Surya Paloh Ingatkan Bangsa Indonesia Patut Menjaga Paham Nasionalisme Kebangsaan

Surya Paloh Ingatkan Bangsa Indonesia Patut Menjaga Paham Nasionalisme Kebangsaan
Presiden Jokowi Undang Surya Paloh ke Istana. 
BENTENGSUMBAR.COM - Setelah kemarin melakukan makan siang bersama Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bertemu tokoh politik. Kali ini dengan Presiden Jokowi menjamu sarapan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Novembet 2016.

Seusai pertemuan kepada wartawan Presiden Jokowi menegaskan, bahwa penguatan kembali spirit kemajemukan, spirit pluralisme, saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi, saling menyayangi antar anak bangsa sangat diperlukan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Selain itu, dalam pertemuan dengan Surya Paloh, Presiden mengaku membicarakan masalah pemantapan kembali ideologi Pancasila oleh seluruh komponen bangsa.

“Bukan hanya pemerintah saja, tapi juga oleh pemuka masyarakat, pemuka agama, dan di dalamnya termasuk produk-produk yang dikeluarkan oleh DPR maupun kebijakan-kebijakan pemerintah harus bermuara kepada ideologi Pancasila,” kata Presiden.

Kemudian yang sangat penting, menurut Presiden, pemerintah bertekad dengan seluruh kekuatan untuk mencegah tumbuh kembangnya paham-paham radikalisme di Indonesia.

Meskipun melihat ada kemungkinan aktor-aktor politik bermain di balik aksi unjuk rasa pada 4 November lalu, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengisyaratkan adanya kemungkinan makar pada rencana aksi unjuk rasa pada 2 Desember mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sama sekali tidak khawatir.

“Ndaklah, kita kan produk demokrasi yang konstitusional. Saya biasa-biasa saja,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan soal kemungkinan adanya penjegalan terhadap posisinya, usai melakukan sarapan pagi bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi.

Menurut Presiden, pertemuannya dengan tokoh-tokoh politik, juga konsolidasi dengan TNI – Polri, tidak terkait dengan kekhawatiran sebagaimana yang ditanyakan wartawan. Namun, menurutnya, memang itu yang harus dilakukan dalam mengelola, memanege situasi agar masyarakat melihat, sehingga ada ketenangan di situ.

Presiden juga menegaskan, dirinya suda bertemu dengan pimpinan partai-partai pendukung pemerintah, baik dalam pertemuan yang dilakukan secara tertutup, maupun pertemuan yang dilakukan secara terbuka.

Sampai saat ini, Presiden mengaku belum ada rencana untuk mengevaluasi partai-partai pendukung pemerintah.

“Ngga ada, kita kan sudah bertemu semuanya, ada yang bertemu tertutup ada yang bertemu terbuka. Ngga ada,” tegasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, sebetulnya kalau makan siang, makan pagi sudah sering. Dengan Bung Surya Paloh juga ngga kehitung, hanya kan ngga diliput.

“Itu saja, dengan yang lain juga sama. Bukan sering, sering sekali, tapi tidak pernah diliput,” ujarnya.

Mengenai pertemuan dengan Megawati dan Surya Paloh yang dilakukan terbuka, menurut Presiden, karena sama-sama  ingin berbicara masalah tadi, masalah-masalah penguatan kembali spirit kebangsaan, masalah pemantapan kembali ideologi Pancasila, dan masalah yang berkaitan dengan radikalisme.

Sementara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku menjadi warga negara yang sangat bahagia karena diundang makan pagi oleh Presiden Jokowi. Ia menilai, pemikiran yang disampaikan oleh Presiden Jokowi itu sejalan dengan pemikirannya, bahkan mayoritas bangsa Indonesia.

Surya Paloh mengatakan, hari ini bangsa Indonesia sedang meniti kembali satu perjuangan ke depan, dan bagaimana bisa bersaing lebih kuat dengan bangsa-bangsa lain. Karena itu, hal yang tidak bisa ditawar-tawar diperlukan ketenangan, atau yang kita kenal dengan istilah stabilitas.

“Poin penting dari Presiden tadi betapa pentingnya stabilitas, dan saya merasa itu tidak bisa ditawar-tawar, bagaimana kehidupan yang harmoni di antara seluruh komponen bangsa mutlak harus hadir di tengah-tengah kehidupan kita,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Surya Paloh, bangsa Indonesia juga patut menjaga paham nasionalisme kebangsaan, karena tidak mungkin paham ini bisa terjaga dengan baik kalau ada pembiaran terhadap paham-paham radikalisme yang mengancam ideologi kebangsaan yang kita miliki.

Surya mengajak seluruh komponen bangsa, terutama para elit, ini penting sekali, karena yang dibutuhkan negara saat ini adalah keteladanan.

“Semangat keteladanan itu harus diberikan  dari waktu ke waktu, di mana saja, kapan saja, oleh para elit bangsa ini. Kalau ada keteladanan, di sana ada semangat pengorbanan, maka semangat dan sikap-sikap itu akan melahirkan negarawan-negarawan baru di Indonesia,” tutur Surya.  (ml/setkab.go.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »