Kota Padang, kok malah cakar-cakaran," tegasnya.
Muzni Zen, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang dan juga anggota Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Kota Padang mengaku sudah sering memberikan masukan kepada Afrizal selaku Ketua DPC Partai Gerindra. Ia mengaku sering mengingatkan pengurus DPC Partai Gerindra agar bekerja sesuai AD/ART partai.
"Saya melihat komunikasi yang kurang, apalagi dengan pendiri partai. Saya belum pernah melihat pengurus DPC duduk bersama dengan pendiri partai. Kedepan saya berharap, kita seayun selangkah. Kami yang berenam di DPRD Kota Padang kompak dan solid pula," cakap Muzni Zen.
Muzni Zen juga menyayangkan tidak adanya plang merek partai pada tingkat PAC. Padahal, dana pembinaan partai sudah ada, namun tidak digunakan untuk pembinaan partai.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Padang Afrizal ketika dikonfirmasi, Selasa, 12 Juli 2016, menegaskan, tidak ada istilah pendiri partai di Kota Padang. Menurutnya, pendiri partai itu adanya di pusat, nama dan nomor KTP (Kartu Tanda Penduduk, red) mereka tercantum pada akta pendirian partai.
"Kalau mereka pendiri, apakah ada nama dan nomor KTP mereka tercantum pada akta pendirian partai. Kalau mereka mengaku mantan pengurus, itu baru benar," ujar Afrizal didampingi oleh Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang Eko Muhardi, Wakil Ketua Bidang OKK Budi Syahrial, Koordinator Kecamatan Koto Tangah Aznul, dan Sekretaris PAC Kecamatan Padang Barat Hanif Bakri.
Dikatakan Afrizal, mengenai dana pembinaan partai yang mereka pertanyakan, dana itu sampai saat ini masih berada di rekening partai, namun tidak bisa ditarik karena Erisman selaku Bendahara DPC Partai Gerindra Kota Padang tidak mau menandatangani slip penarikan.
"Dana itu masih ada di rekening partai. Jangan PAC, DPC saja tidak menikmati dana tersebut, karena Erisman tidak mau menandatangani slip penarikan dana itu. Tanda tangan saya selaku ketua tidak bisa berlaku, jika Erisman sebagai Bendahara tidak menandatangani," ungkapnya. (by)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »