Saham Indosat Turun, Seruan Boikot Jadi Trending Topik di Twitter

Saham Indosat Turun, Seruan Boikot Trending Topik di Twitter
BENTENGSUMBAR.COM - Seruan boikot Indosat hari ini, Selasa, 6 Nei 2017, menjadi trending topik di Twitter. Di waktu yang sama, saham PT Indosat Ooredoo Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan. 

Kepala Riset Bina Artha Securities Reza Priyambada menilai penurunan saham tersebut tak berkaitan dengan tagar #BoikotIndosat. Menurut dia, penurunan saham emiten yang berkode ISAT itu sudah berlangsung sejak ISAT merilis laba kuartal I, pada pertengahan Mei 2017. 

“Itu (#BoikotIndosat) kebetulan datang di tengah penurunan harga saham ISAT. Sebelum ada fenomena di Twitter itu itu harga sahamnya sudah menurun, bahkan sebelum mereka merilis laporan keuangan kuartal pertama,” ujar Reza saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Juni 2017.

Saham ISAT hari ini dibuka pada level harga Rp 6.650. Angka itu turun 25 poin atau 0,37 persen dari penutupan perdagangan BEI kemarin, di harga Rp 6.675. Hingga penutupan di sesi I, saham ISAT kembali terjun 150 poin atau 2.25 persen di level harga Rp 6.525.

Reza sempat mengatakan bahwa selisih kurs yang anjlok memicu penurunan laba PT Indosat. “Karena rencana ekspansi mereka. (Nilai) sahamnya turunnya karena masalah keuangan, kebetulan saja untuk hari ini ada sentiment (negatif) dari (persoalan) Twitter.”

PT Indosat sempat membukukan laba bersih sebesar Rp 173,9 miliar pada kuartal I 2017. Angka itu menurun 19,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, sebesar Rp 217,2 miliar.

Buntut Seruan #BoikotIndosat

CEO Indosat menanggapi netizen terkait dengan tanda pagar #BoikotIndosat ramai menghiasi laman Twitter sejak Senin malam, 5 Juni 2017 hingga pagi ini, Selasa, 6 Juni 2017. Kicuan tersebut menjadi trending topik. Ini bermula dari kicauan salah satu netizen @Ulinyusron yang ditujukan kepada CEO Indosat lewat akun twitternya @alexanderrusli.

“Riko M. Ferajab, Manajer Business Inteligent & Reporting Indosat, status FBnya jg penuh caci maki pada pemerintah Jokowi & pemuja intoleransi,” cuitnya pada @alexanderrusli seperti dikutip pada Selasa, 6 Juni 2017. 

Alexander menanggapi kicauan tersebut. Ia mengatakan bahwa perusahaan tidak dapat mentoleransi sama sekali pegawai yang anti NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Ia juga mengatakan bahwa perusahaan telah mengambil langkah untuk menangani hal tersebut. 

"Bukan hoax Pak. Langkah sudah diambil. Seperti yang disampaikan terpisah, kami tidak tolerir staf yang terbukti tidak sejalan dengan negara dan pemerintah," tutur Alex membalas komentar salah satu netizen.

Usai tanggapan tersebut, beragam kicauan muncul menanggapi pemecatan Riko M. Ferajab. Seperti misalnya netizen Junaidi Surya. “#BoikotIndosat..saatnya hijrah ke ..selamat tinggal Indosat..,” tuturnya dalam akun @JunaidiSurya1.

Kemudian netizen MCA AlFath. “Pengguna @IndosatCare yg masih banyak pulsa/kuota-nya, jgn dibuang. Habiskan dulu. Setelah habis, silakan ganti Provider. #BoikotIndosat,” tuturnya.

Lalu netizen Deddy Andry yang mengatakan dirinya harus bersiap untuk brganti nomor baru. “wlopun sebenarnya berat krn nomernya cantik.. tp hrs bersiap utk #BoikotIndosat biar gak seenaknya mencap orang anti NKRI,” tuturnya dalam akun @deandry.

Sebelum pemecatan terhadap staf Indosat terjadi, Riko M Ferajab menulis status pada Facebooknya. “Semoga Allah SWT berkenan utk mengamanahkan kekuasaan kepada Habib agar bisa menegakkan keadilan di negeri ini dg seadil2nya. Dan segera menyeret orang2 zalim yang saat ini berkuasa, serta siapapun yg punya andil dlm kriminalisasi ulama dan fitnah2 thd hingga ke pengadilan dan tiang gantungan. #PSHRSfor2019 #KamiBersamaHRS,” tulis Riko M Ferajab dalam Facebooknya pada 30 Mei lalu.

Riko juga menuliskan bahwa rezim yang berkuasa saat ini adalah rezim terburuk dalam sejarah perpolitikan Indonesia. Sayangnya saat Tempo mencoba mencari akun Riko, Facebooknya telah dinonaktifkan. 

Tulisan Riko M. Ferajab itu kemudian discreenshot oleh salah satu netizen Twitter @Ulinyusron yang diforward kepada CEO Indosat, Alexander Rusli. 

Tanggapi Seruan Boikot

PT Indosat Ooredoo Tbk mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan pemecatan Manager Business Inteligent and Reporting Indosat Riko M. Ferajab. Akibat pemecatan itu, Indosat dirisak di Twitter dengan tanda pagar #BoikotIndosat, yang membuatnya menjadi trending topic.

Dinyatakan bahwa Indosat Ooredoo adalah perusahaan yang selalu menaati semua peraturan perundang-undangan di Indonesia. Secara internal perusahaan juga konsisten menerapkan good corporate governance di dalam kegiatan bisnisnya. 

Indosat Ooredoo berdiri di Indonesia untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan mendukung pemerintah Republik Indonesia melakukan pembangunannya melalui medium teknologi dan komunikasi sesuai dengan UUD 45, Pancasila, dan hukum, juga perundang-undangan.

Perusahaan menghargai hak setiap pegawai dalam berpendapat dan menyalurkan aspirasi politik. Setiap pendapat pribadi dan aspirasi politik pegawai merupakan tanggung jawab dan hak pribadi masing-masing, termasuk pengungkapan dan penyebarannya di media sosial. Namun patut diketahui hal tersebut harus sesuai dengan etika, peraturan, dan perundangan serta mendukung persatuan masyarakat dan berbangsa. 

Penyampaian pendapat dan aspirasi politik oleh pegawai Indosat Ooredoo di media sosial merupakan hak dan tanggung jawab individu bersangkutan, serta tidak ada kaitannya dengan sikap perusahaan. 

“Indosat Ooredoo memiliki mekanisme internal yang secara tegas mengimbau semua pegawai senantiasa bijak menggunakan media sosial.” Demikian dinyatakan dalam pernyataan resmi Indosat Ooredoo pada Selasa, 6 Juni 2017.

Adapun perjanjian kerja bersama (PKB), yang merupakan pedoman internal perusahaan, secara tegas melarang pegawai menyebarkan konten atau informasi yang bersifat provokatif atau menghasut. Pegawai Indosat Ooredoo juga tidak diperbolehkan mengatasnamakan perusahaan dan memakai atribut perusahaan dalam bentuk apa pun saat mengemukakan opini pribadi di media sosial, juga pada saat melakukan kegiatan politik.

Perusahaan aktif dan berkala mengingatkan pegawainya terhadap peraturan dan imbauan perusahaan terkait dengan hal ini. “Terkait dengan isu di publik bahwa terjadi pemecatan terhadap karyawan yang menyampaikan pendapatnya di media sosial, bersama ini disampaikan bahwa Indosat Ooredoo tidak melakukan hal tersebut.”

(by/tempo.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »