Soal Isu 5 Ribu Senjata Ilegal, Wiranto: BIN Beli Senjata untuk Pendidikan Intel, Bukan Penyelundupan

Soal Isu 5 Ribu Senjata Ilegal, Wiranto: BIN Beli Senjata untuk Pendidikan Intel, Bukan Penyelundupan
BENTENGSUMBAR.COM - Pada acara 'Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, 22 September 2017 malam, Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan, ada institusi yang berencana mendatangkan 5.000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Indonesia.

Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk internal, bukan untuk dipublikasikan secara luas. Namun ada akun Twitter yang mengunggah pernyataan Panglima TNI tersebut. Isu itu pun ramai dibicarakan di media sosial. 

Menkopolhukam Wiranto angkat bicara mengenai isu penyelundupan 5.000 senjata. Menurut Wiranto, hal itu hanya merupakan miskomunikasi saja.

"Informasi mengenai pengadaan 5.000 senjata itu hanya karena masalah komunikasi yang tidak tuntas. Dalam hal pembelian senjata ini," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantornya, Ahad, 23 September 2017.

Wiranto mengatakan pasca muncul pernyataan tersebut, dia sudah memanggil seluruh pihak terkait.

"Dan saya cek, itu berhubungan dengan pembelian 500 pucuk senjata buatan Pindad yang diperuntukkan untuk sekolah intelijen," kata Wiranto.

"Senjata itu bukan standar TNI, jadi memang tidak perlu izin Mabes TNI. BIN cukup izin Mabes Polri dan itu sudah dilakukan," sambungnya.

Wiranto juga menepis anggapan yang mengaitkan pengadaan senjata ini dengan Presiden Jokowi. 

"Saya kira prosedur pembelian senjata tak perlu melibatkan Presiden," kata Wiranto.

(by/detik.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »