 |
| Suir Syam Foto Bersama Dengan Rombongan FWP DPRD Padang. |
BENTENGSUMBAR.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Suir Syam berjanji akan membawa persoalan gugatan tanah yang akhir-akhir ini meresahkan warga Kota Padang ke Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPR RI. Tanah tersebut seluas 700 Hektare dan diklaim oleh Lehar Cs sebagai milik kaumnya.
"Saya akan bawa kasus ini ke Fraksi Partai Gerindra, agar kasus ini diagendakan. Kami akan berjuang membela rakyat yang selama ini terzalimi," cakap mantan Walikota Padangpanjang ini dihadapan rombongan studi banding Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang, Kamis, 9 September 2016, bertempat di ruangan Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Ia mengatakan, anggota legislatif dari Partai Gerindra merupakan pejuang rakyat yang akan selalu berada di garda terdepan membela rakyat yang terzalimi. Apatah lagi, kasus tersebut sudah meresahkan masyarakat dan berpotensi akan menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat.
"Kita tidak ingin masyarakat resah, kita tidak ingin tanah di negeri ini dikuasai aseng dengan memakai tangan pribumi. Kasus ini menjadi menarik bagi kami dan kami akan berjuang di DPR RI untuk membela rakyat," ungkap anggota DPR RI asal Sumatera Barat ini.
Lehar Cs yang menyebutkan dirinya adalah kaum dari Maboet, mengklaim tanah seluas 700 Hektare, yang saat ini masuk dalam beberapa kelurahan Kota Padang itu, adalah milik kaumnya. Tanah yang diklaim tersebut berada di Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, dan Kecamatan Nanggalo.
Dasar gugatan Lehar Cs itu adalah putusan pengadilan pemerintahan kolonial Belanda (Landraad) tahun 1931, dengan Surat Ukur Nomor 35/1982, Antara NV. Exploitatie Van Onroerende Goereden, berlawanan dengan Maboet dan Oesoes, dengan tanah seluas 700 hektare. (malin)
"Saya akan bawa kasus ini ke Fraksi Partai Gerindra, agar kasus ini diagendakan. Kami akan berjuang membela rakyat yang selama ini terzalimi," cakap mantan Walikota Padangpanjang ini dihadapan rombongan studi banding Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang, Kamis, 9 September 2016, bertempat di ruangan Fraksi Partai Gerindra DPR RI.
Ia mengatakan, anggota legislatif dari Partai Gerindra merupakan pejuang rakyat yang akan selalu berada di garda terdepan membela rakyat yang terzalimi. Apatah lagi, kasus tersebut sudah meresahkan masyarakat dan berpotensi akan menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah masyarakat.
"Kita tidak ingin masyarakat resah, kita tidak ingin tanah di negeri ini dikuasai aseng dengan memakai tangan pribumi. Kasus ini menjadi menarik bagi kami dan kami akan berjuang di DPR RI untuk membela rakyat," ungkap anggota DPR RI asal Sumatera Barat ini.
Lehar Cs yang menyebutkan dirinya adalah kaum dari Maboet, mengklaim tanah seluas 700 Hektare, yang saat ini masuk dalam beberapa kelurahan Kota Padang itu, adalah milik kaumnya. Tanah yang diklaim tersebut berada di Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, dan Kecamatan Nanggalo.
Dasar gugatan Lehar Cs itu adalah putusan pengadilan pemerintahan kolonial Belanda (Landraad) tahun 1931, dengan Surat Ukur Nomor 35/1982, Antara NV. Exploitatie Van Onroerende Goereden, berlawanan dengan Maboet dan Oesoes, dengan tanah seluas 700 hektare. (malin)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »
