FPI Ancam Lumpuhkan Bandara Saat Rizieq Pulang, Ini Jawaban Polisi dan GP Ansor

FPI Ancam Lumpuhkan Bandara Saat Rizieq Pulang, Ini Jawaban Polisi dan GP Ansor
BENTENGSUMBAR.COM - Kuasa hukum Rizieq Shihab, Sugito Atmo Pawiro menyebut akan ada pengerahan massa FPI saat kliennya pulang dari Arab Saudi. 

Sugito tak menyebut kapan Rizieq akan pulang ke Indonesia. Namun ia berharap massa yang menjemput Rizieq bisa datang sebanyak-banyaknya sehingga bisa melumpuhkan bandara.

Sugito menyerukan agar massa FPI datang menjemput kliennya di bandara dalam jumlah besar hingga melumpuhkan aktivitas di bandara.

Seruan yang disebar dalam bentuk flyer di media sosial itu bertuliskan, "Ayo sambut kedatangan Imam Besar umat muslim Indonesia, Habib Rizieq Shihab bersama keluarga di Bandara Soekarno-Hatta. Tutup semua jalan menuju terminal. Jangan beri kesempatan bagi semua yang mengganggu kedatangannya. Tunggu tanggal mainnya."

Sugito menyatakan bahwa Rizieq hanya akan pulang ke tanah air jika FPI sudah benar-benar siap mengerahkan massa.

Polda Metro Jaya menanggapi santai rencana Front Pembela Islam melumpuhkan Bandara Soekarno-Hatta saat menyambut kepulangan Imam Besar mereka, Rizieq Shihab, dari Arab Saudi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono yakin masyarakat tak akan mendukung rencana itu. 

"Saya sudah sampaikan tadi, masyarakat sudah mulai cerdas. Sudah mulai pintar, dan sudah mulai mengerti masyarakat itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta Front Pembela Islam menyudahi segala bentuk tindakan yang dia anggap kerap meresahkan masyarakat. 

Yaqut menilai rencana aksi FPI melumpuhkan aktivitas bandara dalam rangka menjemput kepulangan Rizieq Shihab hanya akan menggangu ketertiban umum.

"Sebaiknya cukupkan dalam mengganggu kepentingan umum dan ketertiban sosial," kata Yaqut, sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu, 31 Mei 2017.

Menurut Yaqut, rencana tindakan FPI tersebut bisa digolongkan sebagai suatu kebrutalan, sehingga dapat mencoreng wajah Islam yang senantiasa menghendaki kedamaian.

Yaqut berharap FPI bisa mempertimbangkan nama baik Islam sebelum melancarkan aksi, mengingat FPI menggunakan kata Islam secara gamblang dalam identitasnya.

Yaqut menegaskan bahwa Islam tidak pernah menghendaki umatnya melakukan tindakan yang merugikan orang lain seperti memblokade jalan atau melumpuhkan aktivitas di sarana umum seperti bandara. 

"Jangan nama Islam yang nempel dalam nama organisasinya, (tapi) tidak berpengaruh apapun dalam perilaku," kata Yaqut.

Yaqut menyebut rencana FPI melumpuhkan aktivitas di bandara telah menuai kecaman masyarakat umum. Sehingga konsekuensi yang harus dihadapi kelak adalah FPI berhadapan langsung dengan masyarakat luas.

"FPI tidak hanya berhadapan dengan aparat keamanan, tetapi seluruh masyarakat," tutur Yaqut.

Di sisi lain, Yaqut mengimbau masyarakat, khususnya anggota GP Anshor dan santri Nahdlatul Ulama, agar tidak terpancing dengan tingkah polah FPI. 

"Kelakuan biadab seperti itu seharusnya tidak membuat yang waras kehilangan akal sehat," Kata Yaqut.

(og/cnni)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »