![]() |
Santri NU. |
BENTENGSUMBAR.COM - Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr Helmy Faisal Zaini mengajak santri dan kiai-kiai pesantren untuk melawan gerakan radikal. Pasalnya, gerakan Islam radikal ini sudah mengancam Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Santri harus bangkit melawan gerakan radikal. Kita harus mempertahankan Pancasila dan NKRI. Kami minta aparat untuk menindak tegas ormas anti Pancasila dan NKRI,” tegas Dr Helmy Faisal dalam upacara Hari Santri Nasional, di kompleks PCNU Kabupaten Magelang.
Prosesi HSN dimulai dengan penyambutan Tim Ekspedisi PBNU dan Apel Kesetiaan Santri dalam rangka Memperingati Hari Santri, 22 Oktober di perbatasan Jateng-DIY di Salam. Mereka kemudian dikawal ratusan santri dan Banser menuju ke kantor PCNU.
Sebanyak 20 klub Jeep ikut mengawal rombongan Tim Ekspedisi PBNU. Tim Ekspedisi PBNU kemudian menyerahkan bendera NU kepada Rois Syuriah NU Kabupaten Magelang KH Said Asrori dan bendera Merah Putih kepada Ketua Tanfidziyah NU Dr KH Mahsun.
Bendera dan pataka NU kemudian diserahkan peserta lain untuk dikirab keliling Pulau Jawa. Peringatan HSN 2016 ini dihadiri 300 tokoh NU se-Kabupaten Magelang, pengurus PCNU, PC Muslimat, Fatayat serta IPNU dan IPPNU.
Hadir juga 2.000 santri se-Kabupaten Magelang serta 1.700 Banser yang berjaga mulai Salam sampai Secang. Hari Santri juga dilangsungkan pembacaan Shalawat Nariyah 1 Miliar pada 21 Okrober 2016.
Hal tersebut dilangsungkan untuk doa keselamatan bagi bangsa. ”Kita mendoakan bangsa Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Magelang Dr KH Mahsun mengatakan, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
”Para santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan, kebhinekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,” katanya. (Sumber: suaramerdeka.com)
“Santri harus bangkit melawan gerakan radikal. Kita harus mempertahankan Pancasila dan NKRI. Kami minta aparat untuk menindak tegas ormas anti Pancasila dan NKRI,” tegas Dr Helmy Faisal dalam upacara Hari Santri Nasional, di kompleks PCNU Kabupaten Magelang.
Prosesi HSN dimulai dengan penyambutan Tim Ekspedisi PBNU dan Apel Kesetiaan Santri dalam rangka Memperingati Hari Santri, 22 Oktober di perbatasan Jateng-DIY di Salam. Mereka kemudian dikawal ratusan santri dan Banser menuju ke kantor PCNU.
Sebanyak 20 klub Jeep ikut mengawal rombongan Tim Ekspedisi PBNU. Tim Ekspedisi PBNU kemudian menyerahkan bendera NU kepada Rois Syuriah NU Kabupaten Magelang KH Said Asrori dan bendera Merah Putih kepada Ketua Tanfidziyah NU Dr KH Mahsun.
Bendera dan pataka NU kemudian diserahkan peserta lain untuk dikirab keliling Pulau Jawa. Peringatan HSN 2016 ini dihadiri 300 tokoh NU se-Kabupaten Magelang, pengurus PCNU, PC Muslimat, Fatayat serta IPNU dan IPPNU.
Hadir juga 2.000 santri se-Kabupaten Magelang serta 1.700 Banser yang berjaga mulai Salam sampai Secang. Hari Santri juga dilangsungkan pembacaan Shalawat Nariyah 1 Miliar pada 21 Okrober 2016.
Hal tersebut dilangsungkan untuk doa keselamatan bagi bangsa. ”Kita mendoakan bangsa Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Magelang Dr KH Mahsun mengatakan, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
”Para santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan, kebhinekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,” katanya. (Sumber: suaramerdeka.com)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »