![]() |
Mobil Brimob yang Dibakar Pendemo. |
BENTENGSUMBAR.COM – Dua unit kendaraan milik Brimob dibakar saat terjadi kericuhan di depan Istana Merdeka, sekira pukul 20.10 WIB. Kendaraan polisi yang terbakar itu berada di depan pintu utara Monas, Jumat, 4 November 2016.
Selain itu, beberapa demonstran ditangkap oleh polisi. Massa kemudian bergerak mundur ke arah Jalan Medan Merdeka Barat. Untuk meredam, polisi terus mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Kericuhan ini dipicu tuntutan massa agar Ahok ditangkap. Sebelumnya Kapolrii Jenderal Tito Karnavian menyatakan, pemeriksaan kasus Ahok akan diproses selama dua minggu.
Masih bertahannya massa di kawasan itu karena mereka ingin perwakilannya langsung diterima Presiden Joko Widodo. Kesediaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menerima mereka perwakilan demonstran belum membuatnya puas.
“Wahai kaum muslimin, apakah kalian siap bertahan?, Siap Kepung istana? Siap lengserkan Jokowi?,” teriak seorang orator dari mobil komando.
Teriakan itu disambut dengan jawaban, “Siap, rivolusi, resvolusi, kepung istana. Tangkap Ahok si penista Agama. Lengserkan Jokowi,” teriak massa.
Petugas mulai mendorong massa untuk membubarkan diri dengan menembakkan gas air mata. Aksi saling dorong tak bisa terhindarkan. Beberapa demonstran lantas melemparkan botol air mineral ke arah polisi.
Aksi aparat yang ingin membubarkan demonstran dengan gas air mata membuat massa semakin emosi, sehingga kerusuhan tidak terhindarkan. Mereka menyerang aparat dengan tongkat dan membakar dua mobil polisi yang berada di area demonstran.
Sebelumnya, demo Ahok 4 November berlangsung damai dan tertib. Sejak star dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka, korlap aksi berulangkali menyampaikan bahwa aksi ini merupakan aksi damai. Ia meminta agar massa tidak membuat keributan. (ml/tribunnews.com/poskotanews.com/pojoksatu.id)
Selain itu, beberapa demonstran ditangkap oleh polisi. Massa kemudian bergerak mundur ke arah Jalan Medan Merdeka Barat. Untuk meredam, polisi terus mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Kericuhan ini dipicu tuntutan massa agar Ahok ditangkap. Sebelumnya Kapolrii Jenderal Tito Karnavian menyatakan, pemeriksaan kasus Ahok akan diproses selama dua minggu.
Masih bertahannya massa di kawasan itu karena mereka ingin perwakilannya langsung diterima Presiden Joko Widodo. Kesediaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menerima mereka perwakilan demonstran belum membuatnya puas.
“Wahai kaum muslimin, apakah kalian siap bertahan?, Siap Kepung istana? Siap lengserkan Jokowi?,” teriak seorang orator dari mobil komando.
Teriakan itu disambut dengan jawaban, “Siap, rivolusi, resvolusi, kepung istana. Tangkap Ahok si penista Agama. Lengserkan Jokowi,” teriak massa.
Petugas mulai mendorong massa untuk membubarkan diri dengan menembakkan gas air mata. Aksi saling dorong tak bisa terhindarkan. Beberapa demonstran lantas melemparkan botol air mineral ke arah polisi.
Aksi aparat yang ingin membubarkan demonstran dengan gas air mata membuat massa semakin emosi, sehingga kerusuhan tidak terhindarkan. Mereka menyerang aparat dengan tongkat dan membakar dua mobil polisi yang berada di area demonstran.
Sebelumnya, demo Ahok 4 November berlangsung damai dan tertib. Sejak star dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka, korlap aksi berulangkali menyampaikan bahwa aksi ini merupakan aksi damai. Ia meminta agar massa tidak membuat keributan. (ml/tribunnews.com/poskotanews.com/pojoksatu.id)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »