Doha Menuduh Riyadh Mempromosikan "Perubahan Regim" di Qatar

Doha Menuduh Riyadh Mempromosikan "Perubahan Regim" di Qatar
BENTENGSUMBAR. COM - Qatar telah menuduh Arab Saudi mencoba merekayasa "perubahan rezim" selama blokade empat bulan tetangganya di Teluk.

Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa, 17 Oktober 2017, bahwa Riyadh berusaha untuk mengacaukan kepemimpinan Qatar.

"Kami melihat pejabat pemerintah Saudi berbicara tentang perubahan rezim ... Kami melihat sebuah negara yang membawa kembali masa kegelapan suku dan menempatkan mereka bersama-sama hendak menciptakan tekanan pada suku-suku yang terkait di Qatar," katanya.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni, menuduh Doha mendukung "ekstremisme dan terorisme" dan "berkolaborasi dengan Iran."

Qatar membantah keras tuduhan tersebut.

Sheikh Mohammed mengatakan bahwa rencana negara-negara yang memblokade itu bukan untuk menggagalkan terorisme, tetapi untuk "tidak menghormati dan menggertak".

"Ini tidak ada hubungannya dengan menghentikan pendanaan terorisme atau pidato kebencian saat mereka melakukan hal yang sama dengan mempromosikan hasutan melawan negara saya, mempromosikan perubahan rezim di negara saya," katanya kepada penyiar AS tersebut.

Sheikh Mohammed mengatakan sementara itu, bahwa blokade tersebut telah menghambat perang melawan kelompok Takfiri ISIL di wilayah tersebut.

"Jadi ada banyak hal yang melemahkan upaya global dalam melawan Daesh," kata Sheikh Mohammed, mengacu pada ISIL dengan akronim bahasa Arab.

(Sumber: islamtimes.org)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »