Heboh, Anak Band Metal Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung di ILC

Heboh, Anak Band Metal Tanggapi Pernyataan Rocky Gerung di ILC
BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC), Karni Ilyas mengaku sengaja mengundang pengajar di Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung setelah membaca tulisannya yang mengkritik pemerintah dengan lembut. Namun, penampilan Rocky di ILC pada Selasa 17 Januari 2017 lam, membuat Karni Ilyas kaget.

“Ternyata lebih keras dari tulisannya,” kata Karni dengan gaya khasnya dalam acara yang bertema Hoax tersebut.

Menanggapi isu hoax akhir-akhir ini, Rocky menyatakan pemerintah bisa menjadi sumber hoax. Dia mengritisi Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa buku Jokowi Undercover tidak ilmiah. Padahal, buku tersebut belum dibahas secara ilmiah. 

“Yang menentukan buku itu ilmiah atau tidak adalah akademisi,” katanya. Sementara, buku itu belum pernah dan dilarang dibahas di kampus.

Achmad Rizky Edward Siahaan atau Kiki seorang anak Band Metal yang tinggal di Tangerang menanggapi lima pernyataan yang seorang dosen filsafat, Rocky Gerung diklaimnya ilmiah. 

Berikut tanggapan Kiki atas pernyataan Rocky Gerung:

1. Rezim ini sedang panik

“Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebenarnya.”

Tanggapan:
1. Menurut Rocky Gerung tercium kepanikan di rezim ini, kepanikan itu ada diwilayah rezim itu sendiri atau pada rakyat? Rakyat yang pro rezim atau yang anti rezim seperti sikap-sikap politik anda selama ini? Apakah setiap kepanikan di wilayah rezim akan selalu berdampak krisis seperti yang anda nyatakan? Atau kalau di wilayah rakyat yang anti rezim justru tidak menimbulkan kepanikan? .

2. Presiden menyebar hoax

“Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, ‘Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah’. Saya anggap itu hoax,” kata Rocky disambut tawa sebagian peserta ILC.

“Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin secaman simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, ‘kata Pak Tito. Kapolri’ Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor ITB itu?,” kembali peserta ILC tertawa.

“Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” tegas Rocky disambut tepuk tangan.

Menurutnya, yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya.

Tanggapan :
2. Pernyataan seorang presiden dengan beberapa staf ahli yang terpilih dan kompeten, tentu cukup menjadi dasar untuk mengeluarkan statment tidak ilmiah, biasanya penasehat kepresidenan pun berasal dari kalangan akademisi, Jadi bukan hal yang pasti seperti yang anda nyatakan. Kalau cuma perkara buku tanya ke orang yang bukan pada disiplinnya, padahal disekeliling presiden banyak para ahli. Tapi mungkin kalau kebutuhan Rocky Gerung hanya memantik tawa peserta ILC yang hadir tentu kita harus melakukan pemakluman, Minimal dosen bisa jadi perhatian audience. Jadi kalau anda menganggap yang dilakukan pak Jokowi sebagai hoax dalam hal definisi, tentu anda yang membangun logika sofistik membangun premis-premis dengan premis-premis invalid.

Apabila sebuah buku yang layak menentukan ilmiah atau tidaknya hanya kampus, bukankah berarti kampus menjadi sebuah lembaga peneliti yang intrumentnya lebih hebat dari rezim yang dalam hal ini negara?, Padahal anda di beberapa pernyataan lain menyatakan kampus telah kehilangan nalar kritisnya dengan masuknya produk-produk dogma agama.

3. Rezim yang mengendalikan kebenaran artinya ada kebohongan yang disembunyikan

“Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan,” kata Rocky setelah membahas Presiden menyebar hoax.

Tanggapan :
3. Anda mengatakan bahwa rezim telah mengendalikan kebenaran dengan cara kebohongan yang disembunyikan, ini artinya kebenaran bisa terkendali dan hadir dengan menyembunyikan kebohongan (invaliditas). Bagaimana caranya sebuah tatanan valid, disusun dengan merawat secara sembunyi-sembunyi hal-hal yang invalid, ini jelas paradoks total om.

4. Pembuat hoax terbaik adalah penguasa

“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah. Tapi itu faktanya. Hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” kembali tepuk tangan meriah mengiringi pernyataan Rocky.

Tanggapan :
4.Memiliki alat dan fasilitas itu ibarat pisau atau senjata, tidak semua orang yang memiliki fasilitas senjata pasti pembunuh dan penghancur, justru agar tidak terjadi kehancuran dibutuhkan pertahanan dalam bentuk fasilitas-fasilitas yang anda khawatirkan itu, menurut anda bahwa pembuat hoax terbaik adalah penguasa, sepanjang sejarah pembuat hoax itu orang-orang di sisi penguasa, jadi bisa saja anda adalah orang yang bakal ada disisi calon penguasa dalam tingkatan gubernur, artinya anda lebih mampu dari calon penguasa itu sendiri yang sekarang lagi proses treatment anda mungkin.

Secara potensi hoax penguasa lebih besar dan lebih mampu, tentu saja, yang bekas rezim malah lebih mampu melakukan seperti yang anda katakan sebagai pembuat hoax, sehingga calon gubernur yang sedang anda usung bukan kecil potensinya, apalagi anda seorang yang menguasai dialektika, tentu potensinya jauh lebih besar.

5. Contoh Hoax Ahok

“Saya kasih contoh cepat-cepat bagaimana statistik berbohong. Kemarin di dalam debat Pilgub DKI, Pak Ahok bilang begini, saya baca tadi di media, ‘Jakarta human development index-nya tertinggi se-Indonesia. 2 tahun berturut-turut.’ Oleh karena itu dia dapat award empat kali. Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adalah hoax. Karena nggak ada gunanya menyebut itu karena sejak 10 tahun lalu, 15 tahun lalu, Jakarta selalu di atas memang. Karena ibukota. Dengan APBN (APBD, red) 27 triliun,” kata Rocky juga disambut tepuk tangan.

Tanggapan ;
5.Anda memberikan contoh hoax dari sesuatu yang ada datanya, apakah hoax yang anda fahami sudah bergeser maknanya?, Sehingga data yang valid akan menjadi layak disebut hoax saat bersentuhan dengan dunia politik. Kalau begitu bisa juga kita bangun analogi, bahwa anda adalah dosen filsafat di kampus ternama di ibu kota, ketika anda terjun ke dunia politik, sikap-sikap anda dan cara pandang anda langsung tidak filosofis, saya mencoba membangun turunan analogi dari pendekatan anda tentang hoax di point kelima ini, mungkin definisi anda lebih ilmiah, saya hanya mencoba menafsirkan dengan contohnya. 

Achmad Rizky Siahaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »