![]() |
Presiden Jokowi Bertemu Ketum Golkar di Istana Negara. |
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengemukakan, bahwa dalam situasi kemarin dirinya betul-betul tidak mengetahui ada putusan dari pada pleno partainya, yang memutuskan untuk memintanya kembali menjadi Ketua DPR Republik Indonesia.
“Sampai hari ini saya belum mengetahui situasinya karena sudah dilakukan begitu cepatnya untuk disampaikan kepada fraksi dan fraksi kepada pimpinan (DPR),” kata Setya Novanto kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) sore.
Novanto mengaku sudah menyampaikan hal itu (pengajuan kembali sebagai Ketua DPR RI) kepada Presiden, dan Presiden menurutnya menyerahkan masalah tersebut kepada Partai Golkar. “Beliau tidak ikut campur dan beliau tidak mempengaruhi tetapi semuanya itu adalah masalah yang berkaitan dengan partai Golkar secara internal,” kata Novanto.
Meski tidak menghadiri rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan mengembalikan posisi dirinya sebagai Ketua DPR, Setya Novanto mengaku dirinya tentu sangat menghormati dan menghargai apa yang sudah diputuskan dan yang dikehendaki oleh fraksi dan pimpinan Partai Golkar itu.
“Tentu akan menjadi pertimbangan-pertimbangan setelah saya akan menerima para pimpinan DPP Partai Golkar, yang rencananya besok pagi akan menghadap kepada saya. Ini yang perlu saya sampaikan,” terang Novanto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak memberikan komentar terkait kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk kembali memimpin DPR RI menggantikan Ade Komarudin, setelah rapat pleno Partai Golkar memutuskan hal itu Senin (21/11).
“Itu urusannya Partai Golkar, dan itu urusannya internal DPR,” tegas Presiden Jokowi kepada wartawan usai dirinya melakukan sarapan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi.
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa dasar hukum, penetapan ketua DPR kan oleh rapat paripurna DPR-ya. “Itu wilayahnya di wilayah DPR,” tegasnya.
Saat ditanya wartawan apakah masalah kemungkinan kembalinya Setya Novanto sebagai Ketua DPR saat dirinya bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar itu pada Kamis (17/11) lalu, kembali Presiden Jokowi menegaskan, bahwa itu urusan internal Partai Golkar, itu urusan internal DPR.
Sebagaimana diketahui, Setya Novanto mengundurkan diri dari posisi ketua DPR akhir 2015 lalu karena tersangkut kasus permintaan saham pada PT. Freeport Indonesia. Meski saat itu tidak ada keputusan dan sanksi dari Mahkamah Kehotamatan Dewan (MKD) DPR, posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI kemudian digantikan oleh Ade Komarudin.
Belakangan Setya Novanto menggugat pasal soal permufakatan jahat serta penggunaan sadapan sebagai alat bukti ke Mahkamah Konstitusi (MK), yang kemudian sebagian telah dikabulkan MK. (ml/setkab.go.id)
“Sampai hari ini saya belum mengetahui situasinya karena sudah dilakukan begitu cepatnya untuk disampaikan kepada fraksi dan fraksi kepada pimpinan (DPR),” kata Setya Novanto kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) sore.
Novanto mengaku sudah menyampaikan hal itu (pengajuan kembali sebagai Ketua DPR RI) kepada Presiden, dan Presiden menurutnya menyerahkan masalah tersebut kepada Partai Golkar. “Beliau tidak ikut campur dan beliau tidak mempengaruhi tetapi semuanya itu adalah masalah yang berkaitan dengan partai Golkar secara internal,” kata Novanto.
Meski tidak menghadiri rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan mengembalikan posisi dirinya sebagai Ketua DPR, Setya Novanto mengaku dirinya tentu sangat menghormati dan menghargai apa yang sudah diputuskan dan yang dikehendaki oleh fraksi dan pimpinan Partai Golkar itu.
“Tentu akan menjadi pertimbangan-pertimbangan setelah saya akan menerima para pimpinan DPP Partai Golkar, yang rencananya besok pagi akan menghadap kepada saya. Ini yang perlu saya sampaikan,” terang Novanto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak memberikan komentar terkait kemungkinan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk kembali memimpin DPR RI menggantikan Ade Komarudin, setelah rapat pleno Partai Golkar memutuskan hal itu Senin (21/11).
“Itu urusannya Partai Golkar, dan itu urusannya internal DPR,” tegas Presiden Jokowi kepada wartawan usai dirinya melakukan sarapan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi.
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa dasar hukum, penetapan ketua DPR kan oleh rapat paripurna DPR-ya. “Itu wilayahnya di wilayah DPR,” tegasnya.
Saat ditanya wartawan apakah masalah kemungkinan kembalinya Setya Novanto sebagai Ketua DPR saat dirinya bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar itu pada Kamis (17/11) lalu, kembali Presiden Jokowi menegaskan, bahwa itu urusan internal Partai Golkar, itu urusan internal DPR.
Sebagaimana diketahui, Setya Novanto mengundurkan diri dari posisi ketua DPR akhir 2015 lalu karena tersangkut kasus permintaan saham pada PT. Freeport Indonesia. Meski saat itu tidak ada keputusan dan sanksi dari Mahkamah Kehotamatan Dewan (MKD) DPR, posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI kemudian digantikan oleh Ade Komarudin.
Belakangan Setya Novanto menggugat pasal soal permufakatan jahat serta penggunaan sadapan sebagai alat bukti ke Mahkamah Konstitusi (MK), yang kemudian sebagian telah dikabulkan MK. (ml/setkab.go.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »