![]() |
Emzalmi Zaini mendaftar ke Partai NasDem, diterima langsung oleh Ketua DPW NasDem Sumatera Barat H Syamsu Rahim, Senin, 5 Mei 2017. |
HAWA panas mulai terasa menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang 2018. Apatah lagi, Emzalmi Zaini sudah menyatakan diri maju sebagai Calon Walikota (Cawako) Padang. Ini dibuktikannya dengan mendaftarkan diri ke Partai NasDem pada Senin, 15 Mei 2017.
Hanya baru sebetas mendaftarkan diri ke Partai NasDem, kancah perpolitikan Kota Padang langsung heboh. Bahkan, di media sosial, ada pihak-pihak yang mulai melakukan pembunuhan karakter, tak hanya kepada Emzalmi, tetapi juga kepada Partai NasDem.
Pembunuhan karakter kepada Emzalmi dilakukan merujuk kepada usia Anak Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji tersebut. Emzalmi dianggap sudah terlalu tua untuk maju sebagai Cawako Padang. Mereka menghendaki Emzalmi tidak usah maju, cukup beristirahat saja di usia senja, sembari mengurus cucu di rumah.
Mereka juga menyenggol Partai NasDem yang mereka tuding sebagai partai pengusung penista agama, yaitu Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Dan mereka pun mengkampanyekan, "Emzalmi didukung partai pengusung penista agama, sehingga tidak layak untuk didukung dan dipilih." Agaknya, kampanye mereka ini akan semakin massif sampai pelaksanaan Pilkada Kota Padang yang diperkirakan akan digelar Juni 2018.
Bagi penulis, mereka melakukan kampanye semacam itu kepada sosok Emzalmi Zaini, tidak lebih dari rasa ketakutan mereka jika Emzalmi benar-benar maju dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang. Sebab, jika Emzalmi maju, alamat perjuangan mereka mempertahankan Kepala Daerah yang mereka dukung akan berat terasa.
Apatah lagi, Emzalmi merupakan satu-satunya sosok yang selama ini dianggap mampu mengalahkan "tuan" mereka di Pilkada Padang. Calon lain yang kini mulai bermunculan, bagi mereka tidak memiliki kekuatan dan modal seperti Emzalmi.
Ya, kekuatan Emzalmi Zaini sebagai putra asli daerah Kota Padang terletak pada kecintaan Anak Nagari kepadanya. Tak hanya itu, Emzalmi juga sangat dekat dengan berbagai kalangan dan hampir tidak pernah terdengar bergesekan dengan kalangan mana pun, baik secara politis dan lainnya. Dan ini adalah modal utama bagi Emzalmi.
Selain itu, Emzalmi adalah sosok birokrat sejati yang sarat pengalaman. Karirnya boleh dikatakan sebagian besar dihabiskan di Pemerintahan Kota Padang. Jabatan terakhir yang diembannya sebelum terjun ke dunia politik mendampingi Mahyeldi sebagai Wakil Walikota Padang adalah Sekretaris Daerah Kota Padang.
Emzalmi memiliki ikatan bathin yang kuat dengan sebagian besar Aparatur Sipil Negera (ASN) Pemko Padang. Emzalmi dekat dengan mereka dan mereka menganggap Emzalmi tak hanya sebagai kakak, tetapi juga orang tua yang selama ini membina karir mereka. Bahkan sampai saat ini, pembinaan dengan "ilmu" yang selalu diberikan Emzalmi selalu mereka rasakan. Dan ini tentunya sangat menakutkan bagi lawan politiknya.
Selama berkarir di birokrasi sampai saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Walikota Padang, Emzalmi belum pernah terdengar terlibat kasus hukum, apalagi korupsi. Emzalmi dianggap sosok pejabat yang bersih, dan selalu taat aturan. Bekerja sesuai dengan aturan, tidak pernah neko-neko dan merepotkan anak buahnya.
Makanya, jika Emzalmi Zaini maju sebagai Cawako Padang, amat beratlah mereka rasakan perjuangan yang akan dihadang didepan untuk mempertahankan "tuan" mereka di kursi empuk kekuasaan saat ini. Untuk itu, pembunuhan karakter mesti dimulai, pertama-tama mereka mempermasalahkan faktor usia, dan sekarang ditambah lagi partai yang bakal mengusung Emzalmi Zaini.
Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq. Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.
Ditulis Oleh:
Zamri Yahya
Wakil Ketua PK KNPI Kuranji/Wakil Ketua FKAN Pauh IX Kota Padang
Hanya baru sebetas mendaftarkan diri ke Partai NasDem, kancah perpolitikan Kota Padang langsung heboh. Bahkan, di media sosial, ada pihak-pihak yang mulai melakukan pembunuhan karakter, tak hanya kepada Emzalmi, tetapi juga kepada Partai NasDem.
Pembunuhan karakter kepada Emzalmi dilakukan merujuk kepada usia Anak Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji tersebut. Emzalmi dianggap sudah terlalu tua untuk maju sebagai Cawako Padang. Mereka menghendaki Emzalmi tidak usah maju, cukup beristirahat saja di usia senja, sembari mengurus cucu di rumah.
Mereka juga menyenggol Partai NasDem yang mereka tuding sebagai partai pengusung penista agama, yaitu Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta. Dan mereka pun mengkampanyekan, "Emzalmi didukung partai pengusung penista agama, sehingga tidak layak untuk didukung dan dipilih." Agaknya, kampanye mereka ini akan semakin massif sampai pelaksanaan Pilkada Kota Padang yang diperkirakan akan digelar Juni 2018.
Bagi penulis, mereka melakukan kampanye semacam itu kepada sosok Emzalmi Zaini, tidak lebih dari rasa ketakutan mereka jika Emzalmi benar-benar maju dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang. Sebab, jika Emzalmi maju, alamat perjuangan mereka mempertahankan Kepala Daerah yang mereka dukung akan berat terasa.
Apatah lagi, Emzalmi merupakan satu-satunya sosok yang selama ini dianggap mampu mengalahkan "tuan" mereka di Pilkada Padang. Calon lain yang kini mulai bermunculan, bagi mereka tidak memiliki kekuatan dan modal seperti Emzalmi.
Ya, kekuatan Emzalmi Zaini sebagai putra asli daerah Kota Padang terletak pada kecintaan Anak Nagari kepadanya. Tak hanya itu, Emzalmi juga sangat dekat dengan berbagai kalangan dan hampir tidak pernah terdengar bergesekan dengan kalangan mana pun, baik secara politis dan lainnya. Dan ini adalah modal utama bagi Emzalmi.
Selain itu, Emzalmi adalah sosok birokrat sejati yang sarat pengalaman. Karirnya boleh dikatakan sebagian besar dihabiskan di Pemerintahan Kota Padang. Jabatan terakhir yang diembannya sebelum terjun ke dunia politik mendampingi Mahyeldi sebagai Wakil Walikota Padang adalah Sekretaris Daerah Kota Padang.
Emzalmi memiliki ikatan bathin yang kuat dengan sebagian besar Aparatur Sipil Negera (ASN) Pemko Padang. Emzalmi dekat dengan mereka dan mereka menganggap Emzalmi tak hanya sebagai kakak, tetapi juga orang tua yang selama ini membina karir mereka. Bahkan sampai saat ini, pembinaan dengan "ilmu" yang selalu diberikan Emzalmi selalu mereka rasakan. Dan ini tentunya sangat menakutkan bagi lawan politiknya.
Selama berkarir di birokrasi sampai saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Walikota Padang, Emzalmi belum pernah terdengar terlibat kasus hukum, apalagi korupsi. Emzalmi dianggap sosok pejabat yang bersih, dan selalu taat aturan. Bekerja sesuai dengan aturan, tidak pernah neko-neko dan merepotkan anak buahnya.
Makanya, jika Emzalmi Zaini maju sebagai Cawako Padang, amat beratlah mereka rasakan perjuangan yang akan dihadang didepan untuk mempertahankan "tuan" mereka di kursi empuk kekuasaan saat ini. Untuk itu, pembunuhan karakter mesti dimulai, pertama-tama mereka mempermasalahkan faktor usia, dan sekarang ditambah lagi partai yang bakal mengusung Emzalmi Zaini.
Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq. Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus.
Ditulis Oleh:
Zamri Yahya
Wakil Ketua PK KNPI Kuranji/Wakil Ketua FKAN Pauh IX Kota Padang
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »