Apa yang Prabowo dan Amien Rais Perbuat untuk Rohingya?

Apa yang Prabowo dan Amien Rais Perbuat untuk Rohingya?
BENTENGSUMBAR.COM - Berkali-kali Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah tidak anti akan kritik. Namun tentunya, kritik yang disampaikan adalah kritik yang membangun, bukan ujaran kebencian tanpa dasar atau asal bunyi.

Jelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), hawa politik semakin terasa panas. Kritik dan ujaran kebencian membabi buta dialamatkan kepada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi.

Tentu saja partai pro pemerintah tidak tinggal diam. Mereka terdepan dalam membela pemerintah atas kritikan tak berdasar tersebut. Salah satunya tudingan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Pertimbangan PAN Amien Rais yang menuduh Presiden Jokowi sedang melakukan pencitraan terkait bantuan pemerintah Indonesia kepada etnis Rohingya.

Di hadapan ribuan massa aksi bela Rohingya bertajuk 169, Prabowo dan Amien Rais mengkritik pemerintah. Bantuan pemerintah kepada pengungsi Rohingya dianggap sekadar pencitraan.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menganggap malah Prabowo-lah yang melakukan pencitraan dalam krisis tak berkesudahan di Myanmar ini.

Wasekjen PPP Achmad Baidowi menyebut pernyataan Prabowo soal pencitraan hanya memperkeruh suasana politik di RI. Padahal, menurut Baidowi, Prabowo hanya cuap-cuap dan sama sekali tak melakukan aksi nyata membantu Rohingya. Itu, menurutnya, suatu bentuk nyata dari pencitraan.

"Menurut saya, pernyataan Prabowo itu pencitraan. Apa yang dia perbuat untuk saat ini? Kan katanya, kalau nggak salah pernyataannya gini, 'Ngapain juga jauh-jauh ke Rohingya, wong kita sendiri belum beres'. Dia sendiri berbuat untuk dalam negeri buat beres itu apa?" kata Baidowi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 18 September 2017.

Awiek, sapaan akrabnya, meminta Prabowo tidak melakukan apa yang disebutnya sebagai bentuk provokasi. Ucapan Prabowo dalam Aksi Bela Rohingya 169, yang digagas PKS, menurut Awiek, sangat politis dan tidak tepat karena menyangkut urusan kemanusiaan di negara lain.

"Saya tahu tujuannya politik, wajar, yang ngomong politisi. Kaitannya dengan bantuan Rohingya, saya melihat tak ada pencitraan sama sekali," sebut Awiek.

Awiek menegaskan politik luar negeri Indonesia yang menganut asas bebas aktif mengharuskan Indonesia berperan aktif tanpa intervensi jika terjadi konflik di dunia. Apalagi Myanmar merupakan negara tetangga. Indonesia sendiri, kata Awiek, telah melakukan banyak hal untuk Rohingya sebelum mengirim bantuan kemanusiaan yang dianggap Prabowo sebagai pencitraan.

"Contoh pengungsi Rohingya yang banyak mengungsi di Aceh. Kok tidak dipersoalkan, kenapa nggak disebut pencitraan? Kok yang mengirim bantuan kemanusiaan dianggap pencitraan? Itu menurut saya tuduhan yang cukup keterlaluanlah," terang Awiek.

Dalam ajaran Islam, Awiek mengingatkan Prabowo bahwa muslim diajarkan berlomba-lomba berbuat kebaikan. Mengacu pada hal itu, Awiek meminta Prabowo tidak resek alias mengusili kinerja pemerintah yang aktif memberi bantuan kepada Rohingya.

"Baiknya kalau dalam Islam, kami kan dituntut berlomba-lomba untuk kebaikan, ya tinggal aja, berlomba-lomba aja. Mau membantu Rohingya bantu aja, ngapain resek orang lain yang membantu," tutur Awiek mengingatkan Prabowo.


Senada dengan itu, Partai Hanura meminta kedua tokoh bangsa tersebut lebih bijak melihat upaya yang dilakukan pemerintah.

"Jangan asal serang. Ikut bantu saja apa begitu. Uang kek. Atau barang-barang kek. Kepriwe kok malah nyerang?" ujar Wasekjen Hanura Tri Dianto seperti dikutip dari akun twitter @Tridianto_,Senin 18 September 2017.

Aksi pemerintah mengirim bantuan ke Rohingya dianggap sebagai langkah konkret. Sehingga mampu meringankan beban pengungsi Rohingya.

"Siapa ya yang lebih pencitraan, Pak Jokowi yang kirim bantuan ke Rohingya atau Pak Amien Rais yang ikut aksi?" ucapnya.

Sebelumnya Partai Golkar juga bereaksi terhadap kritik Prabowo dan Amien Rais. Partai pendukung pemerintah ini menganggap kritik Prabowo dan Amien Rais tidak pada tempatnya.

"Kita heran kalau ada yang mengkritisi padahal itu adalah amal saleh," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.

Bantuan kemanusiaan yang dikumpulkan oleh masyarakat Indonesia untuk pengungsi Rohingya, telah tiba secara keseluruhan di Bangladesh.

Dubes RI untuk Bangladesh, Rina Soemarno mengatakan, bantuan yang tiba ini akan dibawa ke gudang penyimpanan di Cox’s Bazar untuk kemudian didistribusikan ke lokasi pengungsian. "Untuk hari ini, bantuan beras dari telah didistribusikan di sejumlah titik kamp pengungsi," tutur Dubes Rina.

Menurut Dubes Rina, distribusi utamanya dilakukan di kamp-kamp sementara Kutupalong 1 dan 2 serta Balukhali. Beras bantuan Indonesia yang diambil dari gudang di Cox’s Bazar disalurkan kepada 120.000 pengungsi dalam bentuk beras dan nasi yang sudah dimasak.

Namun ada hambatan dalam distribusi bantuan ini. Kondisi hujan deras di Cox’s Bazar, khususnya di sekitar lokasi pengungsian membuat proses distribusi sempat terganggu.

Sampai dengan 18 September 2017, sebanyak 74 ton bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Chittagong dalam delapan kali pengiriman dengan pesawat C-130 TNI AU.

Bantuan kemanusiaan tersebut berupa beras (30 ton), selimut (14.000), sarung (17.400) makanan siap saji (2.490 paket), generator listrik (10 set) tenda besar (20 unit), tanki air fleksibel (10 unit), family kit (850 paket), pakaian (900 paket), gula pasir (1 ton), minyak goreng (325 boks), dan biskuit (2.000 boks).

(by/detik.com/metrotvnews.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »