BENTENGSUMBAR.COM - Sejumlah pihak dari kubu Partai Demokrat (PD) menuding Adian Napitupulu berada dibalik demonstrasi 500-an mahasiswa di depan kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (6/2). Menjawab tudingan itu, Adian Napitupulu membantah.
Tudingan kepada Adian dipicu mobil Nissan Terrano yang membawa nasi bungkus untuk para demonstran itu. Kader PD seperti Jubir Imelda Sari menuduh mobil bernomor polisi B 2124 ZO itu adalah milik Adian.
"Mobil saya juga Terrano tapi plat mobil saya bukan B 2124 ZO. Plat mobil saya plat Solo yaitu AD 1 AN," kata Adian, Selasa, 7 Februari 2017.
Dia menyarankan, pihak SBY tidak perlu buang waktu mencari siapa pemilik mobil, siapa yang memasak nasi, siapa yang membungkusnya. "Karena mengirimkan nasi untuk aksi yang tidak bertujuan makar bukanlah kejahatan," ujarnya.
Adian juga menjawab tudingan pihak SBY bahwa para mahasiswa pendemo adalah yang mengikuti acara jambore baru dilakukan di Bogor, Jawa Barat, di mana Adian hadir di sana. Menjawab itu, Adian mengakui dirinya datang ke acara itu bersama isterinya. Layaknya pembicara lain, Adian merasa tak ada yang aneh dengan kedatangannya.
Yang jelas, dia mengaku tidak berbicara sepatah katapun dan hanya bertemu dengan mahasiswa dari beberapa daerah yang ingin menyampaikan masalah-masalah di daerahnya. Baginya, sebagai bagian dari tugasnya sebagai anggota DPR, hal itu wajar dilakukan.
Di situ, dirinya bertemu dengan banyak aktivis 98 lain yang berasal dari partai yang berbeda-beda. Bahkan ada yang bila dirinya tak salah, pernah menjabat sebagai pengurus di Partai Demokrat.
"Benar panitia meminta saya untuk menjadi pembicara mewakili aktivis 98. Tapi saya menolak karena sudah ada sekitar 4 aktivis 98 yang menjadi Pembicara di Forum Jambore itu," ujarnya.
"Saat saya datang, masih banyak peserta yang antri makanan dari dapur umum. Dan saat itu terdengar teriakan 'bubarkan panitia'. Mendengar itu saya tertawa karena itulah gaya orisinil Mahasiswa, mungkin juga gaya saya 20-an tahun lalu," tambahnya.
Lebih jauh, Adian mengaku dirinya malas menanggapi banyak hal yang kini diedarkan di media sosial menyangkut isu tersebut. "Tapi saya putuskan untuk tidak berlebihan agar jelas bahwa saya, Adian Napitupulu berbeda dengan SBY," tegasnya.
Tanggapan Antasari Azhar
Antasari Azhar membenarkan hadir dalam acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur, Jakarta Timur. Saat itu Antasari sempat memberikan ceramah dalam suatu sesi acara.
"Betul, saya hadir sebagai pembicara karena diundang panitia," kata Antasari ketika dikonfirmasi, Selasa, 7 Februari 2017.
Namun, setelah memberikan ceramah itu, Antasari mengaku langsung pulang dan tidak tahu agenda selanjutnya. Antasari juga mengaku tidak tahu apabila kemudian ada demonstrasi di depan rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta Selatan, setelah acara itu atau pada Senin, 6 Februari, kemarin.
"Setelah itu, apa agenda mahasiswa tidak dibahas dalam sesi saya sebagai pembicara. Saya langsung pulang," ucapnya.
"Namun, jika ada pihak yang kemudian menuduh saya sebagai provokator, kemudian mahasiswa demo di depan kediaman mantan presiden, saya siap menghadapi. Mereka jual, saya beli," kata Antasari tegas.
Ia pun meminta mereka yang menuduhnya sebagai provokator membuktikan materi ceramahnya yang menyinggung hal itu. Apabila tidak ada bukti, Antasari akan menuntut balik.
"Saya minta mereka buktikan hubungan materi ceramah saya dengan gerakan demo tersebut. Jika tidak, hak saya untuk tuntutan balik. Publik juga harus diberi info yang benar," kata Antasari.
Sebelumnya, panitia Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia menggelar konferensi pers untuk menanggapi penggerudukan ini. Mereka menjelaskan, ini bermula dari datangnya Antasari Azhar di lokasi jambore di Cibubur pada Minggu (5/2).
"Pada malam kedua, itu pure acara mahasiswa. Ada tamu yang tak diduga, yaitu Antasari Azhar. Dia menjelaskan bagaimana kronologi dia menjadi Ketua KPK, menjelaskan ada indikasi kriminalisasi. Karena waktu beliau bekerja keras, luar biasa, beliau bilang banyak menjebloskan orang dekat penguasa ketika itu," kata Ketua Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, dalam konferensi pers di kampus STMIK Raharja, Jl Jenderal Sudirman, Tangerang, Selasa, 7 Februari 2017.
Dari pemaparan Antasari itu, mahasiswa lantas menggelar sidang pleno. Mereka bersidang sampai pagi membahas salah satu pemaparan Antasari mengenai banyaknya kasus korupsi yang pengusutannya belum tuntas. Disimpulkan dari sidang panel itu, para mahasiswa ingin agar kasus korupsi di masa lalu dan saat ini diusut tuntas. Dari situlah mahasiswa memutuskan untuk melakukan aksi sosialisasi.
"Kita ingin kasus korupsi di rezim sebelumnya dan rezim ini diusut tuntas. Lalu timbul perdebatan panjang bagaimana cara kita melakukan sosialisasi tentang hasil pertemuan ini. Ke mana arah kita melakukan sosialisasi. Kesepakatan secara keseluruhan, kita bagikan selebaran di dua titik, Kuningan dan DPR," kata Septian.
Septian mengatakan aksi itu murni inisiatif dari mahasiswa. Antasari tidak ikut campur.
"(Lokasi itu) hasil kesepakatan dari kawan-kawan," sambungnya.
Di tempat terpisah, ketika memberikan pidato politik dalam dies natalis Partai Demokrat di JCC, Senayan, SBY menyebut penggerudukan di rumahnya itu berawal dari provokasi di kawasan Cibubur. "Yang paling baru, kemarin. Yesterday. Rumah saya di Kuningan digeruduk massa yang konon sudah diprovokasi dan diagitasi di kawasan Pramuka Cibubur," kata SBY. (beritasatu/detik)
Tudingan kepada Adian dipicu mobil Nissan Terrano yang membawa nasi bungkus untuk para demonstran itu. Kader PD seperti Jubir Imelda Sari menuduh mobil bernomor polisi B 2124 ZO itu adalah milik Adian.
"Mobil saya juga Terrano tapi plat mobil saya bukan B 2124 ZO. Plat mobil saya plat Solo yaitu AD 1 AN," kata Adian, Selasa, 7 Februari 2017.
Dia menyarankan, pihak SBY tidak perlu buang waktu mencari siapa pemilik mobil, siapa yang memasak nasi, siapa yang membungkusnya. "Karena mengirimkan nasi untuk aksi yang tidak bertujuan makar bukanlah kejahatan," ujarnya.
Adian juga menjawab tudingan pihak SBY bahwa para mahasiswa pendemo adalah yang mengikuti acara jambore baru dilakukan di Bogor, Jawa Barat, di mana Adian hadir di sana. Menjawab itu, Adian mengakui dirinya datang ke acara itu bersama isterinya. Layaknya pembicara lain, Adian merasa tak ada yang aneh dengan kedatangannya.
Yang jelas, dia mengaku tidak berbicara sepatah katapun dan hanya bertemu dengan mahasiswa dari beberapa daerah yang ingin menyampaikan masalah-masalah di daerahnya. Baginya, sebagai bagian dari tugasnya sebagai anggota DPR, hal itu wajar dilakukan.
Di situ, dirinya bertemu dengan banyak aktivis 98 lain yang berasal dari partai yang berbeda-beda. Bahkan ada yang bila dirinya tak salah, pernah menjabat sebagai pengurus di Partai Demokrat.
"Benar panitia meminta saya untuk menjadi pembicara mewakili aktivis 98. Tapi saya menolak karena sudah ada sekitar 4 aktivis 98 yang menjadi Pembicara di Forum Jambore itu," ujarnya.
"Saat saya datang, masih banyak peserta yang antri makanan dari dapur umum. Dan saat itu terdengar teriakan 'bubarkan panitia'. Mendengar itu saya tertawa karena itulah gaya orisinil Mahasiswa, mungkin juga gaya saya 20-an tahun lalu," tambahnya.
Lebih jauh, Adian mengaku dirinya malas menanggapi banyak hal yang kini diedarkan di media sosial menyangkut isu tersebut. "Tapi saya putuskan untuk tidak berlebihan agar jelas bahwa saya, Adian Napitupulu berbeda dengan SBY," tegasnya.
Tanggapan Antasari Azhar
Antasari Azhar membenarkan hadir dalam acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur, Jakarta Timur. Saat itu Antasari sempat memberikan ceramah dalam suatu sesi acara.
"Betul, saya hadir sebagai pembicara karena diundang panitia," kata Antasari ketika dikonfirmasi, Selasa, 7 Februari 2017.
Namun, setelah memberikan ceramah itu, Antasari mengaku langsung pulang dan tidak tahu agenda selanjutnya. Antasari juga mengaku tidak tahu apabila kemudian ada demonstrasi di depan rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta Selatan, setelah acara itu atau pada Senin, 6 Februari, kemarin.
"Setelah itu, apa agenda mahasiswa tidak dibahas dalam sesi saya sebagai pembicara. Saya langsung pulang," ucapnya.
"Namun, jika ada pihak yang kemudian menuduh saya sebagai provokator, kemudian mahasiswa demo di depan kediaman mantan presiden, saya siap menghadapi. Mereka jual, saya beli," kata Antasari tegas.
Ia pun meminta mereka yang menuduhnya sebagai provokator membuktikan materi ceramahnya yang menyinggung hal itu. Apabila tidak ada bukti, Antasari akan menuntut balik.
"Saya minta mereka buktikan hubungan materi ceramah saya dengan gerakan demo tersebut. Jika tidak, hak saya untuk tuntutan balik. Publik juga harus diberi info yang benar," kata Antasari.
Sebelumnya, panitia Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia menggelar konferensi pers untuk menanggapi penggerudukan ini. Mereka menjelaskan, ini bermula dari datangnya Antasari Azhar di lokasi jambore di Cibubur pada Minggu (5/2).
"Pada malam kedua, itu pure acara mahasiswa. Ada tamu yang tak diduga, yaitu Antasari Azhar. Dia menjelaskan bagaimana kronologi dia menjadi Ketua KPK, menjelaskan ada indikasi kriminalisasi. Karena waktu beliau bekerja keras, luar biasa, beliau bilang banyak menjebloskan orang dekat penguasa ketika itu," kata Ketua Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, dalam konferensi pers di kampus STMIK Raharja, Jl Jenderal Sudirman, Tangerang, Selasa, 7 Februari 2017.
Dari pemaparan Antasari itu, mahasiswa lantas menggelar sidang pleno. Mereka bersidang sampai pagi membahas salah satu pemaparan Antasari mengenai banyaknya kasus korupsi yang pengusutannya belum tuntas. Disimpulkan dari sidang panel itu, para mahasiswa ingin agar kasus korupsi di masa lalu dan saat ini diusut tuntas. Dari situlah mahasiswa memutuskan untuk melakukan aksi sosialisasi.
"Kita ingin kasus korupsi di rezim sebelumnya dan rezim ini diusut tuntas. Lalu timbul perdebatan panjang bagaimana cara kita melakukan sosialisasi tentang hasil pertemuan ini. Ke mana arah kita melakukan sosialisasi. Kesepakatan secara keseluruhan, kita bagikan selebaran di dua titik, Kuningan dan DPR," kata Septian.
Septian mengatakan aksi itu murni inisiatif dari mahasiswa. Antasari tidak ikut campur.
"(Lokasi itu) hasil kesepakatan dari kawan-kawan," sambungnya.
Di tempat terpisah, ketika memberikan pidato politik dalam dies natalis Partai Demokrat di JCC, Senayan, SBY menyebut penggerudukan di rumahnya itu berawal dari provokasi di kawasan Cibubur. "Yang paling baru, kemarin. Yesterday. Rumah saya di Kuningan digeruduk massa yang konon sudah diprovokasi dan diagitasi di kawasan Pramuka Cibubur," kata SBY. (beritasatu/detik)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »