Ummat Islam Demo Ahok, Presiden Jokowi Tetap Beraktivitas dan Tinjau Pembangunan Proyek Infrastruktur Bandara

Ummat Islam Demo Ahok, Presiden Jokowi Tetap Beraktivitas dan Tinjau Pembangunan Proyek Infrastruktur Bandara
Presiden Jokowi Tinjau Proyek Infrastruktur Bandara. 
BENTENGSUMBAR.COM – Meskipun sejumlah elemen ummat Islam mendemo Ahok di sejumlah wilayah ibukota Jakarta pada Jumat (4/11) ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap melaksanakan aktivitas sebagaimana biasa dilakukan.

Pagi tadi, Presiden Joko Widodo menerima Menteri Sekretaris Negara Pratikno (Mensesneg) dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung untuk menerima laporan dari keduanya. Setelah itu, Presiden memanggil Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk menerima laporan perkembangan proyek pembangunan kereta bandara Soekarno-Hatta.

Usai menerima laporan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perhubungan langsung bergegas meninjau proyek pembangunan tersebut.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin menjelaskan, peninjauan proyek infrastruktur pembangunan bandara itu telah direncanakan jauh hari sebelumnya.

“Sudah menjadi kebiasan Presiden untuk meninjau suatu proyek pembangunan infrastruktur beberapa kali. Proyek Tol Trans-Sumatera misalnya, Presiden sudah enam kali mengecek progres di lapangan,” kata Bey.

Setibanya di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Nurul Barkah sebelum meninjau pembangunan infrastruktur di kawasan bandara.

Meskipun masih terdapat sejumlah masalah kecil mengenai pembebasan lahan sekuas 800 meter, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta akan sudah digunakan masyarakat luas pada kira-kira bulan Juni atau Juli 2017.

“Ya ini sesuai dengan progres, kereta dari kota (Stasiun Manggarai) menuju ke Bandara ini saya kira akan tepat waktu selesainya sesuai yang saya sampaikan pada awal 2015 yang lalu. Selesai kira-kira bulan Juni atau Juli 2017. Kalau lihat ‘progress‘-nya saya kira memang tidak perlu dikhawatirkan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan saat turun ke lapangan untuk mengawasi langsung jalannya pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Jumat (4/11) siang.

Soal hambatan pembebasan lahan, Presiden Jokowi meyakini permasalahan tersebut akan dapat diselesaikan pada akhir tahun ini. “Saya kira tidak ada masalah. Rampung Desember, insha Allah,” ujarnya.

Jika kereta bandara yang menghubungkan Stasiun Manggarai dengan Bandara Soekarno-Hatta itu nanti beroperasi, Presiden berharap dapat mengurangi kemacetan akibat tingginya mobilitas penduduk menuju bandara.

Ia menyebutkan, kereta bandara tersebut nantinya juga akan terhubung dengan moda people mover sehingga calon penumpang dapat dengan mudah menuju dari satu terminal ke terminal lainnya.

“Nanti kurang lebih 30 persen arus dari kota menuju ke Bandara, dari Bandara menuju ke kota itu bisa diangkut oleh kereta bandara ini sehingga akan mengurangi kemacetan yang banyak nanti. Kemudian, disambung nanti dengan ‘people mover‘ yang dari terminal ke terminal,” kata Presiden.

Setelah memberikan keterangan, Presiden beserta rombongan bertolak menuju salah satu lokasi di lahan yang telah dibebaskan pemerintah guna keperluan pembangunan proyek kereta bandara. Presiden Jokowi akan memastikan sendiri apakah pembebasan lahan memang benar-benar telah diselesaikan dengan bertemu langsung pemilik tanah tersebut. Adapun lokasi tersebut tepatnya terletak di Jalan Pembangunan I, Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

“Tanah ini tadinya belum selesai (pembebasan lahan), tetapi sekarang sudah rampung. Tadi pemiliknya sudah salaman, berarti sudah rampung. Saya hanya ingin memastikan itu saja. Karena ini targetnya Desember sudah harus rampung,” ucap Presiden.

Seusai meninjau pembangunan pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau hanggar 4 Garuda Maintenance Facility (GMF), Garuda City Centre, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (4/11) sore. Hanggar 4 GMF yang dibangun di area seluas 66.940 meter persegi dan diresmikan tahun 2015 itu  telah memiliki pendapatan sebesar kira-kira Rp 5 triliun.

Presiden Jokosi menyatakan akan terus mengembangkan industri pesawat terbang dan perawatannya, tak hanya di wilayah Barat, tapi juga di wilayah Timur Indonesia. “Kita selalu ingin menaikkan grade dari nomor sekian ke sekian. Sekarang sudah nomor 17 sedunia, sangat bagus sekali. Ini akan terus dibesarkan tapi tidak hanya di sini, tapi juga di Batam dan kemungkinan juga di Biak,” ungkap Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga membanggakan pelajar-pelajar SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan insinyur teknik dalam negeri yang mampu bersaing di fasilitas perawatan pesawat terbang milik Garuda Indonesia itu.

“Ini mulai beroperasi Oktober 2015 dan sekarang GMF ini setahun sudah memiliki penjualan kira-kira Rp5 triliun. Ini kan sebuah kegiatan yang besar sekali. Dan hampir semuanya anak-anak SMK, insinyur tekniknya, semuanya dari dalam negeri,” puji Presiden.

Saat ini GMF merupakan salah satu pemegang market share terbesar di Indonesia untuk pengerjaan perawatan pesawat terbang. Pelanggan GMF tersebar di berbagai benua. Setidaknya ada 58 negara yang telah menjadi jaringan pelanggan GMF seperti Singapura, Malaysia, Belanda, Australia, Amerika, Afrika Selatan, Jepang dan lain-lain.

“Di sini bisa dikerjakan perawatan pesawat, mesinnya, dan juga pengecatan komponen. Semuanya bisa. Dan yang dikerjakan bukan hanya Garuda saja, hampir semua  airline ada semuanya, yang asing juga ada dilakukan pemeliharaan di sini,” ucap Presiden.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan tersebut antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi disambut oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan juga Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro. (Sumber: setkab.go.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »