![]() |
KH Muhammad Salamus Sholihin. |
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua PCNU Pesawaran, Lampung, KH Muhammad Salamus Sholihin, di Pesawaran, Kamis (3/11) menyayangkan penistaan agama Islam dilakukan pewarta dengan membuat berita tidak akurat bahkan bisa dikatakan bohong mengingat hal itu bertentangan dengan sejumlah ayat dalam Al-Qur'an.
"Menindaklanjuti berita yang beredar di sejumlah media di Lampung. PCNU Pesawaran membantah bahwa NU akan terlibat demo 4 November 2016 di Islamic Center," kata dia.
Pada beberapa media di Lampung, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pesawaran Haris Al Hamdani diberitakan jika MUI dan tokoh agama serta pihak kepolisian telah melakukan rapat koordinasi di Kalianda, Lampung Selatan. Berdasarkan koordinasi itu, diketahui jika tidak ada umat Islam dari Lampung Selatan dan Pesawaran yang ikut demo di Jakarta.
Tapi, kata Haris dalam berita itu, ada beberapa ormas Islam yang akan melakukan aksi solidaritas di areal Masjid Agung Islamic Center Pesawaran, salah satunya Nahdlatul Ulama (NU). Total jumlah peserta akan melakukan aksi sekitar 200 orang.
"Mendapat berita itu, saya langsung menghubungi Ketua MUI Pesawaran dan menegaskan tidak ada pernyataan disampaikan sebagaimana dipublikasikan sejumlah media tersebut," ujar Kiai Sholihin lagi.
Ia lantas mengingatkan, pewarta yang beragama Islam untuk memahami dengan sungguh QS Al Hujuraat [49] ayat 6: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Termasuk jangan menistakan QS An Nuur [24] ayat 15: "(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar."
"Kami segera melayangkan surat ke beberapa media dimaksud yang telah meloloskan berita bohong tersebut selain akan memanggil kepada pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan berita bohong tersebut," kata dia menegaskan.
PCNU Pesawaran, imbuh Kiai Sholihin, melarang jajaran badan otonom dan lembaga melakukan demo sesuai arahan PBNU. Apabila ada yang mengatasnamakan NU pesawaran, maka pihaknya akan bertindak sesuai aturan yang ada.
"Saya sendiri tidak pernah bicara apa-apa kok. Tahu-tahu dapat informasi adanya pernyataan saya menyatakan NU akan ikut demo. Bahwa memang kemarin ada wartawan bertanya ada yang berangkat tidak dari Lampung. Saya jawab tidak sebagaimana hasil koordinasi pihak kepolisian. Berkaitan dengan adanya rencana demo di Islamic Center, ceritanya akan ada demontrasi dari ormas Islam, tapi bukan dari NU," ujar Haris Al Hamdani saat dikonfirmasi.
Ketua PC GP Ansor Pesawaran Jazuli Ahmad menegaskan berita ditulis yang menyampaikan pernyataan Haris tidak benar. "Tidak benar itu. Tidak ada seperti itu. Kami sudah melakukan klarifikasi kepada sejumlah pihak, terhadap PCNU bahkan kepada salah satu ormas yang akan melakukan demo dan mereka bilang tidak demo," katanya. (Sumber: nu.or.id)
"Menindaklanjuti berita yang beredar di sejumlah media di Lampung. PCNU Pesawaran membantah bahwa NU akan terlibat demo 4 November 2016 di Islamic Center," kata dia.
Pada beberapa media di Lampung, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pesawaran Haris Al Hamdani diberitakan jika MUI dan tokoh agama serta pihak kepolisian telah melakukan rapat koordinasi di Kalianda, Lampung Selatan. Berdasarkan koordinasi itu, diketahui jika tidak ada umat Islam dari Lampung Selatan dan Pesawaran yang ikut demo di Jakarta.
Tapi, kata Haris dalam berita itu, ada beberapa ormas Islam yang akan melakukan aksi solidaritas di areal Masjid Agung Islamic Center Pesawaran, salah satunya Nahdlatul Ulama (NU). Total jumlah peserta akan melakukan aksi sekitar 200 orang.
"Mendapat berita itu, saya langsung menghubungi Ketua MUI Pesawaran dan menegaskan tidak ada pernyataan disampaikan sebagaimana dipublikasikan sejumlah media tersebut," ujar Kiai Sholihin lagi.
Ia lantas mengingatkan, pewarta yang beragama Islam untuk memahami dengan sungguh QS Al Hujuraat [49] ayat 6: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Termasuk jangan menistakan QS An Nuur [24] ayat 15: "(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar."
"Kami segera melayangkan surat ke beberapa media dimaksud yang telah meloloskan berita bohong tersebut selain akan memanggil kepada pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan berita bohong tersebut," kata dia menegaskan.
PCNU Pesawaran, imbuh Kiai Sholihin, melarang jajaran badan otonom dan lembaga melakukan demo sesuai arahan PBNU. Apabila ada yang mengatasnamakan NU pesawaran, maka pihaknya akan bertindak sesuai aturan yang ada.
"Saya sendiri tidak pernah bicara apa-apa kok. Tahu-tahu dapat informasi adanya pernyataan saya menyatakan NU akan ikut demo. Bahwa memang kemarin ada wartawan bertanya ada yang berangkat tidak dari Lampung. Saya jawab tidak sebagaimana hasil koordinasi pihak kepolisian. Berkaitan dengan adanya rencana demo di Islamic Center, ceritanya akan ada demontrasi dari ormas Islam, tapi bukan dari NU," ujar Haris Al Hamdani saat dikonfirmasi.
Ketua PC GP Ansor Pesawaran Jazuli Ahmad menegaskan berita ditulis yang menyampaikan pernyataan Haris tidak benar. "Tidak benar itu. Tidak ada seperti itu. Kami sudah melakukan klarifikasi kepada sejumlah pihak, terhadap PCNU bahkan kepada salah satu ormas yang akan melakukan demo dan mereka bilang tidak demo," katanya. (Sumber: nu.or.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »