Ternyata, Raja Salman Keliling Asia untuk Berjualan Saham Saudi Aramco

Ternyata, Raja Salman Keliling Asia Untuk Berjualan Saham Saudi Aramco
BENTENGSUMBAR.COM - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, sudah memulai tur Asia sejak pekan lalu. Sang raja akan mendatangi beberapa negara demi meningkatkan hubungan baik dan investasi.

Salah satu tawaran yang akan dibawa Raja Salman adalah rencana penjualan saham Saudi Aramco melalui initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana.

Penawaran saham perdana dari perusahaan minyak ini akan menjadi initial public offering (IPO) terbesar dan memecahkan rekor baru mengalahkan Alibaba. Untuk diketahui, Alibaba melepas saham pada tahun 2014. 

Aksi korporasi ini menjadi IPO terbesar dalam sejarah pasalnya dana yang dihimpun mencapai US$ 25 miliar. Sampai saat ini aksi IPO Alibaba tersebut merupakan pelepasan saham dengan nilai terbesar di dunia.

Saudi Aramco adalah perusahaan migas raksasa yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Kerajaan Arab Saudi. Negara Timur Tengah yang memulai reformasi ekonomi sejak 2 tahun lalu itu akan menawarkan saham Saudi Aramco ke Malaysia, Indonesia, Jepang, hingga China.

Rombongan Raja Salman akan membawa rombongan sebanyak 1.500 orang termasuk di dalamnya 10 menteri.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin, 27 Februari 2017, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih bersama direksi Saudi Aramco juga ikut dalam rombongan tersebut.

Arab Saudi berharap para investor dari Asia bisa ambil bagian dalam penjualan 5% saham Saudi Aramco yang akan dilangsungkan 2018 mendatang dengan target pengumpulan dana sekitar US$ 100 miliar dengan estimasi nilai Saudi Aramco mencapai US$ 2 triliun.

Untuk keperluan penjualan saham tersebut, Saudi Aramco sudah meminta bantuan dari penasihat keuangan yang masih ada hubungan dengan China.

Arab Saudi juga berharap investor China bisa membantu negaranya mengurangi ketergantungan ekonomi dari industri minyak. Hal ini merupakan salah satu poin reformasi Arab Saudi yang mulai mendiversifikasi usahanya ke sektor lain selain minyak.

Kerajaan Arab Saudi sudah menandatangani 15 perjanjian kerja sama dengan China, mulai dari pembangunan perumahan hingga proyek air bersih dan kilang minyak pasca kunjungan Pangeran Mohammed bin Salman yang mendorong reformasi ekonomi.

Arab Saudi juga sudah menggaet SoftBank Group dari Jepang untuk membentuk perusahaan penyedia modal ke sektor teknologi dengan modal awal US$ 45 miliar (Rp 600 triliun).

Negara di Timur Tengah itu juga berniat memperkuat posisinya sebagai eksportir minyak terbesar ke negara-negara Asia.

Selain menawarkan saham Saudi Aramco, para pejabat dari pemerintahan Arab Saudi juga sedang mengincar bank-bank di Asia agar mau berinvestasi di Arab Saudi untuk mengembangkan industri non minyak. 

Hal tersebut sebagai usaha dari negara yang merupakan pengekspor minyak mentah terbesar tersebut mengurangi ketergantungan dari pendapatan minyak.

Pada Agustus lalu, Arab Saudi telah menandatangani 15 perjanjian awal dengan China untuk membangun proyek perumahan dan juga proyek air. Hal tersebut merupakan salah satu langkah reformasi ekonomi yang dilakukan Arab Saudi. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, Raja Salman dan rombongannya akan berkunjung ke Jakarta dan Bali dalam rangka investasinya di Indonesia.

"Kalau itu (Raja Salman) lebih karena investasi mereka ke sini," kata Darmin di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.

Menurut Darmin, Arab Saudi berencana membangun kilang minyak dan pabrik petrokimia di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan juga, investor Arab Saudi kepincut sektor lain untuk kegiatan penanaman modalnya di Indonesia. 

"Mereka itu kan akan bangun kilang dan petrokimia. Tapi mungkin juga yang lain. Jadi ini urusan investasi," ujarnya. 

Editor: Zys. Malin Sampono
Sumber: detik/liputan6

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »