![]() |
Evi Yandri Bersama Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah. |
SEJENAK mari kita tinggalkan hiruk pikuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang hebohnya sampai ke santero dunia, melihat gaya berpolitik Ahok yang membuat kawan dan lawan politiknya geleng-geleng kepala. Kita beralih ke Pemilihan Walikota (Pilwako) Kota Padang, yang menurut rencana akan digelar pada 2018.
Walau masih lama, namun satu persatu kandidat yang akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pilwako Padang tahun 2018 sudah mulai bermunculan. Kebanyakan diantara mereka berusaha melakukan pendekatan kepada calon petahana, baik itu Mahyeldi Ansharullah maupun Emzalmi Zaini.
Mahyeldi Ansharullah saat ini menjabat Walikota Padang dan Emzalmi Zaini merupakan wakilnya. Namun santer tersiar kabar di kalangan warga kota, keduanya tidak lagi maju berpasangan. Kemungkinan besar, pada Pilwako 2018, Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi Zaini sama-sama memperebutkan "kursi panas" Walikota Padang.
Kekuatan terbesar Mahyeldi Ansharullah secara politik adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dimana dirinya merupakan anggota Dewan Syuro DPP PKS. Sedangkan kekuatan Emzalmi Zaini adalah kecintaan Anak Nagari Pauh IX kepadanya. Anak Nagari selalu memberikan suport kepadanya selama ini.
Namun demikian, walau selalu diminta oleh Anak Nagari untuk maju kembali sebagai Walikota Padang, bukan Wakil Walikota Padang, Emzalmi Zaini tetap mengeluarkan bahasa halus. "Kalau masih ada Anak Nagari yang lebih sanggup dari saya dan masih muda, silahkan maju. Saya ini hanya manaruko saja," ujar Emzalmi dalam berbagai kesempatan.
Di Pauh IX memang banyak Anak Nagari yang memiliki potensi untuk maju pada Pilwako 2018. Namun, jika melihat kekuatan yang ada, baik secara politik dan finansial, sebab politik tak bisa dilepaskan dari keduanya, maka posisi mereka baru sebatas sebagai pendamping petahana Mahyeldi Ansharullah.
Sebut saja misalnya nama Adib Alfikri yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Padang, Irwan Basir yang saat ini menjabat Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Bajamsos) Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Iswandi Muchtar yang saat ini berstatus anggota DPRD Kota Padang, Yandri Hanafi yang juga anggota DPRD Kota Padang, Syahrial Kani pengusaha property dan Evi Yandri Rajo Budiman yang saat ini adalah Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX.
Nama-nama tersebut memiliki peluang untuk mendampingi Mahyeldi Ansharullah. Apatah lagi, Mahyeldi Ansharullah merupakan putra Bukittinggi. Secara hitung-hitungan politik, tentu dia tidak ingin "bunuh diri" dengan mengambil pasangan calon Wakil Walikota dari non putra asli daerah (PAD) Kota Padang. Bagaimana pun, mau tidak mau, dia mesti mengambil pendamping putra asli daerah.
Maka tentu yang harus dilakukan adalah merangkul lawan politik yang selama ini kerap dianggap berseberangan dengannya. Atau sebaliknya, mematahkan gerakapan politik selama ini dianggap berseberangan dengan Mahyeldi dengan cara melemahkan peranan mereka dan mencari kelemahan pihak lawan. Salah satu yang dianggap berseberangan selama ini dengan Mahyeldi adalah Anak Nagari Pauh IX.
Lantas, siapa yang cocok mendampingi Mahyeldi Ansharullah. Kalau mau dicocok-cocokan, semuanya tentu cocok. Tapi kembali kepada peluang siapa yang lebih besar untuk meraih kemenangan pada Pilkada 2018. Nah, kalau langkah pertama yang akan diambil Mahyeldi, maka pasangan yang cocok tentu dari kalangan Anak Nagari Pauh IX itu sendiri.
Salah satu figur yang cocok dan berpeluang besar itu adalah Evi Yandri Rajo Budiman. Disamping Ketua FKAN yang selama ini dianggap roh perjuangan Emzalmi Zaini. Ia merupakan pengusaha sukses dibidang retail. Tentu secara finansial, Evi Yandri Rajo Budiman siap untuk maju sebagai pendamping Mahyeldi Ansharullah.
Di akar rumput pun, Evi Yandri dikenal luas, tak hanya di Pauh IX, tetapi daerah-daerah lainnya di Kota Padang. Beberapa komunitas-komunitas eksis di tengah-tengah warga kota, terutama pemuda paguyuban, malah sering mengundang Evi Yandri Rajo Budiman dalam berbagai kegiatan. Ini menandakan kedekatan dan jalinan emosional Evi Yandri dengan mereka.
Tentu tidak cukup dengan itu saja, finansial dan kedekatan emosional. Kedetakatan dengan partai politik juga diperlukan untuk maju dalam Pilkada Kota Padang 2018. Sebab, bagaimana pun yang akan mencalonkan adalah partai politik itu. Wajib ini dilakukan agar mendapat tiket untuk maju. Dan tentu semuanya saling berkaitan.
Namun yang jelas, nama Evi Yandri Rajo Budiman memang kerap disebut-sebut layak untuk mendampingi Mahyeldi Ansharullah. Beberapa orang tokoh masyarakat Kota Padang bahkan sedang berupaya mendorong Evi Yandri Rajo Budiman untuk maju berpasangan dengan Mahyeldi Ansharullah.
Evi Yandri Rajo Budiman sendiri agaknya masih malu-malu. Ini terlihat ketika penulis mengkonformasi langsung kepadanya, Sabtu malam, 22 Oktober 2016, bertempat di salah satu restoran di kawasan Bypass, Kota Padang. Dia hanya tersenyum manis ketika persoalan itu penulis tanyakan kepadanya.
"Kita lihat saja perkembangan. Yang jelas, saat ini saya fokus membesarkan FKAN dengan program-program yang menyentuh langsung ke masyarakat. Warga kita saat ini sedang menghadapi permasalahan besar soal tanah, dan saya fokus bersama teman-teman yang lain untuk membantu mereka. Belum terfikirkan soal politik," ujarnya.
Akankah Evi Yandri Rajo Budiman akan mendampingi Mahyeldi pada Pilwako 2018? Tentu waktu yang akan menjawabnya. Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.
Ditulis Oleh:
Zamri Yahya
Wakil Ketua FKAN Pauh IX, Kota Padang
Walau masih lama, namun satu persatu kandidat yang akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pilwako Padang tahun 2018 sudah mulai bermunculan. Kebanyakan diantara mereka berusaha melakukan pendekatan kepada calon petahana, baik itu Mahyeldi Ansharullah maupun Emzalmi Zaini.
Mahyeldi Ansharullah saat ini menjabat Walikota Padang dan Emzalmi Zaini merupakan wakilnya. Namun santer tersiar kabar di kalangan warga kota, keduanya tidak lagi maju berpasangan. Kemungkinan besar, pada Pilwako 2018, Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi Zaini sama-sama memperebutkan "kursi panas" Walikota Padang.
Kekuatan terbesar Mahyeldi Ansharullah secara politik adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dimana dirinya merupakan anggota Dewan Syuro DPP PKS. Sedangkan kekuatan Emzalmi Zaini adalah kecintaan Anak Nagari Pauh IX kepadanya. Anak Nagari selalu memberikan suport kepadanya selama ini.
Namun demikian, walau selalu diminta oleh Anak Nagari untuk maju kembali sebagai Walikota Padang, bukan Wakil Walikota Padang, Emzalmi Zaini tetap mengeluarkan bahasa halus. "Kalau masih ada Anak Nagari yang lebih sanggup dari saya dan masih muda, silahkan maju. Saya ini hanya manaruko saja," ujar Emzalmi dalam berbagai kesempatan.
Di Pauh IX memang banyak Anak Nagari yang memiliki potensi untuk maju pada Pilwako 2018. Namun, jika melihat kekuatan yang ada, baik secara politik dan finansial, sebab politik tak bisa dilepaskan dari keduanya, maka posisi mereka baru sebatas sebagai pendamping petahana Mahyeldi Ansharullah.
Sebut saja misalnya nama Adib Alfikri yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Padang, Irwan Basir yang saat ini menjabat Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial (Bajamsos) Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Iswandi Muchtar yang saat ini berstatus anggota DPRD Kota Padang, Yandri Hanafi yang juga anggota DPRD Kota Padang, Syahrial Kani pengusaha property dan Evi Yandri Rajo Budiman yang saat ini adalah Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX.
Nama-nama tersebut memiliki peluang untuk mendampingi Mahyeldi Ansharullah. Apatah lagi, Mahyeldi Ansharullah merupakan putra Bukittinggi. Secara hitung-hitungan politik, tentu dia tidak ingin "bunuh diri" dengan mengambil pasangan calon Wakil Walikota dari non putra asli daerah (PAD) Kota Padang. Bagaimana pun, mau tidak mau, dia mesti mengambil pendamping putra asli daerah.
Maka tentu yang harus dilakukan adalah merangkul lawan politik yang selama ini kerap dianggap berseberangan dengannya. Atau sebaliknya, mematahkan gerakapan politik selama ini dianggap berseberangan dengan Mahyeldi dengan cara melemahkan peranan mereka dan mencari kelemahan pihak lawan. Salah satu yang dianggap berseberangan selama ini dengan Mahyeldi adalah Anak Nagari Pauh IX.
Lantas, siapa yang cocok mendampingi Mahyeldi Ansharullah. Kalau mau dicocok-cocokan, semuanya tentu cocok. Tapi kembali kepada peluang siapa yang lebih besar untuk meraih kemenangan pada Pilkada 2018. Nah, kalau langkah pertama yang akan diambil Mahyeldi, maka pasangan yang cocok tentu dari kalangan Anak Nagari Pauh IX itu sendiri.
Salah satu figur yang cocok dan berpeluang besar itu adalah Evi Yandri Rajo Budiman. Disamping Ketua FKAN yang selama ini dianggap roh perjuangan Emzalmi Zaini. Ia merupakan pengusaha sukses dibidang retail. Tentu secara finansial, Evi Yandri Rajo Budiman siap untuk maju sebagai pendamping Mahyeldi Ansharullah.
Di akar rumput pun, Evi Yandri dikenal luas, tak hanya di Pauh IX, tetapi daerah-daerah lainnya di Kota Padang. Beberapa komunitas-komunitas eksis di tengah-tengah warga kota, terutama pemuda paguyuban, malah sering mengundang Evi Yandri Rajo Budiman dalam berbagai kegiatan. Ini menandakan kedekatan dan jalinan emosional Evi Yandri dengan mereka.
Tentu tidak cukup dengan itu saja, finansial dan kedekatan emosional. Kedetakatan dengan partai politik juga diperlukan untuk maju dalam Pilkada Kota Padang 2018. Sebab, bagaimana pun yang akan mencalonkan adalah partai politik itu. Wajib ini dilakukan agar mendapat tiket untuk maju. Dan tentu semuanya saling berkaitan.
Namun yang jelas, nama Evi Yandri Rajo Budiman memang kerap disebut-sebut layak untuk mendampingi Mahyeldi Ansharullah. Beberapa orang tokoh masyarakat Kota Padang bahkan sedang berupaya mendorong Evi Yandri Rajo Budiman untuk maju berpasangan dengan Mahyeldi Ansharullah.
Evi Yandri Rajo Budiman sendiri agaknya masih malu-malu. Ini terlihat ketika penulis mengkonformasi langsung kepadanya, Sabtu malam, 22 Oktober 2016, bertempat di salah satu restoran di kawasan Bypass, Kota Padang. Dia hanya tersenyum manis ketika persoalan itu penulis tanyakan kepadanya.
"Kita lihat saja perkembangan. Yang jelas, saat ini saya fokus membesarkan FKAN dengan program-program yang menyentuh langsung ke masyarakat. Warga kita saat ini sedang menghadapi permasalahan besar soal tanah, dan saya fokus bersama teman-teman yang lain untuk membantu mereka. Belum terfikirkan soal politik," ujarnya.
Akankah Evi Yandri Rajo Budiman akan mendampingi Mahyeldi pada Pilwako 2018? Tentu waktu yang akan menjawabnya. Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq, semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.
Ditulis Oleh:
Zamri Yahya
Wakil Ketua FKAN Pauh IX, Kota Padang
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »